1. Menelaah Teks “Cinderela Gadis Penyabar”
Agar kamu dapat menelaah teks “Cinderela Gadis Penyabar”, bacalah teks berikut dalam hati, kemudian cermati makna kata yang terdapat di dalamnya. Diskusikan dengan teman-temanmu kata-kata yang kamu anggap sulit yang tidak kamu ketahui maknanya. Silakan cari makna itu di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia!
Cinderela Gadis Penyabar
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melakukan pekerjaan rumah yang berat, seperti menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari. Pada suatu hari Cinderela duduk termenung sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun menangis sedih.
“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.”
Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.
Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal. Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik.
Diolah dari sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com
Kehidupan yang dijalani Cinderela membutuhkan kesabaran dan ketabahan. Buah dari kesabaran dan ketabahan itu diperoleh Ciderela melalui Ibu Peri yang baik. Dialah yang membantu Cinderela agar dapat pergi ke pesta dan bertemu dengan putra raja. Berdasarkan pemahamanmu terhadap teks di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!
1) Siapa sajakah tokoh dalam cerita itu? 2) Di manakah peristiwa itu terjadi? 3) Siapakah Cinderela? 4) Berapakah jumlah saudara tiri Cinderela? 5) Mengapa Cinderela bersedih? 6) Bagaimana watak dan perilaku Cinderela dan saudara-saudara Cinderela?
Sekarang kamu diskusikan jawaban pertanyaan–pertanyaan di atas dengan temanmu. Kemudian, jawablah pertanyan berikut!
1) Apa yang disampaikan penulis pada paragraf pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh? 2) Apakah penulis menyampaikan peristiwa yang dialami tokoh utama secara urut? Berikan alasanmu secara singkat dan jelas!
3) Apakah ada pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca? Sebutkanlah pesan tersebut, kemudian tulislah dalam bahasa Indonesia yang singkat dan mudah dipahami!
Kamu tentu masih ingat bahwa ciri utama teks eksemplum memiliki struktur yang terdiri atas orientasi, insiden, dan interpretasi. Sekarang telaahlah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaan berikut!
1) Apakah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” tersebut sudah sesuai dengan bangunan struktur teks eksemplum? Jawabanmu harus disertai alasan yang tepat! 2) Pada paragraf keberapa kamu menemukan bangunan teks yang menggambarkan pengenalan tokoh (orientasi), peristiwa (insiden), dan interpretasi? 3) Konjungsi apa saja yang dapat kamu kenali sebagai pengikat kepaduan antarkalimat dan antarparagraf?
sumber: buku pegangan siswa kelas IX bahasa Indonesia kurikulum 2013
Agar kamu dapat menelaah teks “Cinderela Gadis Penyabar”, bacalah teks berikut dalam hati, kemudian cermati makna kata yang terdapat di dalamnya. Diskusikan dengan teman-temanmu kata-kata yang kamu anggap sulit yang tidak kamu ketahui maknanya. Silakan cari makna itu di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia!
Cinderela Gadis Penyabar
Zaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melakukan pekerjaan rumah yang berat, seperti menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari. Pada suatu hari Cinderela duduk termenung sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun menangis sedih.
“Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.”
Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.
Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal. Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.
Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik.
Diolah dari sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com
Kehidupan yang dijalani Cinderela membutuhkan kesabaran dan ketabahan. Buah dari kesabaran dan ketabahan itu diperoleh Ciderela melalui Ibu Peri yang baik. Dialah yang membantu Cinderela agar dapat pergi ke pesta dan bertemu dengan putra raja. Berdasarkan pemahamanmu terhadap teks di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!
1) Siapa sajakah tokoh dalam cerita itu? 2) Di manakah peristiwa itu terjadi? 3) Siapakah Cinderela? 4) Berapakah jumlah saudara tiri Cinderela? 5) Mengapa Cinderela bersedih? 6) Bagaimana watak dan perilaku Cinderela dan saudara-saudara Cinderela?
Sekarang kamu diskusikan jawaban pertanyaan–pertanyaan di atas dengan temanmu. Kemudian, jawablah pertanyan berikut!
1) Apa yang disampaikan penulis pada paragraf pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh? 2) Apakah penulis menyampaikan peristiwa yang dialami tokoh utama secara urut? Berikan alasanmu secara singkat dan jelas!
3) Apakah ada pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca? Sebutkanlah pesan tersebut, kemudian tulislah dalam bahasa Indonesia yang singkat dan mudah dipahami!
Kamu tentu masih ingat bahwa ciri utama teks eksemplum memiliki struktur yang terdiri atas orientasi, insiden, dan interpretasi. Sekarang telaahlah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaan berikut!
1) Apakah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” tersebut sudah sesuai dengan bangunan struktur teks eksemplum? Jawabanmu harus disertai alasan yang tepat! 2) Pada paragraf keberapa kamu menemukan bangunan teks yang menggambarkan pengenalan tokoh (orientasi), peristiwa (insiden), dan interpretasi? 3) Konjungsi apa saja yang dapat kamu kenali sebagai pengikat kepaduan antarkalimat dan antarparagraf?
sumber: buku pegangan siswa kelas IX bahasa Indonesia kurikulum 2013
No comments:
Post a Comment