Tugas 2 Memahami Kaidah Kebahasaan dalam Teks “Nelson Mandela: Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid”

Tugas 2
Memahami Kaidah Kebahasaan dalam Teks
“Nelson Mandela: Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid”

Pada tugas ini kalian diharapkan dapat menangkap makna teks cerita ulang biografi
melalui pemahaman kaidah kebahasaan yang ada dalam teks “Nelson Mandela: Sang
Pemaaf Peruntuh Apartheid” berikut. Sebuah teks cerita ulang biografi biasanya berisi
“siapa” (partisipan) melakukan “apa” (peristiwa) di suatu tempat pada waktu lalu.
Untuk lebih memahami kaidah kebahasaan pada sebuah cerita ulang, sebaiknya kalian
perhatikan dengan saksama ulasan berikut ini.
Pada sebuah cerita ulang biografi, partisipannya adalah manusia yang terlibat pada
peristiwa lampau. Siapa yang menjadi partisipan dalam teks yang telah kalian baca itu?
Mengapa? Lalu, apa pronomina yang sesuai untuk mengganti penyebutan namanya?
Pronomina atau dikenal juga dengan kata ganti merupakan kata yang digunakan
untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung,
misalnya ia, -nya, mereka, kita, dan kami. Pada teks model yang telah disajikan tersebut,
terdapat beberapa pronomina, antara lain dia dan –nya, seperti terlihat dalam kalimat
berikut ini.
(a) Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Umtata, Afrika Selatan. Dia anak
dari seorang kepala suku.
(b) Nelson Mandela pernah mengenyam pendidikan di College of Fort Hare, University
of South Africa, dan University of Witwaterrand, Johannesburg. Keterlibatannya
dalam politik dimulai saat dia keluar dari sekolah College of Fort Hare.
(1) Pada contoh (a) dan (b) memperlihatkan kata dia dan –nya yang digarisbawahi. Kedua kata tersebut merupakan kata ganti yang merujuk pada Nelson Mandela.
Untuk lebih memahaminya, cobalah kalian buat beberapa kalimat yang
mengandung pronomina, lalu perlihatkan pula kata yang digantikannya. Kalian
bisa mengacu kepada teks model yang ada atau membuat kalimat sendiri.
a) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
b) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
c) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
d) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
e) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
(2) Selain pronomina yang digunakan untuk penyebutan berikutnya, seperti –nya
(pronomina orang ketiga tunggal) tersebut, dalam teks cerita ulang biografi
terdapat juga pengacuan. Pengacuan merupakan alat kohesi yang baik karena
dapat menghindari pengulangan kata yang sama terus-menerus.
Carilah pengacuan yang terdapat dalam teks “Nelson Mandela: Sang Pemaaf
Peruntuh Apartheid”. Kalian boleh mencari pengacuan yang bukan manusia,
seperti yang terlihat pada kolom berikut.
No Pengacuan Hal yang Diacu Pengacuan dalam Kalimat
1. Keterlibatan
inilah
Melibatkan diri dalam
aksi protes mahasiswa
menentang tatanan politik
yang menempatkan orang
kulit putih lebih tinggi dari
orang kulit hitam
Keterlibatan inilah yang kemudian
menentukan jalan panjang
yang harus dia tempuh dalam memperjuangkan persamaan hak
bagi mayoritas orang kulit hitam
di Afrika Selatan.
(3) Dalam menguraikan urutan peristiwa dalam teks cerita ulang biografi, kalian
akan menjumpai kata-kata yang menunjukkan kejadian atau peristiwa, waktu,
dan tempat. Seperti dalam kalimat Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918
di Umtata, Afrika Selatan, kata yang digarisbawahi menunjukkan telah terjadi
sebuah peristiwa pada 18 Juli 1918, yakni kelahiran Rolihlahla Mandela yang
berlangsung di Umtata, Afrika Selatan. Peristiwa yang terjadi berikutnya: Dia
bergabung dengan Liga Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres Nasional
Afrika (ANC) pada 1944. Dari potongan kalimat itu tergambar pula sebuah
peristiwa bergabungnya Mandela pada 1944 dengan Liga Kaum Muda,
organisasi pemuda Kongres Nasional Afrika (ANC).
Untuk dapat menguraikan peristiwa demi peristiwa yang dialami Nelson
Mandela, cobalah kalian baca lagi teks cerita ulang biografinya, lalu temukan
peristiwa, waktu, dan tempat. Setelah itu, kalian bisa menuliskannya ke dalam
kolom yang telah disediakan.
(4) Dalam teks cerita ulang biografi, kalian akan banyak menemukan kata kerja
(verba) material untuk menunjukkan aktivitas atau perbuatan nyata yang
dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukkan perbuatan fisik atau
peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan memukul. Pada kata kerja material
terdapat partisipan yang melakukan sesuatu yang disebut aktor dan partisipan
yang lain (tidak selalu ada) yang dituju oleh kata kerja itu atau yang disebut
sasaran. Misalnya, Ayah (aktor) membaca (kata kerja material) koran (sasaran).
Sudah pahamkah kalian tentang kata kerja material? Untuk dapat mengetahui
atau mengukur kemampuan kalian, carilah beberapa contoh kalimat yang
menggunakan kata kerja material itu, lalu tuliskan pada tabel berikut.
(5) Untuk menata urut-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita ulang
banyak memanfaatkan konjungsi (kata sambung) temporal, seperti ketika,
kemudian, dan setelah. Namun, tidak tertutup kemungkinan bagi konjungsi
lainnya untuk dimunculkan pada teks tersebut, seperti dan, tetapi, karena, dan
meskipun, dan. Konjungsi digunakan untuk merangkaikan satu klausa dengan
klausa yang lain dalam satu kalimat. Konjungsi ini dikenal dengan konjungsi
intrakalimat. Selain itu, konjungsi juga digunakan untuk merangkaikan kalimat
yang satu dengan kalimat berikutnya disebut dengan konjungsi antarkalimat,
misalnya sementara itu, selanjutnya, dan selain itu. Tahukah kalian fungsi
setiap konjungsi yang terdapat pada kalimat dalam teks cerita ulang? Bentuklah
kelompok kecil yang terdiri atas 3—5 orang! Cobalah kalian diskusikan dengan
dengan kelompok lain tentang kegunaan konjungsi tersebut! Carilah beberapa
contoh kalimat yang menggunakan konjungsi intrakalimat dan antarkalimat!
Pada teks “Nelson Mandela: Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid” terdapat
beberapa kalimat yang mengandung konjungsi. Sekarang carilah kalimat dalam
teks model yang berisi konjungsi tersebut.
a) Ketika ayahnya meninggal, dia diurus oleh seorang sanak keluarganya
yang menjadi bupati.
b) Kharismanya yang hebat tidak hanya memengaruhi rakyat Indonesia,
tetapi juga bangsa-bangsa baru merdeka di Asia-Afrika.
c) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
d) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
e) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
f) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
g) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
h) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
i) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
j) _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
_______________
(6) Ciri kebahasaan lain yang sering ditemukan dalam sebuah teks cerita ulang
biografi adalah kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama dengan kalimat
tunggal). Pernahkah kalian mendengar istilah itu? Kalimat yang hanya terdiri
atas satu verba utama yang menggambarkan satu aksi, peristiwa, atau keadaan
kerap terdapat dalam teks cerita ulang ataupun biografi ini. Kalimat simpleks
hanya mengandung satu struktur: subjek^predikator^(pelengkap)^(keterang
an). Unsur yang diletakkan di dalam kurung belum tentu terdapat pada sebuah
kalimat.
Agar kalian lebih memahami kalimat simpleks tersebut, sebaiknya kalian
berlatih terlebih dahulu. Nah, coba kalian temukan beberapa kalimat simpleks
yang ada dalam teks cerita ulang biografi “Nelson Mandela: Sang Pemaaf
Peruntuh Apartheid” itu, lalu tuliskan pada kolom berikut


BUKU PEGANGAN SISWA BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK KELAS XI

No comments:

Post a Comment