RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
SMK ... .
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok :
Teks Cerita Sejarah
Jumlah Pertemuan :
1 X pertemuan
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit
A.
Kompetensi
Inti
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.
1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks
untuk mempersatukan bangsa.
Indikator
1.1.1.Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan
bahasa Indonesia
2.1. Menunjukkan
perilaku jujur, responsif dan santun
dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan
cerita sejarah tentang tokoh-tokoh nasional dan internasional
Indikator
1.1.2.Menunjukkan perilaku jujur dalam melaksanakan pembelajaran
2.
1.Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita,
iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
baik melalui lisan
maupun tulisan
Indikator
3.1.1.Mengungkapkan
kembali struktur teks teks cerita sejarah
3.1.2.Mengungkapkan
kembali kaidah teks teks cerita sejarah
4.1. Menginterpretasi makna teks
cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel
baik secara lisan maupun tulisan
Indikator
4.1.1.
Menginterpretasi makna teks teks cerita sejarah
C. Tujuan
Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi
dan pembelajaran kelompok dengan materi pokok
teks cerita sejarah ini siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
dan santun dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik, serta dapat:
1.
Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia
2.
Menunjukkan perilaku
jujur dalam melaksanakan pembelajaran
3.
Mengungkapkan kembali struktur teks cerita sejarah
4.
Mengungkapkan kembali kaidah teks
cerita sejarah
5.
Menginterpretasi makna teks cerita sejarah
D. Materi
Pembelajaran
1.
Cerita Sejarah
Sejarah
sebagai Kisah
Membicarakan sejarah sebagai kisah berarti
berbicara sejarah sebagai sebuah cerita dalam berbagai bentuk, baik narasi
maupun tafsiran dari suatu peristiwa sejarah. Kisah ini pun dapat berupa tulis
atau lisan. Secara tulisan, kisah sejarah ini dapat dilihat dalam bentuk
tertulis seperti pada buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah dapat
diambil dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah. Sejarah merupakan
suatu kisah yang diceritakan dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran
dari suatu kejadian. Secara tulisan kisah ini akan didapat dalam bentuk tulisan
di buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah didapat dari ceramah,
percakapan atau pelajaran di sekolah.
Oleh karena sejarah di sini bersifat kisah atau cerita maka isi kisahnya pun berbeda
bergantung kepada siapa yang menyampaikannya, kepentingan, serta latar belakang
si penyampai kisah bersangkutan. Kisah yang dituturkan berbeda karena setiap
orang akan memberikan tafsiran yang berbeda tentang peristiwa yang dilihatnya.
Dengan demikian, akan cukup bijaksana apabila sejarah dikisahkan itu disertai
pula oleh uraian mengenai sifat-sifat orang yang menyampaikan sejarah.
Contoh sejarah sebagai kisah
adalah kisah mengenai Sultan Iskandar Muda dalam Hikayat Aceh. Dalam hikayat
ini diceritakan cukup detail mengenai masa kecil Iskandar Muda hingga ia
memerintah Kerajaan Aceh dengan cukup bijaksana. Di sini kita melihat sosok
positif dari sultan tersebut karena yang menulis hikayat pun adalah orang dalam
Aceh. Dengan demikian sejarah sebagai kisah subjektif sifatnya. Contoh lain
adalah kitabkitab yang ditulis oleh para pujangga istana di Jawa seperti
Negarakretagama, Pararaton, Kidung Sundayana, Carita Parahyangan, dan
lain-lain.
Berikut ini adalah pengertian dari Mitos, Legenda dan
Cerita Rakyat (Dongeng) :
MITOS
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan dari India ke Pulau Jawa.
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah.
Mitologi tentang tokoh-tokoh rakyat di seluruh dunia, seperti cerita Oedipus, Theseus, Romulus, dan Nyikang mengandung unsur-unsur seperti, ibunya seorang perawan;ayahnya seorang raja;terjadi proses perkawinan yang tidak wajar dan lain-lain.
LEGENDA
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor
Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite. Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.
Contoh cerita legenda:
* Sangkuriang
* La Madukelleng
* William Tell
CERITA RAKYAT (DONGENG)
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.
MITOS
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan dari India ke Pulau Jawa.
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah.
Mitologi tentang tokoh-tokoh rakyat di seluruh dunia, seperti cerita Oedipus, Theseus, Romulus, dan Nyikang mengandung unsur-unsur seperti, ibunya seorang perawan;ayahnya seorang raja;terjadi proses perkawinan yang tidak wajar dan lain-lain.
LEGENDA
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor
Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite. Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.
Contoh cerita legenda:
* Sangkuriang
* La Madukelleng
* William Tell
CERITA RAKYAT (DONGENG)
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.
sumber :
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100223053552AAvwpjZ
E.
Model/Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan Pembelajaran Scientific
2.
Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery
Learning)
3.
Metode
Diskusi, Penugasan
F.
Media Pembelajaran
1.
Laptop dan LCD
2.
Tayangan
teks teks cerita sejarah
G. Sumber Belajar
ü
Buku
Bahasa Indonesia kelas XII SMA/ SMK/ MA/ MAK Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013
ü
KBBI
ü
Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan
Penutup
|
1. Guru mempersilakan seorang peserta
didik untuk memimpin doa bersama ( bila pada jam pertama)
2. Guru memberi salam dan memberi
pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran
sebelumnya
3.
Guru memberikan informasi kompetensi materi, tujuan,
manfaat, dan
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada peserta didik.
1.
Pengetahuan dan kemampuan peserta didik tentang teks teks cerita sejarah yang beredar di masyarakat dipancing
oleh guru dengan memperlihatkan contoh teks teks cerita sejarah
2.
Peserta didik diberi stimulation (stimulasi) dengan
cara dipersilakan mengamati contoh teks yang ditayangkan guru serta membaca contoh teks cerita sejarah pada buku pegangan
siswa bahasa Indonesia kelas XII SMA/ SMK/ MA/ MAK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2013
3.
Peserta didik dipersilakan untuk menanyakan hal-hal seputar teks cerita
sejarah yang dikaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
4.
Peserta didik yang telah duduk dalam kelompoknya diarahkan untuk membuat problem
statement (pernyataan/ identifikasi masalah) dengan cara mengidentifikasi topik yang berkenaan dengan materi
struktur dan kaidah teks cerita
sejarah serta interpretasi makna teks cerita sejarah untuk kemudian membuat
rumusan hipotesis
5. Peserta didik diberi kesempatan untuk
melakukan data collection (pengumpulan data) dengan cara mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis melalui mencari dan membaca contoh-contoh teks cerita
sejarah lain sebagai bahan untuk dieksplorasi.
6. Peserta didik juga dipersilakan untuk membaca literatur lain
untuk mengeksplorasi struktur dan kaidah teks cerita sejarah serta
interpretasi makna teks cerita sejarah.
7.
Setelah mengamati dan membaca kembali teks
teks cerita sejarah yang ditayangkan guru, tiap kelompok melakukan data
processing (pengolahan data) dengan cara mengklasifikasikan, mendiskusikan dengan teman satu
kelompok untuk merangkum dan menyajikan dalam presentasi.
8.
Masing-masing kelompok secara bergiliran mempresentasikan rangkuman tersebut
sedangkan kelompok lain merespon/ menanggapi dan bersama-sama melakukan verification
(pembuktian) dengan cara memeriksa secara cermat, mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari
9.
Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta
didik pada generalization (generalisasi/kesimpulan) mengenai struktur dan
kaidah teks cerita sejarah, serta
interpretasi makna teks cerita sejarah
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan simpulan yang
telah ditetapkan mengenai struktur dan kaidah teks cerita sejarah serta
hasil interpretasi makna teks teks cerita sejarah.
2. Guru memberikan kuis berkenaan dengan aspek
pengetahuan dan keterampilan.
3. Guru memberikan arahan kegiatan berikutnya dan
tugas pengayaan
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan agar peserta didik
selalu belajar.
|
20 menit
115 menit
45 menit
|
I. Penilaian
1.
Teknik penilaian: pengamatan dan tes tertulis (kuis)
2.
Prosedur penilaian:
1.
Penilaian Proses
1.1.Pengamatan (sikap)
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Teknik Penilaian
|
Waktu Penilaian
|
Instrumen Penilaian
|
Ket.
|
1.
|
Spiritual
(Religius)
|
Pengamatan
|
Selama
pembelajaran dan saat diskusi
|
Lembar Pengamatan
|
|
2.
|
Jujur
|
Kisi-kisi penilaian
No.
|
Aspek
|
Indikator
pencapaian
|
Skor (TIDAK
PERNAH)
1
|
Skor
(KADANG-KADANG)
2
|
Skor
(SERING)
3
|
Skor
(SELALU)
4
|
1.
|
Spiritual
(Religius)
|
Mensyukuri anugerah
Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia
a. Berdoa sebelum dan sesudah
menjalankan sesuatu.
b. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang
dianut.
c. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
d. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa
e.
Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa;
|
|
|
|
|
2.
|
Jujur
|
Menunjukkan
perilaku jujur dalam mengerjakan tugas pembelajaran
a.
Tidak menyontek dalam
mengerjakan ujian/ulangan
b.
Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
c.
Mengungkapkan
perasaan apa adanya
d.
Menyerahkan kepada
yang berwenang barang yang ditemukan
e.
Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
b.
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran tiap aspek sikap :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai
4
Perhitungan skor akhir menggunakan modus.
2. Penilaian Hasil
2.1. Tes
tertulis (kuis) (pengetahuan)
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Instrumen
|
1. Mengungkapkan
kembali struktur isi teks cerita sejarah
|
Tes
tertulis (Kuis)
|
Isian
|
1. Sejarah sebagai kisah dapat disampaikan melalui...
.… .
2. Sejarah yang baik dapat disampaikan melalui karya
sastra karena lebih... . … .
3. Amanat hendaknya secara …disampaikan
pada sebuah teks cerita sejarah.
4. Bagian kecil yang membentuk kesatuan kisah cerita
sejarah disebut... .
5. Syarat struktur dalam sebuah teks cerita
sejarah adalah… dan … . … .
|
2.Mengungkapkan
kembali kaidah bahasa teks teks cerita sejarah
|
Tes
tertulis (Kuis)
|
Isian
|
6.
Kaidah teks cerita sejarah diarahkan pada dua hal yaitu kaidah…. dan…
.
7.
Kaidah teks cerita sejarah yang menyatakan dan mengatur bagian pokok disebut kaidah… .
8.
Mengapa teks cerita sejarah harus menarik?
9.
Bahasa teks cerita sejarah biasanya berwujud
bahasa percakapan karena… .
10. Apakah teks
cerita sejarah harus bersifat fiktif?
|
Jawaban
1.
Mitos, legenda, sage, dll.
2.
Menarik
3.
Implisit
4.
Struktur
5.
Lengkap
dan urut
6.
Isi dan bahasa
7.
Isi
8.
Karena
bila tidak menarik, sejarah tidak akan dibaca oleh masyarakat umum
secara antusias
9.
Teks
cerita sejarah cenderung mengarah pada cerita sehingga memerlukan dominasi
kalimat-kalimat percakapan
10.
Tidak
harus. Justru akan lebih baik bila cerita didasarkan pada kejadian nyata (bukan
hanya khayalan semata)
Pedoman Penskoran
Soal nomor 1
- 10
Aspek
|
Skor
|
Peserta
didik menjawab benar
|
10
|
Peserta
didik menjawab tidak lengkap
|
7
|
Peserta
didik menjawab salah
|
3
|
Peserta
didik tidak menjawab
|
0
|
2.2.Tes
praktik-proyek ( keterampilan )
Interpretasilah
makna teks teks cerita sejarah terlampir (tayangan guru)!
Rubrik
Penilaian Keterampilan menginterpretasi makna Teks teks cerita
sejarah
No
|
Aspek
|
Deskripsi
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Ketepatan interpretasi makna teks
teks
cerita sejarah
|
Sudah tepatkah interpretasi makna teks teks cerita sejarah?
|
|
|
2.
|
Ketepatan penggunaan bahasa dan
ejaan
|
Apakah penggunaan bahasa dalam menginterpretasi
makna teks teks cerita sejarah sesuai kaidah dan EYD?
|
|
|
Lampiran 1 Lembar Pengamatan
PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran :
...............................................................
Kelas/ Semester :
...............................................................
Tahun Ajaran :
...............................................................
Waktu pengamatan :
...............................................................
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No.
|
Nama Siswa
|
Spiritual (Religius)
|
Jujur
|
||||||
TP
|
K
|
SR
|
SL
|
TP
|
K
|
SR
|
SL
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment