Tugas 4 Meringkas dan Menyusun Teks Diskusi
a) Meringkas Teks “Perlukah Batasan Umur Pengguna Facebook Akan Dihapus?”
Dalam tugas ini kamu diminta meringkas teks “Perlukah Batasan Umur Pengguna
Facebook Akan Dihapus?” dalam beberapa paragraf. Setiap paragraf terdiri atas lima
atau enam kalimat. Cara meringkas dapat kamu lakukan dengan mencatat ide-ide
pokok teks tersebut, kemudian kamu buat ide-ide pokok itu menjadi kalimat. Kalimat
yang dibuat harus kalimatmu sendiri, tidak diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu kamu perhatikan bahwa dalam membuat ringkasan kamu harus
memulainya dengan isu, argumen mendukung, argumen menolak, dan simpulan.
b) Menyusun Teks “Perlukah Batasan Umur Pengguna Facebook Akan Dihapus?”
Supaya kamu betul-betul mahir dan memahami struktur teks diskusi, kamu amati
dan kamu analisis juga teks diskusi berikut berdasarkan struktur teks diskusi yang
meliputi isu, argumen mendukung, argumen menolak, dan simpulan.
Teks yang akan kamu ringkas dan kamu susun kembali adalah sebagai berikut.
Perlukah Batasan Umur Pengguna Facebook Akan
Dihapus?
KOMPAS.com — CEO facebook, Mark Zuckerberg, kembali melontarkan komentar
yang kontroversial terkait layanan di jejaring sosial. Tahun lalu, ia menyebut privasi
tak lagi terlalu penting. Kali ini, ia mengusulkan dihapuskannya pembatasan umur
bagi pengguna facebook. Artinya, bayi yang masih merah pun boleh memiliki akun
di facebook.
Sebagaimana diketahui, umur minimal pegguna Facebook adalah 13 tahun.
Namun, dari sebuah penelitian yang dirilis beberapa waktu yang lalu, terdapat 7,5
juta pengguna Facebook yang berada di bawah 13 tahun, umumnya 11 tahun. Akan
tetapi, tentu hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk membuka keran bagi mereka
yang berada di bawah usia 13 tahun tersebut. Anak-anak tentu belum bisa melindungi
diri mereka dari berbagai hal yang menyangkut dunia orang dewasa yang mampir ke
halaman Facebook-nya.
Mark Zuckerberg menyatakan idenya tersebut dalam sebuah kesempatan berpidato
di California beberapa hari yang lalu. Menurutnya, ia memiliki filosofi bahwa untuk
pendidikan diperlukan waktu memulai yang sangat muda. Pembatasan itu membuat
anak-anak di bawah usia 13 tahun tersebut belum bisa memulai hal tersebut. Dengan
membiarkan mereka menggunakan Facebook, kita bisa melihat apa yang akan mereka
kerjakan. Mark juga berjanji untuk membuat anak-anak aman di Facebook.
Tentu saja ada yang janggal dari alasan Mark Zuckerberg ini. Pertama, soal
pendidikan. Tentu tidak bisa dianggap bahwa menggunakan Facebook sedari anakanak
dianggap sebagai sebuah pendidikan. Mengapa? Sebab, Facebook bukanlah
ruang pendidikan. Facebook adalah media lalu lintas informasi melalui update status,
foto, bahkan video sangat tinggi. Sebagian besar dari informasi yang mengalir di
Facebook ini adalah konsumsi orang dewasa, bukan anak-anak.
Kedua, soal keamanan. Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, keamanan akun
pengguna Facebook sangat rendah. Privasi pengguna di Facebook sangat rendah, hampir-hampir tidak ada karena kebijakan privasi yang sangat longgar yang
disebabkan oleh ketentuan privasi Facebook yang berbelit dan sangat panjang.
Sebagian pengguna Facebook tentu sudah sangat akrab dengan spam, scam,
dan berbagai URL yang mengarah kepada konten dewasa. Tentu akan sangat
membahayakan jika anak-anak dibiarkan untuk melihat semua hal ini.
Masih terkait dengan soal keamanan, di Facebook tidak ada satu pun jaminan
yang mengatakan bahwa semua pengguna Facebook akan berlaku baik. Artinya,
terbuka sekali kemungkinan para penjahat, terutama untuk bisa mencari mangsa
dengan diperbolehkannya anak-anak memiliki akun di Facebook.
Ketiga, adanya peraturan yang melarang pengumpulan informasi dari anak-anak
di bawah usia 13 tahun, yaitu Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA), yang
ditandatangani menjadi undang-undang pada 21 Oktober 1998 dan dimodifikasi
efektif pada 21 April 2000. Aturan ini berlaku untuk situs web komersial dan layanan
online yang diarahkan untuk anak di bawah 13 tahun yang mengumpulkan informasi
pribadi dari anak-anak. COPPA melarang tindakan tidak adil atau menipu atau praktik
sehubungan dengan pengumpulan, penggunaan, atau pengungkapan informasi
pribadi dari dan tentang anak-anak di internet.
Dengan tiga alasan di atas, cukup jelas bahwa ide penghapusan batasan umur
pengguna Facebook ini merupakan ide yang cukup gila dari Mark Zuckerberg. Situs
zdnet.com menyebut ide ini sebagai ide paling buruk dari orang sekaliber Mark
Zuckerberg. Meskipun Facebook telah cukup berusaha memperbaiki keamanannya,
hal ini bukanlah jaminan dan alasan untuk melegalkan penghapusan batasan umur
pengguna Facebook.
Terkait dengan anak-anak atau remaja yang berumur lebih dari 13 tahun pun,
orang tua tetap diimbau untuk memerhatikan keterlibatan anak di dalam Facebook.
Hal itu karena, sekali lagi, Facebook menolong penggunanya untuk terkoneksi dengan
teman mereka yang online, tetapi belum tentu semua yang online adalah teman dari
pengguna. Untuk memonitor keterlibatan anak di Facebook, orang tua disarankan
untuk melakukan langkah berikut ini.
1. Monitor akun Facebook anak
Orangtua harus terlibat dalam jalinan pertemanan anak. Ini penting agar bisa
mengetahui apa yang dilakukan anak di Facebook. Kalau tidak bisa, misalnya untuk anak remaja SMA, awasilah mereka dari teman mereka. Hal ini dilakukan oleh 18
persen orangtua dalam sebuah survei tentang pengguna Facebook usia antara 13—
17 tahun. Orang tua jangan berusaha memiliki akun Facebook dengan memalsukan
umur anak. Kalau anak telah memiliki akun Facebook tanpa sepengetahuan, hapuslah
akun tersebut atau mintalah Facebook untuk menghapusnya dengan mengisi laporan
“Report an Underage Child” yang disediakan oleh Facebook.
2. Manfaatkan kontrol privasi
Sekitar satu dari lima pengguna dewasa aktif Facebook mengatakan, mereka tidak
menggunakan kontrol privasi yang disediakan Facebook. Hal ini membuat mereka
lebih rentan terhadap ancaman. Kontrol privasi Facebook tidak dapat mencegah
setiap pelanggaran, tetapi mereka cukup membantu dalam kadar tertentu. Orang
tua harus mengatur kontrol privasi anak terhadap apa saja yang bisa dilihat oleh
semua pengguna Facebook. misalnya, siapa saja yang bisa melihat foto dan siapa saja
yang bisa mengirim pesan 3. Matikan Instant Personalization
Facebook telah menambahkan beberapa situs ke fitur Instant Personalization,
yang secara otomatis akan memperoleh informasi mengenai karakteristik pengguna
Facebook. Saya sangat menyarankan fitur ini untuk dimatikan agar profil pengguna
Facebook tidak dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk kepentingan iklan dan lainnya.
Bagi orangtua, penting untuk mengetahui aktivitas anak di Facebook agar
terhindar dari masalah yang timbul di kemudian hari, seperti penculikan anak dan
lainnya. Facebook memang bermanfaat, tetapi hanya pada batas-batas tertentu.
Akan lebih baik mencegah daripada tertimpa bencana. (Kompasiana/Kimi Raikko)
sumber: http://tekno.kompas.com/read/2011/05/23/2030098/batasan.umur.pengguna.facebook.akan.dihapus
Pada Tugas 5 ini kamu juga diajak untuk menyusun teks diskusi secara berkelompok
dari sumber lain. Pada Tugas 5 ini kamu harus mencari teks diskusi dari sumber lain.
Tiap-tiap kelompok terdiri atas 3—5 siswa. Tiap kelompok diharapkan menghasilkan
struktur teks diskusi dengan benar. Pada Tugas 5 ini tiap kelompok diharapkan
menyusun teks tulis antara 17—25 kalimat. Dalam menyusun teks itu, tiap kelompok
dapat memanfaatkan berbagai sumber seperti koran, majalah, maupun internet. Setelah
kamu menyelesaikan tugas itu, teks itu kamu diskusikan dengan teman-temanmu di
kelas.
buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas VIII SMP
a) Meringkas Teks “Perlukah Batasan Umur Pengguna Facebook Akan Dihapus?”
Dalam tugas ini kamu diminta meringkas teks “Perlukah Batasan Umur Pengguna
Facebook Akan Dihapus?” dalam beberapa paragraf. Setiap paragraf terdiri atas lima
atau enam kalimat. Cara meringkas dapat kamu lakukan dengan mencatat ide-ide
pokok teks tersebut, kemudian kamu buat ide-ide pokok itu menjadi kalimat. Kalimat
yang dibuat harus kalimatmu sendiri, tidak diambil secara utuh dari kalimat di dalam teks. Perlu kamu perhatikan bahwa dalam membuat ringkasan kamu harus
memulainya dengan isu, argumen mendukung, argumen menolak, dan simpulan.
b) Menyusun Teks “Perlukah Batasan Umur Pengguna Facebook Akan Dihapus?”
Supaya kamu betul-betul mahir dan memahami struktur teks diskusi, kamu amati
dan kamu analisis juga teks diskusi berikut berdasarkan struktur teks diskusi yang
meliputi isu, argumen mendukung, argumen menolak, dan simpulan.
Teks yang akan kamu ringkas dan kamu susun kembali adalah sebagai berikut.
Perlukah Batasan Umur Pengguna Facebook Akan
Dihapus?
KOMPAS.com — CEO facebook, Mark Zuckerberg, kembali melontarkan komentar
yang kontroversial terkait layanan di jejaring sosial. Tahun lalu, ia menyebut privasi
tak lagi terlalu penting. Kali ini, ia mengusulkan dihapuskannya pembatasan umur
bagi pengguna facebook. Artinya, bayi yang masih merah pun boleh memiliki akun
di facebook.
Sebagaimana diketahui, umur minimal pegguna Facebook adalah 13 tahun.
Namun, dari sebuah penelitian yang dirilis beberapa waktu yang lalu, terdapat 7,5
juta pengguna Facebook yang berada di bawah 13 tahun, umumnya 11 tahun. Akan
tetapi, tentu hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk membuka keran bagi mereka
yang berada di bawah usia 13 tahun tersebut. Anak-anak tentu belum bisa melindungi
diri mereka dari berbagai hal yang menyangkut dunia orang dewasa yang mampir ke
halaman Facebook-nya.
Mark Zuckerberg menyatakan idenya tersebut dalam sebuah kesempatan berpidato
di California beberapa hari yang lalu. Menurutnya, ia memiliki filosofi bahwa untuk
pendidikan diperlukan waktu memulai yang sangat muda. Pembatasan itu membuat
anak-anak di bawah usia 13 tahun tersebut belum bisa memulai hal tersebut. Dengan
membiarkan mereka menggunakan Facebook, kita bisa melihat apa yang akan mereka
kerjakan. Mark juga berjanji untuk membuat anak-anak aman di Facebook.
Tentu saja ada yang janggal dari alasan Mark Zuckerberg ini. Pertama, soal
pendidikan. Tentu tidak bisa dianggap bahwa menggunakan Facebook sedari anakanak
dianggap sebagai sebuah pendidikan. Mengapa? Sebab, Facebook bukanlah
ruang pendidikan. Facebook adalah media lalu lintas informasi melalui update status,
foto, bahkan video sangat tinggi. Sebagian besar dari informasi yang mengalir di
Facebook ini adalah konsumsi orang dewasa, bukan anak-anak.
Kedua, soal keamanan. Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, keamanan akun
pengguna Facebook sangat rendah. Privasi pengguna di Facebook sangat rendah, hampir-hampir tidak ada karena kebijakan privasi yang sangat longgar yang
disebabkan oleh ketentuan privasi Facebook yang berbelit dan sangat panjang.
Sebagian pengguna Facebook tentu sudah sangat akrab dengan spam, scam,
dan berbagai URL yang mengarah kepada konten dewasa. Tentu akan sangat
membahayakan jika anak-anak dibiarkan untuk melihat semua hal ini.
Masih terkait dengan soal keamanan, di Facebook tidak ada satu pun jaminan
yang mengatakan bahwa semua pengguna Facebook akan berlaku baik. Artinya,
terbuka sekali kemungkinan para penjahat, terutama untuk bisa mencari mangsa
dengan diperbolehkannya anak-anak memiliki akun di Facebook.
Ketiga, adanya peraturan yang melarang pengumpulan informasi dari anak-anak
di bawah usia 13 tahun, yaitu Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA), yang
ditandatangani menjadi undang-undang pada 21 Oktober 1998 dan dimodifikasi
efektif pada 21 April 2000. Aturan ini berlaku untuk situs web komersial dan layanan
online yang diarahkan untuk anak di bawah 13 tahun yang mengumpulkan informasi
pribadi dari anak-anak. COPPA melarang tindakan tidak adil atau menipu atau praktik
sehubungan dengan pengumpulan, penggunaan, atau pengungkapan informasi
pribadi dari dan tentang anak-anak di internet.
Dengan tiga alasan di atas, cukup jelas bahwa ide penghapusan batasan umur
pengguna Facebook ini merupakan ide yang cukup gila dari Mark Zuckerberg. Situs
zdnet.com menyebut ide ini sebagai ide paling buruk dari orang sekaliber Mark
Zuckerberg. Meskipun Facebook telah cukup berusaha memperbaiki keamanannya,
hal ini bukanlah jaminan dan alasan untuk melegalkan penghapusan batasan umur
pengguna Facebook.
Terkait dengan anak-anak atau remaja yang berumur lebih dari 13 tahun pun,
orang tua tetap diimbau untuk memerhatikan keterlibatan anak di dalam Facebook.
Hal itu karena, sekali lagi, Facebook menolong penggunanya untuk terkoneksi dengan
teman mereka yang online, tetapi belum tentu semua yang online adalah teman dari
pengguna. Untuk memonitor keterlibatan anak di Facebook, orang tua disarankan
untuk melakukan langkah berikut ini.
1. Monitor akun Facebook anak
Orangtua harus terlibat dalam jalinan pertemanan anak. Ini penting agar bisa
mengetahui apa yang dilakukan anak di Facebook. Kalau tidak bisa, misalnya untuk anak remaja SMA, awasilah mereka dari teman mereka. Hal ini dilakukan oleh 18
persen orangtua dalam sebuah survei tentang pengguna Facebook usia antara 13—
17 tahun. Orang tua jangan berusaha memiliki akun Facebook dengan memalsukan
umur anak. Kalau anak telah memiliki akun Facebook tanpa sepengetahuan, hapuslah
akun tersebut atau mintalah Facebook untuk menghapusnya dengan mengisi laporan
“Report an Underage Child” yang disediakan oleh Facebook.
2. Manfaatkan kontrol privasi
Sekitar satu dari lima pengguna dewasa aktif Facebook mengatakan, mereka tidak
menggunakan kontrol privasi yang disediakan Facebook. Hal ini membuat mereka
lebih rentan terhadap ancaman. Kontrol privasi Facebook tidak dapat mencegah
setiap pelanggaran, tetapi mereka cukup membantu dalam kadar tertentu. Orang
tua harus mengatur kontrol privasi anak terhadap apa saja yang bisa dilihat oleh
semua pengguna Facebook. misalnya, siapa saja yang bisa melihat foto dan siapa saja
yang bisa mengirim pesan 3. Matikan Instant Personalization
Facebook telah menambahkan beberapa situs ke fitur Instant Personalization,
yang secara otomatis akan memperoleh informasi mengenai karakteristik pengguna
Facebook. Saya sangat menyarankan fitur ini untuk dimatikan agar profil pengguna
Facebook tidak dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk kepentingan iklan dan lainnya.
Bagi orangtua, penting untuk mengetahui aktivitas anak di Facebook agar
terhindar dari masalah yang timbul di kemudian hari, seperti penculikan anak dan
lainnya. Facebook memang bermanfaat, tetapi hanya pada batas-batas tertentu.
Akan lebih baik mencegah daripada tertimpa bencana. (Kompasiana/Kimi Raikko)
sumber: http://tekno.kompas.com/read/2011/05/23/2030098/batasan.umur.pengguna.facebook.akan.dihapus
Pada Tugas 5 ini kamu juga diajak untuk menyusun teks diskusi secara berkelompok
dari sumber lain. Pada Tugas 5 ini kamu harus mencari teks diskusi dari sumber lain.
Tiap-tiap kelompok terdiri atas 3—5 siswa. Tiap kelompok diharapkan menghasilkan
struktur teks diskusi dengan benar. Pada Tugas 5 ini tiap kelompok diharapkan
menyusun teks tulis antara 17—25 kalimat. Dalam menyusun teks itu, tiap kelompok
dapat memanfaatkan berbagai sumber seperti koran, majalah, maupun internet. Setelah
kamu menyelesaikan tugas itu, teks itu kamu diskusikan dengan teman-temanmu di
kelas.
buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas VIII SMP
No comments:
Post a Comment