RPP KURIKULUM 2013 SMA/ SMK TERBARU (BAB 1 KD 3.3. DAN 4.3. KELAS X)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

                                           (RPP)


Satuan Pendidikan       : SMA/ SMK...

Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester            : X/1

Materi Pokok               : Teks Anekdot

Tema/ topik                 : Kritik dan Humor dalam Layanan Publik

Jumlah Pertemuan         : 1 X pertemuan                      

Alokasi Waktu             : 4 X 45 menit 

A.       Kompetensi Inti

1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama  yang dianutnya

2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3.    Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan



B.       Kompetensi Dasar dan Indikator

1.  1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.

2.  1. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, ingkungan, dan kebijakan publik.

3.3. Menganalisis teks anekdot baik melalui lisan maupun tulisan

       Indikator

3.3.1.              Mengungkapkan kembali langkah-langkah menganalisis teks anekdot

3.3.2.              Menganalisis isi  teks anekdot dengan cermat.

3.3.3.              Menganalisis bahasa teks anekdot dengan cermat.

4.3. Menyunting teks anekdot sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Indikator

4.3.1.              Mengungkapkan kembali langkah-langkah menyunting teks anekdot

4.3.2.              Menyunting isi sesuai dengan struktur isi teks anekdot

4.3.3.              Menyunting bahasa sesuai dengan struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca



C.       Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran Kritik dan Humor dalam Layanan Publik dengan materi pokok teks anekdot ini siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:

1.    Mengungkapkan kembali  langkah-langkah menganalisis teks anekdot

2.    Menganalisis isi teks anekdot

3.    Menganalisis bahasa  teks anekdot

4.    Mengungkapkan kembali langkah-langkah menyunting teks anekdot

5.    Menyunting isi sesuai dengan struktur teks anekdot

6.    Menyunting bahasa sesuai dengan struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca



D.       Materi Pembelajaran    

1.    Contoh teks anekdot

ANEKDOT HUKUM PERADILAN

1 Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan tersebut tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut.

2 Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yang rapuh. Kemudian, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.

3 Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakan kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Kemudian, hakim memanggil si Tukang Kayu.

4 Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim menjawab, “Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati.” Si Tukang Kayu membela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek.” Yang Mulia Hakim berpikir, “Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan.” Lalu, hakim berkata kepada pengawalnya, “Hai pengawal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya!” Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu.

5 Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Kayu. Sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorang kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.” Si Penjual Kayu menjawab, “Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepada si Tukang Kayu itu.” Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal bawa si Pembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu.

6 Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanya kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantu harus dihukum dan memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada pengawal, “Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!”

7 Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal apakah hukuman sudah dilaksanakan?” Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakannya.” Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa memenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia. Si Pembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.” Sang Hakim marah besar, “Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!” Kemudian, si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang.

8 Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, “Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan entengnya sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaang!!!!”

9 Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudah adil?” Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”

(Diadaptasi dari http://politik.kompasiana.com/2009/11/30/anekdot-peradilan-20551.html)





2.    Langkah-langkah menganalisis teks anekdot

Membaca/ mengamati teks secara saksama

Memahami kaidah struktur dan isi teks

Mengenali bahasa yang digunakan

Menganalisis isi dan bahasa teks sesuai struktur isi dan kaidah kebahasaan maupun EYD



3.    Langkah-langkah menyunting teks anekdot

Membaca/ mengamati teks secara saksama

Memahami kaidah bahasa dan struktur isi teks

Mengamati dan meneliti kesesuaian bahasa dan isi teks dengan kaidah bahasa dan struktur isi

Memperbaiki bila ada ketidaksesuaian bahasa dan isi



E.     Model/Metode Pembelajaran

1.    Pendekatan Pembelajaran Scientific

2.    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

3.    Metode Diskusi, Penugasan



F.      Media Pembelajaran

1.                                                                              Laptop dan LCD

2.                                                                              Tayangan teks anekdot (lisan maupun tulis)



G.    Sumber Belajar

      Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X,  KBBI offline, internet



H.       Langkah-langkah Pembelajaran

     
Kegiatan

Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan







Kegiatan Inti  :
 








































Kegiatan Penutup:

1.      Melakukan doa secara bersama ( bila pada jam pertama)
2.      Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
3.      Peserta didik menerima informasi kompetensi materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

1.       Pengetahuan dan kemampuan peserta didik tentang analisis dan penyuntingan teks anekdot yang beredar di masyarakat dikaitkan dengan pertemuan yang lalu dipancing oleh guru dengan memperlihatkan contoh teks anekdot
2.       Peserta didik mengamati contoh teks  yang ditayangkan guru serta membaca contoh teks anekdot pada buku pegangan siswa bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan akademik, “Anekdot hukum peradilan” hal. 114. Untuk menyampaikan ide daftar masalah yang berkaitan utamanya dengan tugas hal. 116 – 119..
3.       Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang.
4.       Peserta didik diarahkan untuk mendaftar topik/ masalah yang berkenaan dengan materi analisis dan penyuntingan teks anekdot
5.      Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari dan membaca contoh-contoh anekdot lain sebagai bahan untuk dieksplorasi.
6.      Peserta didik juga dipersilakan untuk membaca literatur lain untuk mengeksplorasi analisis dan penyuntingan teks anekdot.
7.      Masing-masing kelompok mendaftar topik/ masalah untuk kemudian mendiskusikannya.
8.      Perwakilan dari kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi sedangkan kelompok lain merespon/ menanggapi dengan santun kemudian mengumpulkan hasil diskusi tersebut kepada guru
9.                                          
10.  Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik pada kesimpulan awal mengenai topik/ masalah yang berkaitan dengan analisis dan penyuntingan teks anekdot dan pemecahannya.
11.     Peserta didik melanjutkan pembelajaran aspek keterampilan dengan cara merencanakan tindakan untuk menyunting sebuah anekdot.
12.  Peserta didik bersama guru membahas hasil penyuntingan  teks anekdot.
13.  Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat sebagai tahap pembuktian atas pemecahan masalah oleh peserta didik dan melakukan evaluasi
1.      Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman hasil pembelajaran mengenai analisis dan penyuntingan teks anekdot dan hasil produksi teks anekdot.
2.      Guru memberikan tes akhir pembelajaran berkenaan dengan aspek pengetahuan dan keterampilan.
3.      Guru memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
4.      Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan agar peserta didik selalu belajar.
20 menit








115 menit









































45 menit



I.     Penilaian

1.                     Teknik penilaian: pengamatan dan tes tertulis

2.                     Prosedur penilaian:

1.                                                                            Penilaian Proses (sikap)

            No.
Aspek yang Dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
Ket.
1.
Religius
Pengamatan
Selama pembelajaran dan saat diskusi
Lembar Pengamatan

2.
Tanggung jawab
3.
Peduli
4.
Responsif
5.
Santun





2.      Penilaian Hasil

2.1.   Tes Tertulis (pengetahuan)

Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1.   Mengungkapkan kembali langkah-langkah analisis teks anekdot
Tes tertulis
Isian
1.    Ungkapkan kembali langkah-langkah dalam menganalisis teks anekdot!
  1. Mengungkapkan kembali langkah-langkah menyunting teks anekdot
Tes tertulis
Isian
3.    Ungkapkan kembali  langkah-langkah menyunting teks anekdot

Jawaban

1.    Langkah-langkah menganalisis teks anekdot

Membaca/ mengamati teks secara saksama

Memahami kaidah struktur dan isi teks

Mengenali bahasa yang digunakan

Menganalisis isi dan bahasa teks sesuai struktur isi dan kaidah kebahasaan maupun EYD

    1. Langkah-langkah menyunting teks anekdot:

Membaca/ mengamati teks secara saksama

Memahami kaidah bahasa dan struktur isi teks

Mengamati dan meneliti kesesuaian bahasa dan isi teks dengan kaidah bahasa dan struktur isi

Memperbaiki bila ada ketidaksesuaian bahasa dan isi

Pedoman Penskoran

Soal nomor 1 dan 2

Aspek
Skor
Siswa menjawab benar
50
Siswa menjawab tidak lengkap
30
Siswa menjawab salah
  5







2.2.Tes praktik-proyek ( keterampilan )

Amati dan pahami teks anekdot terlampir kemudian suntinglah teks tersebut dengan cermat!

Rubrik Penilaian Keterampilan Menyunting Teks anekdot

No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan pemahaman isi dan bahasa teks anekdot
Sudah tepatkah pemahaman terhadap isi dan bahasa teks anekdot?


2.
Ketepatan penyuntingan bahasa dan isi teks anekdot
Sudah tepatkah penyuntingan  bahasa dan isi teks anekdot tersebut?


3.
Ketepatan penggunaan bahasa dan ejaan dalam analisis
Apakah penggunaan bahasa dalam menyunting teks anekdot sesuai kaidah dan EYD?





     Mengetahui,                                                                                     Wonogiri,   Juli 2014

     Kepala sekolah                   WKS 1                          Guru Mapel Bahasa Indonesia














Lampiran 1 Lembar Pengamatan

PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran             : ...............................................................

Kelas/ Semester                       : ...............................................................

Tahun Ajaran               : ...............................................................

Waktu pengamatan                  : ...............................................................

Indikator perkembangan sikap religius, tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun

1.             Belum Tampak (BT) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

2.             Mulai Tampak (MT) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg atau konsisten

3.             Mulai Berkembang (MB) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg atau  konsisten

4.             Membudaya (MK) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg atau konsisten



Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No.
Nama Siswa
Religius
Tanggung jawab
Peduli
Responsif
Santun
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
1.





















2.





















3.





















4.





















5.