Kegiatan 1 Pembangunan Konteks dan Pemodelan teks cerita sejarah

Kegiatan 1 Pembangunan Konteks dan Pemodelan teks cerita sejarah
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Kejadian dalam peristiwa tersebut dianggap sebagai proses atau dinamika dalam suatu konteks historis. Sejarah termasuk ilmu empiris, karena sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Oleh sebab itu, sejarah kerap dimasukkan ke dalam ilmu kemanusiaan. Akan tetapi, sejarah berbeda dengan antropologi atau sosiologi, sejarah membicarakan manusia dari segi waktu, seperti perkembangan masyarakat dari satu bentuk ke bentuk lainnya, kesinambungan yang terjadi dalam suatu masyarakat, pengulangan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang biasanya disebabkan oleh pengaruh dari luar masyarakat itu sendiri. Peristiwa sejarah ini tidak semata-mata hanya menjadi cerita yang dikisahkan secara turun-temurun, tetapi sebagai bangsa yang cerdas kita harus mampu menggali nilai dan kearifan yang terkandung di dalamnya. Berbagai nilai dan kearifan yang terdapat dalam sebuah peristiwa sejarah itu merupakan sumber kekayaan yang dapat diterapkan dalam mengatasi secara bijak persoalan yang dihadapi bangsa sekarang ini demi mempersiapkan masa depan generasi muda. Dengan mengingat masa lalu, memahami masa kini, dan mempersiapkan masa depan, diyakini sebuah bangsa akan dapat maju mengemban cita-citanya. Untuk mengetahui apa dan bagaimana peristiwa sejarah yang terjadi di muka bumi ini, peserta didik bisa mempelajari catatan dan rekaman sejarah dari sejumlah sumber. Pencatatan peristiwa yang terjadi pada masa lampau itu termasuk bentuk teks cerita ulang. Melalui teks cerita ulang atau dikenal juga dengan sebutan teks rekon (recount), pengalaman nyata di masa lalu dapat dibangkitkan atau dihidupkan kembali. Dalam pelajaran ini, kalian, sebagai peserta didik diharapkan dapat menyusun peristiwa sejarah dunia sebagai teks cerita ulang. Langkah pertama yang dapat kalian lakukan dalam menyusun peristiwa sejarah ini adalah mendapatkan informasi sejarah terlebih dahulu. Sejarah, sebagai sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, akan menjadi sebuah informasi untuk masa yang akan datang. Setelah informasi tentang sebuah peristiwa sejarah kalian peroleh, kalian bisa mengumpulkan data yang tepat, akurat, serta autentik tentang peristiwa tersebut dari berbagai sumber, baik lisan, tertulis, maupun benda-benda yang berkaitan dengan peristiwa sejarah yang dimaksud. Sumber sejarah yang kalian dapatkan itu diteliti secara cermat, dibandingkan satu sama lain, diinterpretasikan, kemudian direkonstruksi sehingga menghasilkan kisah sejarah yang mudah dipahami.
Masih ingatkah kalian teks cerita ulang yang telah kalian pelajari di kelas XI? Teks cerita ulang atau teks rekon ini pernah kalian pelajari saat kalian duduk di kelas XI dengan tema “Membangkitkan Ingatan tentang Tokoh dunia memuat identitas pribadi, peristiwa, dan berbagai masalah yang dihadapi para tokoh tersebut. Kalian juga telah mengetahui berbagai karya dan sumbangan pemikiran mereka yang telah mendapat pengakuan dari berbagai kalangan internasional. Pada pelajaran ini, teks cerita ulang yang akan kalian pelajari adalah teks cerita sejarah dunia. Dengan membaca dan memahami berbagai rentetan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, kalian diharapkan dapat menggali kearifan di sana. Mengetahui peristiwa sejarah tidak hanya sebatas proses transformasi pengetahuan mengenai fakta masa lalu belaka, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kalian dapat belajar dari sejarah itu. Belajar dari sejarah berbeda artinya dengan mempelajari sejarah. Dengan belajar dari sejarah kalian akan bisa memilih dan memilah hal baik maupun buruk. Nilai kebaikan yang diperoleh dari belajar sejarah itu dapat kalian terapkan dalam kehidupan, sedangkan keburukan hendaknya dijadikan pelajaran untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik. Jika kalian menyikapi dengan bijak sebuah peristiwa sejarah, kalian akan dapat menggali kearifan di balik peristiwa tersebut. Kalian akan mampu melakukan transformasi nilai yang perlu diteladani. Sebuah peristiwa sejarah pasti mengandung makna yang penting. Salah satu peristiwa sejarah dunia yang memiliki pengaruh pada kehidupan sekarang maupun masa depan adalah peristiwa terbentuknya Hari Buruh atau yang dikenal dengan sebuatan May Day. Hari Buruh ini merupakan rentetan perjuangan kelas pekerja agar tidak diperlakukan dengan buruk secara terus- menerus. Setiap tanggal 1 Mei, kaum buruh di seluruh dunia memperingati peristiwa besar yang terjadi di Amerika Serikat, berupa demonstrasi kaum buruh pada 1886 yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja.
6 Kelas XII  Semester 1 6 6
6HMDUDK +DUL %XUXK
1. Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh  yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.
2. Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19. Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat. 
3. Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.
4. Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi.
Bahasa Indonesia 7 7 7
Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.
5. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi- buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.
6. Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia dalam satu perjuangan. 
7. Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889. Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu, kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.
8. Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan kaum buruh sedunia untuk mendapatkan
8 Kelas XII  Semester 1 8 8
pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
(Diadaptasi dari berbagai sumber)
Setelah kalian membaca teks “Sejarah Hari Buruh” tersebut, cobalah kalian diskusikan beberapa hal berikut.
(1) Menurut kalian, berapa lama sebenarnya jam kerja yang pantas bagi seseorang dalam sehari?
(2) Apakah ada undang-undang yang mengatur jam kerja di Indonesia?
(3) Dalam Kepmen No. 102 Tahun 2004 disebutkan waktu kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah. Apakah kalian setuju dengan adanya waktu kerja lembur tersebut?
(4) Pantaskah orang yang bekerja lembur mendapatkan upah lebih?
(5) Banyak pendapat yang mengatakan bahwa orang yang kerja berlebihan rentan terkena serangan jantung. Hal ini bisa dikatakan sebagai risiko dari kerja yang berlebihan. Lalu, apa lagi bentuk risiko lain yang kalian ketahui?


sumber: buku pegangan siswa kelas XII bahasa Indonesia Kurikulum 2013
 

No comments:

Post a Comment