PENGUMUMAN BERKAITAN DENGAN TUGAS AKHIR BAB GEMAR MENEROKA ALAM SEMESTA

TUGAS AKHIR BAB GEMAR MENEROKA ALAM SEMESTA DIKUMPULKAN PALING LAMBAT TANGGAL 1 NOVEMBER 2013. TERIMAKASIH.

PERUBAHAN SILABUS DAN RPP PADA KURIKULUM 2013

Lagi-lagi kurikulum 2013, ada revisi.
Perubahan urutan materi pada mapel bahasa Indonesia terjadi,

TUGAS AKHIR BAB 1 GEMAR MENEROKA ALAM SEMESTA

MEMBACA DAN MERINGKAS  BAB DALAM BUKU MENGENAI OBSERVASI ALAM SEMESTA.
SETIAP SISWA WAJIB MENGUMPULKAN TUGAS AKHIR TIAP BAB. 

KURIKULUM 2013

Kalau ada pertanyaan seputar kurikulum ini. Wajar sekali. karena memang kurikulum ini masih sangat baru. Tapi memang terasa aneh kalau sebuah kurikulum yang belum 100%, utuh, dan benar-benar siap dilaksanakan, terkesan dipaksakan untuk diberlakukan.

PENGUMUMAN BAGI SISWA KELAS XII TKRA-XII TKRC TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya uji kompetensi bab 3.4 dalam minggu-minggu

HASIL DISKUSI PEMODELAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS KELAS X TKRC

 HASIL DISKUSI

HASIL DISKUSI PEMODELAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS KELAS X TSMB

HASIL DISKUSI 

HASIL DISKUSI PEMODELAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS KELAS X TKRA

HASIL DISKUSI

HASIL DISKUSI PEMODELAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS KELAS X TSMA

HASIL DISKUSI:

PRESS RELEASE

PRESS RELEASE

ANALYSIS REPORT

ANALYSIS REPORT

ANNUAL REPORT

ANNUAL REPORT

EXECUTIVE SUMMARY REPORT

EXECUTIVE SUMMARY REPORT

PROGRESS REPORT

PROGRESS REPORT

SUMMARY REPORT

SUMMARY REPORT

QUARTERLY REPORT

QUARTERLY REPORT

MONTHLY REPORT

MONTHLY REPORT

WEEKLY REPORT

WEEKLY REPORT

DAILY REPORT

DAILY REPORT

CARA MEMBUAT LAPORAN

CARA MEMBUAT LAPORAN

Sistematika Laporan Analisis

Sistematika Laporan Analisis

Sistematika Laporan Evaluasi

Sistematika Laporan Evaluasi

Sistematika Laporan Penelitian

Sistematika Laporan Penelitian

Sistematika Makalah

Sistematika Makalah

Sistematika Artikel Nonpenelitian

Sistematika Artikel Nonpenelitian

Sistematika Artikel Hasil Penelitian

Sistematika Artikel Hasil Penelitian

Sistematika Laporan Secara Umum

Sistematika Laporan Secara Umum

HASIL DISKUSI PEMODELAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS KELAS X TSMC

HASIL DISKUSI:

HASIL DISKUSI PEMODELAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS KELAS X TKRB


HASIL DISKUSI:

RANGKUMAN MATERI MENULIS SURAT DENGAN MEMPERHATIKAN JENIS SURAT (INDIKATOR 1 DAN 2)

INDIKATOR 1: Menulis surat edaran
Surat pemberitahuan/ edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai.

RANGKUMAN MATERI TEKS DALAM KEHIDUPAN NYATA (BAB 6)


*      Teks tidak harus disampaikan secara tulis, tetapi dapat juga secara lisan. Selain itu, kualitas teks tidak diukur dari jumlah kalimat atau halaman yang dikandung (apabila ditulis) dan dari lama-tidaknya penuturan (apabila dilisankan), tetapi dari makna yang diungkapkan dan konteks yang melingkupinya.
*      Perbandingan teks:

RANGKUMAN MATERI NEGOSIASI (BAB 5: SENI BERNEGOSIASI DALAM KEWIRAUSAHAAN)


Ø Berikut ini adalah sebagian ciri negosiasi apabila dilihat dari segi isinya.

RANGKUMAN MATERI ANEKDOT (BAB 4: KRITIK DAN HUMOR DALAM LAYANAN PUBLIK)


1.    Definisi anekdot
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.

RANGKUMAN MATERI TEKS EKSPOSISI (BAB 3: BUDAYA BERPENDAPAT DI FORUM EKONOMI DAN POLITIK)



v  Unsur kebahasaan dalam teks eksposisi:
(1) Teks eksposisi dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam teks tersebut terkandung pronomina atau kata ganti saya dan kita. Bolehkah pronomina seperti itu digunakan dalam teks ilmiah?

RANGKUMAN MATERI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS (BAB 2: PROSES MENJADI WARGA YANG BAIK)



ü  DEFINISI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS:
Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.

RANGKUMAN MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (BAB 1 GEMAR MENEROKA ALAM SEMESTA)


Ø  DEFINISI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI:
teks yang berisi laporan mengenai suatu benda ataupun peristiwa yang diklasifikasikan berdasar urutan tertentu.

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TSMC TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TSMC TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NILAI DI BAWAH INI ADALAH NILAI MURNI HASIL ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN 2013

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TSMB TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TSMB TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NILAI DI BAWAH INI ADALAH NILAI MURNI HASIL ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN 2013

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TSMA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TSMA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NILAI DI BAWAH INI ADALAH NILAI MURNI HASIL ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN 2013

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TKRC TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TKRC TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NILAI DI BAWAH INI ADALAH NILAI MURNI HASIL ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TKRA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014


NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TKRA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NILAI DI BAWAH INI ADALAH NILAI MURNI HASIL ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL TAHUN 2013/ 2014

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TKRB TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

NILAI MID SEMESTER GASAL KELAS X TKRB TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
NILAI DI BAWAH INI ADALAH NILAI MURNI HASIL ULANGAN UMUM MID SEMESTER GASAL 2013/ 2014


SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL KELAS X KURIKULUM TSP (CONTOH)

A.      ISIAN SINGKAT
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.      Karangan yang bertujuan untuk mengajak pembaca melakukan suatu perbuatan disebut... .
2.      Pendapat dalam wacana argumentasi akan lebih kuat kalau kita lengkapi dengan alasan logis yang berupa..., ..., dan... .
3.      Tinggi rendahnya suara dalam pelafalan suatu kalimat disebut... .
4.      Bahasa tulis cenderung lebih cermat karena tidak adanya pendukung pemahaman seperti pada bahasa lisan yang berupa... dan... .
5.      Ungkapan (idiom) adalah gabungan dua kata atau lebih yang bermakna… .
6.      Teknik membaca cepat ada dua yaitu teknik…. dan teknik… .
7.      Mencari ide pokok bacaan secara cepat dapat dilakukan dengan membaca cepat teknik... .
8.      Unsur intrinsik karya sastra antara lain adalah…, …, …, …, dan… .  
9.      Kutipan yang tidak  sama persis dengan kalimat aslinya disebut kutipan... .
10.  Illegal logging adalah salah satu contoh ungkapan asing. Ungkapan tersebut mempunyai arti… .
11.  Homonim adalah kata-kata yang sama … dan …,  tetapi berbeda arti.
12.   Dua huruf vokal yang berurutan namun melambangkan satu bunyi disebut… .
13.   Gajah berjuang sama gajah pelanduk mati di tengah-tengah adalah sebuah peribahasa yang mengandung arti… .
14.  Hipernim dari menenteng, menggendong, dan menjinjing adalah… .
15.  Lukisan pasang surut/naik turunnya suatu keadaan/hasil dengan garis/gambar disebut… .
16.  Sistem penulisan kutipan dalam suatu karya ilmiah ada dua, yaitu ….dan… .
17.  Penulisan kutipan langsung lebih dari empat baris tidak disatukan dengan teks tetapi dipisah dengan jarak… spasi.
18.  Salah satu ciri-ciri fakta adalah faktual, artinya… .
19.  Penyajian informasi verbal sangat mendukung penyajian data dalam bentuk… .
20.  Kata besar, raya, agung, dan raksasa adalah contoh kata yang bersinonim, yaitu kata-kata yang mempunyai kemiripan makna, tetapi berbeda ... maknanya.
21.  Dalam penulisan daftar pustaka bila nama pengarang (penulis) ada dua maka hanya nama pengarang (penulis)….yang dibalik.
22.  Kutipan tak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak diapit tanda… .
23.  Memperhatikan secara global, membaca judul dan subjudul yang ada, memperhatikan lambang-lambang yang ada adalah langkah-langkah awal ketika mengubah informasi…ke informasi… .
24.  Kecepatan membaca cepat lanjutan adalah ... KPM dengan pemahaman bacaan paling tidak …%
25.  Pemilihan pemeran dalam drama disebut… .
26.  Dalam mengutip suatu pendapat perlu dicantumkan sumbernya. Hal ini mempunyai maksud yaitu untuk …dan… .
27.  Membaca cepat teknik …..mengharuskan pembaca untuk membaca keseluruhan teks bacaan.
28.  Ketidakbakuan pada tataran morfologi adalah ketidakbakuan pada…kata.
29.  Prosa yang memiliki ciri-ciri intrinsik puisi, misalnya persajakan, disebut prosa… .
30.  Parafrasa adalah mengubah karya sastra bentuk… menjadi… .


B.           URAIAN
    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.      Mengapa kutipan dengan sistem catatan perut masih memerlukan daftar pustaka. Jelaskan alasannya!
2.      Mengapa dalam drama tidak dikenal adanya sudut pandang pengarang?
3.      Apa persamaan dan perbedaan wacana argumentasi dan persuasi? (masing-masing 2 jawaban)
4.      Tabel Jumlah Pengunjung Perpustakaan Buana Raya Semesta
                                      pada triwulan pertama tahun 2011

No.

Kategori
Januari
Februari
           Maret

Jumlah
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
1.       
Pelajar
40
55
66
68
67
76
372
2.       
Mahasiswa
65
60
60
43
78
91
397
3.       
Umum
63
70
78
88
88
83
470

Jumlah
168
185
204
199
233
250
1.239

            Buatlah karangan monolog (singkat)  untuk menjelaskan tabel di atas secara verbal!
5.         Susunlah daftar pustaka dan catatan kaki untuk data buku berikut ini!
Pengarang: Djago Tarigan dan Amran Halim
Judul: Peningkatan Keterampilan Menulis Surat
Penerbit: Pustaka Jaya
Kota terbit: Jakarta
Tahun terbit: 2000  
Halaman buku yang dikutip: 500


SOAL BAHASA INDONESIA KELAS X KURIKULUM TSP (CONTOH)

A.      ISIAN SINGKAT
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.      Kalimat terdiri atas unsur... dan ... .
2.      Bahasa yang menampakkan ciri asing atau kedaerahan dapat dikategorikan sebagai bahasa yang... .
3.      Dalam penyajian ujaran/kalimat, unsur suprasegmental memiliki peranan penting, antara lain sebagai..., ..., dan... .
4.      Fakta ialah peristiwa, fenomena, ataupun kenyataan sebenarnya; sedangkan informasi yang bukan fakta dapat berupa..., ..., dan ... .
5.      Variasi bahasa menurut daerah disebut... .
6.      Bahasa lisan cenderung kurang cermat, karena pengertian/makna kalimat dibantu oleh ..., ..., dan... .
7.      Kecepatan membaca cepat permulaan berkisar antara... sampai...KPM.
8.      Pemahaman informasi/objek baca pada membaca cepat lanjutan setidaknya sebesar... %.
9.      Teknik membaca cepat untuk menemukan suatu informasi tanpa membaca secara lengkap bagian-bagian yang tidak perlu disebut... .
10.  Ketika mencari arti suatu kata dalam kamus, dapat menggunakan teknik ... .
11.  Menyuarakan tulisan ketika membaca cepat disebut... .
12.  Secara garis besar, karya sastra dapat dibagi menjadi 3, yaitu..., ..., dan ... .
13.  Prosa yang memiliki ciri-ciri intrinsik puisi disebut ... .
14.  Penafsiran makna suatu karya sastra adalah subjektif dan cenderung berbeda-beda, karena sastra bersifat... .
15.  Dalam prosa sering dijumpai alur cabang. Nama lain alur cabang adalah... .
16.  Unsur intrinsik prosa dan drama hampir sama, perbedaannya terletak pada... .
17.  Kata-kata yang menunjukkan makna hasil biasanya memakai imbuhan... .
18.  Pemerian yang susunannya ditulis secara horisontal, sesuai ejaan bahasa Indonesia harus ditulis urut dari... ke ... .
19.  Menurut cara penyampaiannya, sumber informasi dapat dibagi menjadi sumber informasi... dan... .
20.  Unsur kalimat yang berupa nada, jeda, tekanan, dan lafal disebut unsur... .

B.  URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.    Bahasa tulis cenderung lebih cermat dan fungsi-fungsi gramatikalnya lebih eksplisit. Jelaskan hal-hal yang melatarbelakangi pernyataan tersebut!
2.    Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor pendukung membaca cepat! (4)
3.    Mengapa dalam drama tidak terdapat unsur sudut pandang pengarang? Jelaskan!
4.    Z membaca suatu wacana dalam waktu 2 menit 30 detik, dapat menyelesaikan 600 kata. Ketika menjawab pertanyaan seputar isi wacana, Z berhasil menjawab 6 soal secara benar dari keseluruhan soal yang berjumlah 10 buah.
a.       Hitunglah kecepatan baca Z!
b.      Hitunglah persentase pemahaman bacaan Z!
5.    Buatlah sebuah wacana dengan urutan hasil-proses!
  


Nilai ulangan mid semester gasal tahun pelajaran 2013/2014

Nilai akan diumumkan di bindoX. Nilai akan diumumkan setelah ulangan mid semester berakhir. Terimakasih.

Glosarium (kelas X SMA/SMK)

Glosarium
A
adat cara (kelakuan dan sebagainya) yg sudah menjadi kebiasaan
adverbia kata atau gabungan kata yg dipakai untuk memerikan kata sifat (adjektiva), kata kerja (verba), misalnya, sangat, lebih, tidak
akhiran imbuhan yang dirangkai di belakang kata
aktivitas salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan
alur rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita
analisis penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)
aplikasi penggunaan; penerapan
areal vegetasi daerah kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman
argumentasi pemberian alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
atmosfer lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain)
awalan imbuhan yang dirangkai di depan kata

Glosarium (kelas VII SMP)

Glosarium
A
adat cara (kelakuan dan sebagainya) yg sudah menjadi kebiasaan
adverbia kata atau gabungan kata yg dipakai untuk memerikan kata sifat (adjektiva), kata kerja (verba), misalnya, sangat, lebih, tidak
akhiran imbuhan yang dirangkai di belakang kata
aktivitas salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan
alur rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita
analisis penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)
aplikasi penggunaan; penerapan
areal vegetasi daerah kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman
argumentasi pemberian alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
atmosfer lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain)
awalan imbuhan yang dirangkai di depan kata

C. Merevisi Teks


1. Langkah-Langkah Merevisi Teks
Kamu sudah mempelajari berbagai unsur kebahasaan yang ada pada Bab I—VII. Untuk menerapkan pengetahuan itu, kamu diharapkan dapat merevisi berbagai teks berikut. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.
1. Tandai kata, kalimat, atau makna kata yang salah!
2. Betulkan kata, kalimat, atau makna yang salah sesuai dengan unsur kebahasaan yang sudah kamu pelajari!
3. Tulislah ulang teks itu sehingga menjadi teks yang baik dan benar.
2. Tugas Merevisi Teks
Teks berikut dikutip sesuai dengan aslinya!

b. Meringkas Teks Teknologi Proses Sampah


1) Baca dan cermatilah teks “Teknologi Proses Sampah” berikut! Kemudian, coba kamu ringkas dengan berdasarkan langkah-langkah meringkas teks! Silakan berdiskusi dengan temanmu!
Teknologi Proses Sampah
Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit, dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling), sedangkan sampah organik dapat dimanfaatkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.

3. Tugas Meringkas Teks


a. Meringkas Teks Perbaiki DAS Atasi Bencana
1) Baca dan cermatilah teks “Perbaiki DAS Atasi Bencana” berikut! Selanjutnya, ringkaslah teks itu berdasarkan langkah-langkah meringkas teks. Silakan berdiskusi dengan temanmu!
Perbaiki Das, Atasi Bencana
Tanah longsor, banjir bandang, dan limpasan air sungai yang kerap terjadi di sejumlah daerah mengindikasikan rusaknya daerah aliran sungai. Untuk mengatasi bencana itu perlu rehabilitasi kawasan hulu hingga hilir.
Pertambahan penduduk yang bermukim di daerah aliran sungai (DAS) telah melemahkan daya dukung lingkungan kawasan tersebut. Keberadaan manusia di kawasan hulu hingga hilir DAS mendorong konservasi hutan menjadi areal perkebunan dan permukiman. Berkurangnya areal vegetasi itu akan mengurangi daya serap air hujan oleh DAS. Perubahan peruntukan lahan menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan berupa erosi dan tanah longsor.
Data Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pekerjaan Umum menunjukkan, dari 458 DAS di Indonesia, 282 dalam kondisi kritis, bahkan 60 DAS kritis berat. Selain itu, 176 DAS juga berpotensi kritis. Kekritisan kawasan dilihat dari kelerengan, cakupan vegetasi, dan tingkat erosi.
Kekurangan vegetasi di hulu DAS menyebabkan erosi hebat dan menimbulkan sedimen-sediman serta pendangkalan di hilir. Kerugian akibat erosi lebih besar. Tanah menjadi tandus dan kritis. Kerugian akibat erosi DAS di Jawa saja 406 juta dollar AS (hampir 4 triliun) per tahun.
Meredam erosi pada lahan pertanian terbuka dapat dilakukan dengan menutup tanah dengan plastik berlubang. Dengan demikian, air hujan tidak langsung menggerus tanah. Tanah yang tidak ditanami bisa ditutup dengan rumput dan semak atau perdu yang relatif cepat pertumbuhannya.
Untuk mengurangi tekanan air pada lapisan tanah di lereng dilakukan upaya mekanik, yaitu dengan membuat saluran drainase berupa pipa-pipa kecil yang ditancapkan di beberapa bagian di dinding lereng agar air dalam lereng segera keluar. Hal ini untuk mencegah tanah longsor.
Selain itu, untuk mencegah tanah longsor dapat dibangun dinding tembok penahan material longsor, bangunan penguat tebing, dan trap terasering.
Serangkaian perbaikan DAS di kawasan hilir dilakukan dengan pengerukan dasar sungai dan pelebaran. Pembangunan dinding batu di kiri kanan diperlukan untuk mencegah penggerusan akibat air sungai. Upaya mengatasi gerusan air sungai dilakukan dengan menggunakan blok beton kubus kaki enam atau delapan.
Kelas VII SMP/MTs 202
Dalam jangka panjang perlu diupayakan penyadaran masyarakat yang bermukim di sepanjang DAS untuk membiasakan hidup bersih dan bersahabat dengan lingkungan. Salah satunnya, masyarakat tidak membuang sampah ke sungai, melainkan menampung dan mengolah sampah.
Diolah dari sumber Yuni Ikawati, “Perbaiki Das, Atasi Bencana”, Kompas, Senin, 11 Februari 2013
2) Setelah teks “Perbaiki DAS Atasi Bencana” kamu ringkas, termasuk teks apakah ringkasan yang kamu buat tersebut?
3) Sebutkan dan tulis bangunan teks yang menjadi struktur teks yang kamu ringkas tersebut!




sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

B. Meringkas Teks


1. Definisi Ringkasan
Pekerjaan meringkas adalah cara yang efektif untuk menyajikan teks yang panjang dalam sajian yang singkat. Kegiatan itu bisa berarti memotong atau memangkas sebuah teks. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi. Meskipun demikian, sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi, pekerjaan meringkas merupakan keterampilan menulis ulang teks yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
2. Langkah-Langkah Meringkas Teks
a. Membaca teks
Penulis ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali untuk mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya. Penulis ringkasan harus membaca secara saksama naskah yang dipilih. Pastikan kamu mengerti karya itu dan maksud penulis!
b. Mencari ide pokok
Penulis ringkasan harus mencari semua hal yang menjadi gagasan utama atau gagasan penting, kemudian digarisbawahi atau dicatat. Ingatlah kata-kata tanya yang utama: siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana!
c. Mengolah ulang
Penulisan ringkasan yang efektif dapat dilakukan dengan (1) menulis ulang ide-ide pokok atau utama dalam teks, (2) membuat draf ringkasan, dan (3) membaca ulang ringkasan. Di dalam meringkas, kamu harus menggunakan kata-katamu sendiri dan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk lebih menambah pemahamanmu tentang cara meringkas, berikut ini disajikan beberapa teks. Lakukanlah tugas berikut!




sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

Teks 7 Dampak Kemacetan Lalu Lintas


Bacalah teks berikut dan cermati makna yang ada di dalamnya! Kemudian, jawablah pertanyaan yang ada di bawah teks tersebut!
Dampak Kemacetan Lalu Lintas
Di banyak kota besar, kemacetan lalu lintas di jalan raya menjadi persoalan yang pelik. Sebenarnya, ini merupakan yang tidak aneh. Meskipun demikian, kemacetan lalu lintas merupakan keadaan yang menjengkelkan kita sebagai pengguna jalan.
Jika diperhatikan, pada waktu-waktu tertentu lalu lintas di jalan-jalan tampak macet. Pada pagi hari, kemacetan lalu lintas mulai terasa ketika warga masyarakat mulai berangkat ke tempat mereka bekerja dan para pelajar mulai berangkat ke sekolah. Pada siang hari kemacetan lalu lintas mencapai puncaknya.
Banyak hal yang menjadi kemacetan lalu lintas. Pertama, adanya persilangan dengan jalan kereta api. Kedua, semakin banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan. Ketiga, banyak jalan digunakan sebagai parkir kendaraan dan sebagai tempat para pedagang kaki lima berjualan. Keempat, sering terjadi lampu lalu lintas mati. Kelima, sikap kurang terpuji pada pengemudi, seperti memberhentikan kendaraannya tidak pada tempatnya dan saling mendahului denan kendaraan lainnya. Terakhir, polisi lalu lintas tidak tampak di tempat tugasnya, apalagi jika lampu lalu lintas mati.
Dengan demikian, akibat kemacetan lalu lintas pun muncul, seperti waktu yang terbuang percuma. Selain itu, bahan bakar juga terbuang percuma. Kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan polusi udara dan suara. Bahkan, dapat mengakibatkan stres yang menyerang kesehatan rohani kita.
Diolah dari sumber http://www.jualbeliforum.com/sastra/276641-3-contoh-karangan-eksposisi.html#ixzz2N2WicJwq
1) Dapatkah kamu memahami teks “Dampak Kemacetan Lalu Lintas”? Jika kamu belum paham, bacalah sekali lagi!
2) Menurut pendapatmu, teks “Dampak Kemacetan Lalu Lintas” berstruktur apa?” Sebutkan alasan dan bagian-bagian yang membentuk struktur teks itu!



sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

Teks 6 Cerita Rakyat Populer di Indonesia


Bacalah teks berikut dan cermati makna yang ada di dalamnya! Kemudian, jawablah pertanyaan yang ada di bawah teks tersebut!
Cerita Rakyat Populer di Indonesia
Cerita rakyat adalah kisah yang hidup dalam masyarakat secara turun-temurun. Suku-suku bangsa di Indonesia memiliki banyak cerita rakyat. Di antara cerita-cerita terdapat tiga cerita yang cukup popular di Indonesia, yakni “Malin Kundang”, “Sangkuriang”, dan “Biwar sang Penakluk Naga”.
Cerita “Malin Kundang” berasal dari Minangkabau. Cerita ini mengisahkan pengembaraan seorang anak yang ingin sukses dalam kehidupannya. Ketika Malin Kundang sudah mencapai prestasi yang tinggi, ia kembali ke desanya. Sayangnya ia tidak mengakui ibunya. Karena durhaka, anak itu dikutuk oleh orang tuanya menjadi batu.
Cerita “Sangkuriang” berasal dari Sunda. Cerita ini mengisahkan kehidupan seorang wanita bernama Dayang Sumbi, seorang pemintal kain yang menikah dengan seekor anjing yang bernama Tumang. Anjing itu sebenarnya adalah titisan seorang dewa. Dari perkawinan itu lahirlah Sangkuriang yang dalam perjalanan hidupnya mencintai ibunya sendiri.
Cerita “Biwar Sang Penakluk Naga” berasal dari Mimika, Papua. Cerita mengisahkan perjuangan seorang ibu yang membesarkan Biwar seorang diri di hutan. Berkat didikannya yang baik, Biwar menjadi seorang pemuda perkasa yang berhasil mengalahkan seekor naga.
Cerita-cerita rakyat ini banyak memberi pelajaran kepada kita agar berperilaku baik. Jangan memiliki sifat durhaka seperti Malin Kundang. Jadi, berperilakulah yang baik seperti perilaku Biwar yang pemberani.
Diolah dari sumber http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-kumpulan-cerita-rakyat.html#ixzz2N7aLbUbn
Setelah membaca teks “Cerita Rakyat Populer di Indonesia” itu, jawablah pertanyaan berikut!
1) Menurutmu, termasuk jenis teks apakah teks “Cerita Rakyat Populer di Indonesia”?
2) Bagaimana dengan bagian-bagian yang membangun teks tersebut? Coba sebutkan kemudian tulis bagian-bagian tersebut!
3) Ide pokok apa sajakah yang terkandung di dalam bagian-bagian yang menjadi struktur teks “Cerita Rakyat Populer di Indonesia” tersebut?




sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

Teks 5 Ikan Hias yang Digemari


Bacalah teks berikut dengan cermat dan pahami makna yang ada di dalamnya!
Kemudian, jawablah pertanyaan yang ada di bawah teks tersebut!
Ikan Hias yang Digemari
Ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Di antara ikan-ikan itu ada yang fungsinya sebagai hiasan. Ikan hias ini ada yang berasal dari air asin (laut) dan air tawar. Ada lima jenis ikan air tawar yang banyak digemari, yakni ikan Cupang, ikan Manfish, dan ikan Discuss.
Ikan cupang adalah jenis ikan kecil yang cantik. Ikan hias ini sangat dikenal masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak. Ikan ini terkenal akan kecantikannya. Ada yang berwarna biru, dan ada yang berwarna ungu. Ikan ini cantik karena ekornya mengembang. Sayangnya, ikan ini agresif sehingga tempat penyimpanannya harus tersendiri. Pusat budi daya ikan ini banyak terdapat di Indonesia.
Ikan Manfish dikenal juga dengan Angel Fish. Ikan ini berasal dari Amerika Selatan. Ikan kecil ini juga digemari masyarakat Indonesia karena bentuknya yang Indah. Bagian tubuhnya ada yang berwarna perak dan bagian ekornya berwarna merah tua. Gerakan ikan ini sangat tenang. Pusat budi daya ikan ini terdapat di Jakarta dan Bogor.
Ikan Discus merupakan rajanya ikan hias air tawar. Ikan ini menarik dan banyak peminatnya sehingga banyak orang yang ingin memeliharanya. Ikan ini bentuk, warna, dan coraknya juga menarik. Harganya juga agak mahal. Sayangnya, ikan Diskus ini masih belum banyak di Indonesia.
Ikan hias ini biasanya dipelihara di dalam kolam atau akuarium. Salah satu manfaatnya bagi manusia sebagai hiburan dan obat stress. Setelah pulang bekerja, menguras tenaga, pikiran akan tenang seketika setelah memandang ikan-ikan cantik ini.
Diolah dari sumber http://klikpintar.com/tips/inilah-5-jenis-ikan-hias-air-tawar-paling-indah/
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 197
1) Dapatkah kamu memahami teks Ikan “Hias yang Digemari”? Jika kamu belum paham, bacalah sekali lagi!
2) Menurut pendapatmu, teks “Ikan Hias yang Digemari” berstruktur apa?” Sebutkan alasan dan bagian-bagian yang membentuk struktur teks itu!




sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

Teks 4 Rumah Kecil di Bukit Sunyi


Bacalah teks berikut, kemudian jawablah pertanyaannya!
Rumah Kecil Di Bukit Sunyi
Di atas bangku bambu reyot, Pak Kerto meluruskan kedua kakinya. Beberapa saat kemudian, ia beranjak dari bangku dan melangkah ke bilik belakang yang hanya dibatasi oleh anyaman daun rumbia. Diambilnya beberapa potong ubi dari panci dan diletakkannya di atas selembar daun pisang. Ia kembali ke depan dan menikmati ubi rebus sambil meminum kopi.
Tiba-tiba pintu terbuka dan laki-laki dengan perut gendut muncul. “Ooo…. Juragan. Silakan, Gan”, sambut Pak Kerto sambil membungkuk. Dengan tergesa dibersihkannya bangku bambu yang sudah reyot itu. “Bagaimana? Apakah semuanya sudah beres?” tanya sang juragan.
“Sebagian sudah saya panen, Gan. Tinggal ladang sebelah kanan parit. Silakan juragan periksa hasil panenan itu”.
“Di mana kau letakkan, Kerto?”
“Ada di samping rumah, Gan. Ada enam karung terigu. Bagus-bagus hasil panenan kali ini”, kata Pak Kerto.
Kedua orang itu melangkah ke samping rumah. Sang juragan segera mendekati tumpukan karung. Sesaat, dibukanya salah satu karung dan diambilnya sehelai daun yang ada di dalamnya, kemudian sehelai daun itu diciumnya. “Ahhh, luar biasa!” teriaknya kegirangan. “Bagus…bagus sekali panenan kali ini, Kerto”, lanjut juragan itu sambil menepuk punggung Pak Kerto. Hati Pak Kerto bahagia telah membuat juragan senang. Ia akan mendapat tambahan upah. Watak juragan memang begitu, kalau sedang senang ia tak segan-segan memberi tambahan upah.
“Enam karung ini disimpan yang baik dan jangan sampai kena hujan. Dua hari lagi aku akan kembali ke sini mengambil semua hasil panenan”, ucap juragan sambil meninggalkan Pak Kerto.
Sepeninggal juragan, Pak Kerto berbaring sambil berselimut sarung. Ia tak dapat tidur. Pikirannya menerawang jauh. Pak Kerto ingin membelikan kain kebaya buat istrinya dan dua sandal plastik buat kedua anaknya. Hatinya bahagia karena sebentar lagi ia akan pulang untuk melepas kerinduan pada istri dan kedua anaknya. Pikirannya tertuju pada pohon-pohon kecil di ladang sebelah kanan parit yang besok harus dipanen. Ia tak habis berpikir, untuk apa juragan menyuruh menanam pohon-pohon itu. Ia tidak tahu nama pohon yang bentuknya hampir mirip tanaman cabai. Pak Kerto hanya tunduk dan patuh pada perintah juragan. Patuh adalah taat (pada perintah, aturan, dsb.) dan berdisiplin. Ia merawat tanaman dengan baik. Ia tidak bergaul dengan orang-orang di sekitarnya.
Saat Pak Kerto hampir lelap, terdengar suara orang mengetuk pintu. Pak Kerto berpikir sang juragan datang lagi. Dengan langkah yang tergesa pak Kerto menuju ke pintu.
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 195
“Sebentar Gan, sebentar…”, kata pak Kerto sambil membuka palang pintu. “Biasanya kan langsung masuk, Gan”, lanjutnya sambil menguak daun pintu.
Pak Kerto merasa aliran darahnya terhenti ketika di depannya berdiri empat orang polisi dengan senjata di tangan.
“Jangan bergerak!”, gertak salah seorang polisi. Ketiga polisi lainnya langsung masuk rumah kecil itu. Pak Kerto berdiri kaku, mematung, tidak tahu apa yang terjadi.
“Maaf, Bapak saya tangkap”, kata polisi sambil mendekat dan memborgol kedua tangan Pak Kerto.
“Apa salah saya, Pak?” tanya Pak Kerto terputus-putus.
“Bapak telah menanam dan menyimpan pohon ganja. Pemerintah melarang menanam pohon itu”, jawab polisi itu tegas.
“Tapi saya hanya disuruh juragan. Saya hanya melaksanakan perintah juragan, Pak”, kata pak Kerto tertunduk.
“Saya mengerti dan memahami keadaan Bapak. Juragan Bapak sekarang ada di tahanan polisi”.
Polisi itu menyuruh Pak Kerto berjalan menuruni lereng perbukitan. Sedang ketiga polisi lainnya memanggul beberapa karung terigu yang berisi daun ganja dengan dibantu beberapa peladang yang kebetulan berada di sekitar perbukitan itu. Pak Kerto tertunduk bisu. Inilah jawaban atas teka-teki tanaman itu, ya, dua tahun lebih baru terjawab sekarang. Pipi keriput lelaki tua itu basah oleh air mata. Rumah kecil di atas bukit semakin jauh ditinggalkan. Tuhan, jerit pak Kerto lirih.
Purbalingga, 1982
Diolah dari sumber Tri Astoto Kodarie: http://triastoto.wordpress.com/cerpen/
Setelah membaca teks “Rumah Kecil di Bukit Sunyi” itu, jawablah pertanyaan berikut!
1) Menurutmu, termasuk jenis teks apakah teks “Rumah Kecil di Bukit Sunyi”?
2) Bagaimana dengan bagian-bagian yang membangun teks tersebut? Coba sebutkan kemudian tulis bagian-bagian tersebut!
3) Ide pokok apa sajakah yang terkandung di dalam bagian-bagian yang menjadi struktur teks ““Rumah Kecil di Bukit Sunyi” tersebut?





sumber BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

Teks 3 Kisah Semut dan Lalat


Bacalah teks berikut dengan teliti dan pahami makna yang ada di dalamnya!
Kemudian, jawablah pertanyaan yang ada di bawah teks tersebut!
Kisah Semut dan Lalat
Beberapa ekor lalat tampak terbang di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Saat itu anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian, seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, tetapi ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.
Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari semakin petang, si lalat itu tampak kelelahan dan kelaparan. Keesokan paginya, terlihat lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.
Tidak jauh dari tempat itu, tampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati.
Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini? Mengapa dia mati?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya dia telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun, ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”
Semut kecil itu manggut-manggut, tetapi masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat ini tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, tetapi dia melakukannya dengan cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, tetapi kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingatlah semut muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”
Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.
Diolah dari sumber http://www.mettaprajna.org/articles/read/46/Kisah-lalat-dan-Semut
(1) Dapatkah kamu memahami teks “Semut dan Lalat” itu? Jika belum, coba baca sekali lagi, kemudian jawablah pertanyaan berikut!
(2) Menurutmu, termasuk jenis teks apakah teks “Semut dan Lalat” tersebut?
(3) Bagaimana dengan bagian-bagian yang membangun teks tersebut? Coba sebutkan, kemudian tulis bagian-bagian tersebut?
(4) Ide pokok apa sajakah yang terkandung di dalam bagian-bagian yang menjadi struktur teks ““Semut dan Lalat” tersebut?



sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP