Tugas 4 Mengungkapkan Pikiran dan Ekspresi dengan Bermain Peran
Sebagai kelanjutan dari pembelajaran sebelumnya, pada Tugas 4 ini kegiatan
pembelajaran diarahkan pada bermain peran. Kamu diminta memainkan peran
sesuai dengan naskah yang temanya masih berkaitan dengan pendidikan. Bermain
peran atau drama sangat penting dilakukan agar pikiran dan gagasan yang ingin
disampaikan dapat diekspresikan dalam bentuk peran sesuai dengan perilaku
tokohnya. Bermain peran sama juga dengan melisankan dan memerankan tokoh
cerita sesuai dengan watak dan perilaku yang dituangkan di dalam naskah. Di dalam
naskah drama yang akan diperankan ini tergambarkan kehidupan dan watak tokoh
melalui tingkah laku serta dialog-dialog yang digunakan.
Agar kamu dapat bermain peran dengan baik, ikutilah langkah-langkah berikut.
a. Baca teks drama dengan cermat!
b. Pilih tokoh yang akan diperankan!
c. Hayati karakter seluruh tokohnya!
d. Olah vokalmu sesuai dengan peran yang kamu pilih!
e. Siapkan perangkat pendukung dalam pementasan!
Agar peran yang kamu mainkan sesuai dengan isi naskah, kamu harus melakukan
latihan (1) vokal, (2) tekanan suara, (3) emosi, (4) gestur, dan (5) konsentrasi terlebih
dahulu.
1) Latihan vokal dapat kamu lakukan melalui latihan pengucapan vokal a, i, u, o, e.
Vokal harus jelas dan keras karena pentas drama tidak menggunakan pengeras
suara.
2) Latihan tekanan suara dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang
mendapatkan tekanan pada kata-kata tertentu, misalnya: ucapkan kalimat berikut
dengan tekanan pada kata yang ditebalkan!
Kamu harus menolak permintaan anak itu!
Kamu harus menolak permintaan anak itu!
Kamu harus menolak permintaan anak itu!
3) Latihan emosi dilakukan dengan melatih kepekaan hati atau perasaan hingga
kamu menjadi mudah untuk diajak berekspresi baik untuk marah, menangis,
tertawa, membentak, dan sebagainya.
4) Latihan gestur adalah melatih gerak tubuh untuk mendukung ekspresi dialog,
misalnya, menunjuk tangan, mengangkat kedua telapak tangan sebagai ekspresi
kepasrahan, berjalan mondar-mandir sebagai ekspresi kepanikan dan sebagainya.
5) Latihan konsentrasi dilakukan dengan pemusatan pikiran agar pikiran dan
perasaan jernih. Latihan ini biasanya dilakukan untuk mengawali latihan dan
dapat juga dilakukan untuk mengakhiri seluruh rangkaian latihan.
Setelah kelima latihan itu dilakukan, kamu juga harus melakukan latihan
pembacaan naskah yang dipimpin oleh sutradara. Semua pemeran membaca naskah
dengan ekspresi yang sesuai dengan tokoh yang diperankan. Kamu dapat saling membetulkan bacaan atau ekspresi dengan temanmu agar hasilnya lebih bagus.
Sekarang, saatnya kamu untuk mempraktikkan permainan peran melalui tema
yang berkaitan dengan pendidikan. Untuk itu, lakukanlah tugas berikut sesuai dengan
instruksi.
1. Bacalah naskah drama tentang pendidikan berikut dengan teliti dan pahami
makna yang ada di dalam naskah tersebut!
Hasil Kerja Keras Murid-Murid di Pedalaman Kalimantan PEMERAN : 1. IBU GURU 5. MURID 3
2. KEPALA SEKOLAH 6. MURID 4
3. MURID 1 7. PARA ORANG TUA MURID
4. MURID 2
LATAR : Di sebuah sekolah swasta di pedalaman Kalimantan
Adegan 1
IBU GURU : (berdiri di depan kelas) “Murid-murid, bulan depan sudah mulai
Ujian Nasional. Bagaimana, apakah kalian sudah siap?”
MURID 1 : “Belum, Bu. Saya rasa belum semua materi ujian saya kuasai. Saya
ingin belajar giat Bu agar saya dapat menguasai materi.
MURID 2 : “Ya, Bu. Saya juga Bu. Saya takut kalau sampai tidak lulus nanti.”
MURID 3 : “Benar Bu. Apalagi tahun lalu banyak siswa sekolah kita yang tidak
lulus Ujian Nasional Bu.” (dengan nada suara serak dan agak keras.
Raut muka tampak sedih dan cemas).
IBU GURU : “Tenang anak-anak, Ibu guru paham apa yang kalian khawatirkan.
Kalian tidak perlu berkecil hati, tidak perlu pula minder dan takut.
Ibu akan melakukan usaha maksimal agar seluruh siswa di sekolah
kita lulus 100%. Untuk itu, Ibu sudah menyusun dan menyiapkan
rencana.”
MURID 1, 2, 3 : “Apa, apa rencananya, Bu?”(mereka berbicara bersamaan) IBU GURU : “Ya, ya. Kalian tenanglah. Mulai besok pagi, Ibu akan memberikan
pelajaran tambahan berupa pembahasan soal-soal Ujian Nasional
sebelumnya. Kita akan membahas dan mendiskusikannya.
Bagaimana? Kalian setuju?”
MURID 1 : “Setuju sekali Bu,.. Tapi, soal biayanya bagaimana, Bu?”
MURID 2, 3, 4 : “Ya, bagaimana, Bu? Kami segan kalau harus minta uang tambahan
ke orang tua. Beban orang tua kami sudah sangat berat Bu.”
MURID 4 : “Kami tidak tega, Bu. Sesungguhnya kami ingin membantu orang
tua kami Bu, tetapi, untuk mencari uang sendiri kami tidak ada waktu,
Bu.” (suaranya terdengar parau dan terputus-putus; raut mukanya
tampak sedih)
IBU GURU : (ditatapnya muridnya itu satu per satu). “Anak-anakku. Kalian memang
anak yang baik. Ibu juga paham kesulitan orang tua kalian. Ibu tidak
mengharapkan bayaran untuk pelajaran tambahan ini. Ibu hanya berharap
kalian semua lulus.. Ibu ikhlas lahir dan batin.” (suaranya terdengar
bergetar sambil memegang bahu murid yang ada di dekatnya)
MURID 1 : “Sungguh mulia hati ibu. Hanya Tuhan yang akan membalas
kebaikan ibu nanti.” (suaranya terdengar sedih sambil menatap Ibu
guru).
Adegan 2
(Latar: suasana sekolah sehari sebelum pelaksanaan ujian nasional)
KEPALA SEKOLAH :(memberi sambutan) “Murid-murid, besok kalian akan
menghadapi Ujian Nasional yang merupakan penentu kelulusan kalian. Bapak yakin, bekal yang diberikan oleh
Ibu guru sudah maksimal. Sekarang tugas kalianlah untuk
membuktikan bahwa kalian mampu menjadi kebanggaan Ibu
Guru dan sekolah kita.” (sambil menoleh kepada Ibu Guru)
“Kepada Ibu Guru, mohon untuk memberikan sambutan
penyemangat bagi para murid. Mereka sangat menunggu katakata
semangat dan motivasi dari Ibu.”
IBU GURU :(Maju ke depan dan berdiri di samping kepala sekolah) “Anakanak,
tidak terasa sudah sebulan kalian berjuang keras untuk
menghadapi Ujian Nasional. Berangkat lebih awal dan pulang
menjelang senja. Ibu bangga melihat semangat kalian. Ibu
bangga melihat kerja keras kalian semua. Ibu yakin dengan
semangat dan usaha yang kita lakukan, kalian akan mencapai
hasil yang baik dalam ujian nanti. Meskipun demikian, apa pun
nanti hasilnya, Ibu yakin kalau kalian semua telah melakukan
yang terbaik; tidak hanya untuk diri kalian saja, tetapi, juga untuk
sekolah serta untuk orang tua dan keluarga kalian. Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan. Minta petunjuk agar kalian
diberikan kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan
soal-soal Ujian Nasional nanti. Sebagai penutup dari acara ini,
silahkan para murid maju ke depan untuk meminta restu dari
Bapak Kepala Sekolah serta Bapak/Ibu guru lainnya.”
MURID-MURID : (mereka menatap Ibu guru tanpa mengucapkan kata-kata)
Kemudian, satu per satu murid maju ke depan untuk
bersalaman memohon restu kepada Bapak Kepala Sekolah
dan Bapak/Ibu Guru lainnya.
Adegan 3
(Latar: acara pengumuman kelulusan Ujian Nasional yang dihadiri oleh para orang
tua/ wali murid)
IBU GURU : “Selamat pagi. Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia-Nya kita
semua dapat berkumpul pada pagi hari yang cerah ini
untuk mengetahui hasil kelulusan anak-anak kita tercinta.
Saya sebagai wakil dari pihak sekolah mengucapkan terima
kasih atas kehadiran Bapak/Ibu wali murid. Bapak,Ibu yang
saya hormati, baiklah saya langsung saja mengumumkan
nama-nama murid yang lulus Ujian Nasional. Bagi murid
yang namanya saya panggil harap untuk maju ke depan.”
Kemudian, Ibu Guru memanggil nama siswa satu per satu.
Tak lama kemudian, suasana menjadi gaduh, penuh haru
dengan tangisan serta teriakan bahagia.
MURID-MURID : “Alhamdulillah, kita lulus semua” (suaranya terdengar
serentak)
IBU GURU : “Selamat kepada seluruh siswa. Tahun ini tingkat kelulusan
mencapai 100%. Ini semua adalah hasil kerja keras dan
semangat kalian. Sekali lagi selamat atas kelulusan kalian.
Selamat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi
dan semoga kalian sukses menggapai cita-cita.”
Semua siswa maju ke depan, bersalaman sambil mencium
tangan Ibu Guru (ada siswa yang menangis dan merangkul
Ibu gurunya).
(Sumber: http://carapedia.com/naskah_drama_pendidikan_info3495.html)
2. Setelah kamu membaca dan memahami naskah drama tersebut, buatlah kelompok
yang terdiri atas 10 orang! Kemudian, bagilah peran yang ada di dalam naskah
drama tersebut!
3. Baca dan pahamilah peran yang menjadi tugasmu! Kamu harus ingat bahwa peran
yang kamu mainkan belum tentu sesuai dengan tingkah dan perilakumu sendiri.
4. Praktikkan naskah drama tersebut di depan kelas!
5. Mintalah pendapat dan saran teman atau gurumu tentang peran yang kamu
mainkan! Apakah vokal, intonasi, dan ekspresi yang kamu tampilkan sudah sesuai
dengan tuntutan naskah?
buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas VIII SMP
Sebagai kelanjutan dari pembelajaran sebelumnya, pada Tugas 4 ini kegiatan
pembelajaran diarahkan pada bermain peran. Kamu diminta memainkan peran
sesuai dengan naskah yang temanya masih berkaitan dengan pendidikan. Bermain
peran atau drama sangat penting dilakukan agar pikiran dan gagasan yang ingin
disampaikan dapat diekspresikan dalam bentuk peran sesuai dengan perilaku
tokohnya. Bermain peran sama juga dengan melisankan dan memerankan tokoh
cerita sesuai dengan watak dan perilaku yang dituangkan di dalam naskah. Di dalam
naskah drama yang akan diperankan ini tergambarkan kehidupan dan watak tokoh
melalui tingkah laku serta dialog-dialog yang digunakan.
Agar kamu dapat bermain peran dengan baik, ikutilah langkah-langkah berikut.
a. Baca teks drama dengan cermat!
b. Pilih tokoh yang akan diperankan!
c. Hayati karakter seluruh tokohnya!
d. Olah vokalmu sesuai dengan peran yang kamu pilih!
e. Siapkan perangkat pendukung dalam pementasan!
Agar peran yang kamu mainkan sesuai dengan isi naskah, kamu harus melakukan
latihan (1) vokal, (2) tekanan suara, (3) emosi, (4) gestur, dan (5) konsentrasi terlebih
dahulu.
1) Latihan vokal dapat kamu lakukan melalui latihan pengucapan vokal a, i, u, o, e.
Vokal harus jelas dan keras karena pentas drama tidak menggunakan pengeras
suara.
2) Latihan tekanan suara dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang
mendapatkan tekanan pada kata-kata tertentu, misalnya: ucapkan kalimat berikut
dengan tekanan pada kata yang ditebalkan!
Kamu harus menolak permintaan anak itu!
Kamu harus menolak permintaan anak itu!
Kamu harus menolak permintaan anak itu!
3) Latihan emosi dilakukan dengan melatih kepekaan hati atau perasaan hingga
kamu menjadi mudah untuk diajak berekspresi baik untuk marah, menangis,
tertawa, membentak, dan sebagainya.
4) Latihan gestur adalah melatih gerak tubuh untuk mendukung ekspresi dialog,
misalnya, menunjuk tangan, mengangkat kedua telapak tangan sebagai ekspresi
kepasrahan, berjalan mondar-mandir sebagai ekspresi kepanikan dan sebagainya.
5) Latihan konsentrasi dilakukan dengan pemusatan pikiran agar pikiran dan
perasaan jernih. Latihan ini biasanya dilakukan untuk mengawali latihan dan
dapat juga dilakukan untuk mengakhiri seluruh rangkaian latihan.
Setelah kelima latihan itu dilakukan, kamu juga harus melakukan latihan
pembacaan naskah yang dipimpin oleh sutradara. Semua pemeran membaca naskah
dengan ekspresi yang sesuai dengan tokoh yang diperankan. Kamu dapat saling membetulkan bacaan atau ekspresi dengan temanmu agar hasilnya lebih bagus.
Sekarang, saatnya kamu untuk mempraktikkan permainan peran melalui tema
yang berkaitan dengan pendidikan. Untuk itu, lakukanlah tugas berikut sesuai dengan
instruksi.
1. Bacalah naskah drama tentang pendidikan berikut dengan teliti dan pahami
makna yang ada di dalam naskah tersebut!
Hasil Kerja Keras Murid-Murid di Pedalaman Kalimantan PEMERAN : 1. IBU GURU 5. MURID 3
2. KEPALA SEKOLAH 6. MURID 4
3. MURID 1 7. PARA ORANG TUA MURID
4. MURID 2
LATAR : Di sebuah sekolah swasta di pedalaman Kalimantan
Adegan 1
IBU GURU : (berdiri di depan kelas) “Murid-murid, bulan depan sudah mulai
Ujian Nasional. Bagaimana, apakah kalian sudah siap?”
MURID 1 : “Belum, Bu. Saya rasa belum semua materi ujian saya kuasai. Saya
ingin belajar giat Bu agar saya dapat menguasai materi.
MURID 2 : “Ya, Bu. Saya juga Bu. Saya takut kalau sampai tidak lulus nanti.”
MURID 3 : “Benar Bu. Apalagi tahun lalu banyak siswa sekolah kita yang tidak
lulus Ujian Nasional Bu.” (dengan nada suara serak dan agak keras.
Raut muka tampak sedih dan cemas).
IBU GURU : “Tenang anak-anak, Ibu guru paham apa yang kalian khawatirkan.
Kalian tidak perlu berkecil hati, tidak perlu pula minder dan takut.
Ibu akan melakukan usaha maksimal agar seluruh siswa di sekolah
kita lulus 100%. Untuk itu, Ibu sudah menyusun dan menyiapkan
rencana.”
MURID 1, 2, 3 : “Apa, apa rencananya, Bu?”(mereka berbicara bersamaan) IBU GURU : “Ya, ya. Kalian tenanglah. Mulai besok pagi, Ibu akan memberikan
pelajaran tambahan berupa pembahasan soal-soal Ujian Nasional
sebelumnya. Kita akan membahas dan mendiskusikannya.
Bagaimana? Kalian setuju?”
MURID 1 : “Setuju sekali Bu,.. Tapi, soal biayanya bagaimana, Bu?”
MURID 2, 3, 4 : “Ya, bagaimana, Bu? Kami segan kalau harus minta uang tambahan
ke orang tua. Beban orang tua kami sudah sangat berat Bu.”
MURID 4 : “Kami tidak tega, Bu. Sesungguhnya kami ingin membantu orang
tua kami Bu, tetapi, untuk mencari uang sendiri kami tidak ada waktu,
Bu.” (suaranya terdengar parau dan terputus-putus; raut mukanya
tampak sedih)
IBU GURU : (ditatapnya muridnya itu satu per satu). “Anak-anakku. Kalian memang
anak yang baik. Ibu juga paham kesulitan orang tua kalian. Ibu tidak
mengharapkan bayaran untuk pelajaran tambahan ini. Ibu hanya berharap
kalian semua lulus.. Ibu ikhlas lahir dan batin.” (suaranya terdengar
bergetar sambil memegang bahu murid yang ada di dekatnya)
MURID 1 : “Sungguh mulia hati ibu. Hanya Tuhan yang akan membalas
kebaikan ibu nanti.” (suaranya terdengar sedih sambil menatap Ibu
guru).
Adegan 2
(Latar: suasana sekolah sehari sebelum pelaksanaan ujian nasional)
KEPALA SEKOLAH :(memberi sambutan) “Murid-murid, besok kalian akan
menghadapi Ujian Nasional yang merupakan penentu kelulusan kalian. Bapak yakin, bekal yang diberikan oleh
Ibu guru sudah maksimal. Sekarang tugas kalianlah untuk
membuktikan bahwa kalian mampu menjadi kebanggaan Ibu
Guru dan sekolah kita.” (sambil menoleh kepada Ibu Guru)
“Kepada Ibu Guru, mohon untuk memberikan sambutan
penyemangat bagi para murid. Mereka sangat menunggu katakata
semangat dan motivasi dari Ibu.”
IBU GURU :(Maju ke depan dan berdiri di samping kepala sekolah) “Anakanak,
tidak terasa sudah sebulan kalian berjuang keras untuk
menghadapi Ujian Nasional. Berangkat lebih awal dan pulang
menjelang senja. Ibu bangga melihat semangat kalian. Ibu
bangga melihat kerja keras kalian semua. Ibu yakin dengan
semangat dan usaha yang kita lakukan, kalian akan mencapai
hasil yang baik dalam ujian nanti. Meskipun demikian, apa pun
nanti hasilnya, Ibu yakin kalau kalian semua telah melakukan
yang terbaik; tidak hanya untuk diri kalian saja, tetapi, juga untuk
sekolah serta untuk orang tua dan keluarga kalian. Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan. Minta petunjuk agar kalian
diberikan kelancaran dan kemudahan dalam mengerjakan
soal-soal Ujian Nasional nanti. Sebagai penutup dari acara ini,
silahkan para murid maju ke depan untuk meminta restu dari
Bapak Kepala Sekolah serta Bapak/Ibu guru lainnya.”
MURID-MURID : (mereka menatap Ibu guru tanpa mengucapkan kata-kata)
Kemudian, satu per satu murid maju ke depan untuk
bersalaman memohon restu kepada Bapak Kepala Sekolah
dan Bapak/Ibu Guru lainnya.
Adegan 3
(Latar: acara pengumuman kelulusan Ujian Nasional yang dihadiri oleh para orang
tua/ wali murid)
IBU GURU : “Selamat pagi. Pertama-tama saya ucapkan puji dan syukur
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat karunia-Nya kita
semua dapat berkumpul pada pagi hari yang cerah ini
untuk mengetahui hasil kelulusan anak-anak kita tercinta.
Saya sebagai wakil dari pihak sekolah mengucapkan terima
kasih atas kehadiran Bapak/Ibu wali murid. Bapak,Ibu yang
saya hormati, baiklah saya langsung saja mengumumkan
nama-nama murid yang lulus Ujian Nasional. Bagi murid
yang namanya saya panggil harap untuk maju ke depan.”
Kemudian, Ibu Guru memanggil nama siswa satu per satu.
Tak lama kemudian, suasana menjadi gaduh, penuh haru
dengan tangisan serta teriakan bahagia.
MURID-MURID : “Alhamdulillah, kita lulus semua” (suaranya terdengar
serentak)
IBU GURU : “Selamat kepada seluruh siswa. Tahun ini tingkat kelulusan
mencapai 100%. Ini semua adalah hasil kerja keras dan
semangat kalian. Sekali lagi selamat atas kelulusan kalian.
Selamat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi
dan semoga kalian sukses menggapai cita-cita.”
Semua siswa maju ke depan, bersalaman sambil mencium
tangan Ibu Guru (ada siswa yang menangis dan merangkul
Ibu gurunya).
(Sumber: http://carapedia.com/naskah_drama_pendidikan_info3495.html)
2. Setelah kamu membaca dan memahami naskah drama tersebut, buatlah kelompok
yang terdiri atas 10 orang! Kemudian, bagilah peran yang ada di dalam naskah
drama tersebut!
3. Baca dan pahamilah peran yang menjadi tugasmu! Kamu harus ingat bahwa peran
yang kamu mainkan belum tentu sesuai dengan tingkah dan perilakumu sendiri.
4. Praktikkan naskah drama tersebut di depan kelas!
5. Mintalah pendapat dan saran teman atau gurumu tentang peran yang kamu
mainkan! Apakah vokal, intonasi, dan ekspresi yang kamu tampilkan sudah sesuai
dengan tuntutan naskah?
buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas VIII SMP
No comments:
Post a Comment