C. Merevisi Teks


1. Langkah-Langkah Merevisi Teks
Kamu sudah mempelajari berbagai unsur kebahasaan yang ada pada Bab I—VII. Untuk menerapkan pengetahuan itu, kamu diharapkan dapat merevisi berbagai teks berikut. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah sebagai berikut.
1. Tandai kata, kalimat, atau makna kata yang salah!
2. Betulkan kata, kalimat, atau makna yang salah sesuai dengan unsur kebahasaan yang sudah kamu pelajari!
3. Tulislah ulang teks itu sehingga menjadi teks yang baik dan benar.
2. Tugas Merevisi Teks
Teks berikut dikutip sesuai dengan aslinya!



Kisah Burung Merak dan Kupu-Kupu
Dahulu, di dalam hutan yang masih asli terdapatlah perkampungan binatang yang terdiri dari segala jenis binatang yang ada dihutan, Monyet, Kambing, Cicak, Kadal, Singa, Burung Merak, Ulat Bulu dan lain-lain. Seperti biasanya, setiap pagi Burung Merak selalu berkaca dan memuji dirinya seteleh selesai mandi
“Siapa yang paling tampan di hutan ini? Siapa yang paling mempesona di hutan ini?” sambil bertanya dalam hati
“Akulah yang paling tampan dan paling mempesona” Jawabnya dengan bangga selesai berdandan jalan-jalanlah Burung Merak keliling kampung dan setiap bertemu dengan binatang dia selalu memamerkan keindahan bulunya dari binatang yang satu ke binatang lainya.
Dan akhirnya bertemulah Burung Merak dengan segerombolan Ulat Bulu kemudian dengan congkaknya dia berkata..
“Hei, Ulat Bulu jelek! cepat-cepat kamu pergi jauh dari hadapan ku, kamu itu merusak pemandanganku” ejek Burung Merak kepada Ulat Bulu, sambil berjalan “ngulet” dibiarkan saja Burung Merak menghinanya dan ini terjadi setiap kali bila Burung Merak bertemu dengan Ulat Bulu.
Seperti biasanya setiap pagi Burung Merak yang selalu memamerkan bulunya kepada semua binatang yang dia temui, dan suatu ketika agak takjub Burung Merak melihat makhluk aneh yang baru dia lihat berada di dalam hutan.
Dan dia pun tanpa sungkan-sungkan memamerkan bulunya, Makhluk yang dianggap aneh oleh Burung Merak tersebut adalah seorang Manusia yang sedang berburu. Melihat keindahaan bulu Burung Merak, si pemburu takjub dan ditangkaplah si Burung Merak.
Tak jauh dari tempat kejadian, segerombolan Ulat Bulu melihat kejadian ini. Melihat kondisi burung merak yang tidak berdaya Ulat Bulu pun membantu Burung Merak untuk dibebaskan dan mereka pun menyerang si pemburu, akibat serangan tersebut, si pemburu lari tunggang langgang tidak kuat terhadap gatal-gatal yang diterimanya dan Burung Merak pun BEBAS.
Semenjak kejadian itu Burung Merak pun telah berubah, tidak pernah lagi menyombongkan diri memamerkan keindahan bulunya ke semua binatang, dia hanya memamerkan keindahan bulunya kepada makhluk sejenisnya saja dan pasangan ketika pada saat musim kawin.
Selang beberapa hari kemudian, setelah mengalami proses metamorfosis dari ulat bulu, kepompong, dan akhirnya Ulat bulu pun berubah menjadi seekor Kupu-Kupu yang cantik.
Tetapi sekarang akibat ulah manusia yang telah merusak alam, menyebabkan warna kupu-kupu berubah menjadi gelap.
Jangan pernah sombong, walaupun kamu secara fisik dilahirkan secara sempurna, karena kesombongan dapat menyebabkan kerugian terhadap diri sendiri (Burung Merak)
Jangan menilai sesuatu dari fisiknya, karena fisik yang kurang belum tentu memiliki kekurangan bahkan bisa jadi menjadi sesuatu yang indah (Ulat Bulu, kupu-kupu).
Jangan gampang percaya dan terbuka terhadap orang yang baru kamu lihat, walaupun orang tersebut menakjubkan (Burung Merak terhadap manusia).
Om Gebe pesen, kita harus menjaga alam supaya habitat makhluk hidup akan terus berlangsung dan tidak merubah fisik atau kemampuannya untuk bertahan hidup.
Diolah dari sumber http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/04/23/fabel-buat-kakak-burung-merak-kupu-kupu
Bacalah teks itu dengan teliti! Kemudian, temukanlah unsur kebahasaan yang menurutmu tidak tepat! Setelah itu, betulkan teks tersebut sesuai dengan unsur kebahasaan yang sudah diajarkan pada Bab I—VII!






sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP

No comments:

Post a Comment