Kegiatan 1 Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Ulang Biografi

Kegiatan 1
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita
Ulang Biografi

Perjalanan kehidupan umat manusia dalam berbagai peristiwa di muka bumi ini, dari
zaman kuno hingga saat ini, merupakan bagian dari rangkaian sejarah dunia. Namun,
perlu dipahami bahwa hanya sebagian kecil penghuni bumi ini yang memiliki kepandaian
dan kemampuan untuk menentukan arah dan warna perjalanan sejarah dunia. Dengan
kecemerlangan pemikirannya, para tokoh dunia tersebut dapat mengubah atau memberi
bentuk baru pada kehidupan manusia. Mereka punya potensi untuk meraut lonjong
bulatnya wajah dunia. Sebagai contoh, sebut saja Martin Luther King, yang dikenal sebagai pejuang emansipasi rasial. Dengan melakukan perlawanan tanpa kekerasan, ia menentang
usaha yang menempatkan orang kulit hitam sebagai “manusia kelas dua” di Amerika.
Usahanya ini telah meretas perbedaan serta mengubah Amerika dan pandangan dunia
terhadap rasialisme. Adolf Hitler, yang dijuluki Sang Diktator, turut pula memberi andil
dalam perjalanan sejarah dunia. Dia mengubah Jerman menjadi negara militer terkuat
dan mengobarkan Perang Dunia II pada 1939. Ia bercita-cita menaklukkan dunia dan
sempat menguasai sebagian besar Eropa pada masa itu.
Untuk mengetahui apa saja peran para tokoh dunia, peserta didik bisa mempelajari
berbagai catatan dan rekaman sejarah dari sejumlah sumber. Pencatatan peristiwa
tersebut termasuk salah satu bentuk teks cerita ulang, sementara catatan perjalanan
kehidupan tokohnya disebut biografi, yang dalam buku ini disebut bentuk teks cerita
ulang biografi.
Dalam pelajaran ini, sebagai peserta didik, kalian diharapkan dapat menyusun
biografi tokoh dunia sebagai teks cerita ulang. Untuk itu, pertama-tama kalian harus
mengamati perjalanan hidup seorang tokoh kenamaan, seperti kepala negara, politikus,
ulama besar, pejuang hak asasi manusia, atau seniman besar. Data atau informasinya
dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya buku, media cetak, dan/atau media
elektronik. Setelah itu, kalian menganalisis semua informasi yang diperoleh, antara
lain pekerjaannya, pengabdiannya pada masyarakat, kesalehan dan ketakwaannya
kepada Khalik-nya, sikap hidupnya, serta hasil karyanya. Langkah berikutnya, barulah
kalian membangun dan menyusun teks cerita ulang biografi orang yang bersangkutan
secara utuh. Agar khalayak ramai dapat mengetahui hasil karya kalian, kalian bisa
memublikasikannya melalui media massa, misalnya surat kabar, majalah, atau internet.
Dengan demikian, kalian, termasuk khalayak pembaca, akan dapat mengambil hikmah
dari pengalaman hidup para tokoh dunia, baik untuk kehidupan pada masa kini maupun
pada masa yang akan datang.
Perlu dikemukakan disini bahwa dalam pembuatan cerita ulang biografi ada empat
tahap pembelajaran teks yang harus kalian pahami, yaitu (1) pembangunan konteks,
(2) pemodelan teks cerita ulang, (3) kerja sama membangun teks cerita ulang, dan (4) membangun atau menyusun teks cerita ulang tersebut secara mandiri.
Pada pelajaran ini, teks cerita ulang yang akan kalian pelajari adalah biografi tokoh
dunia. Kalian akan diajak memahami dan mencermati teks cerita ulang biografi mereka
yang turut andil menentukan perjalanan sejarah dunia. Para tokoh dunia ini memiliki
peranan yang besar dalam memberi bentuk kehidupan manusia di muka bumi.
Pernahkah kalian mendengar istilah biografi? Bagaimana pula dengan autobiografi?
Tahukah kalian perbedaannya? Pelajaran tentang biografi ini sudah pernah disajikan
ketika kalian duduk di kelas VIII melalui tema “Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa”.
Pada pelajaran tersebut sudah diulas perihal biografi—yang memuat identitas pribadi,
peristiwa, dan berbagai masalah yang dihadapi—para tokoh nasional yang telah berjuang
untuk bangsa dan tanah air tercinta. Biografi ditulis oleh orang lain tentang riwayat
hidup seseorang. Biografi dapat dipaparkan dalam beberapa kalimat, tetapi dapat juga diuraikan panjang lebar dalam bentuk buku. Di pihak lain, autobiografi juga berupa
tulisan tentang riwayat hidup yang ditulis secara lebih mendetail oleh orang yang
bersangkutan.
Pada pelajaran ini teks cerita ulang yang akan kalian pelajari khusus mengenai
biografi tokoh dunia. Sebagai tokoh terkemuka, karya dan sumbangan pemikiran
mereka yang luar biasa tentu sudah mendapat pengakuan dari berbagai kalangan di
dunia internasional. Siapa sajakah tokoh dunia yang kalian ketahui? Mengapa mereka
disebut sebagai tokoh dunia? Apakah perannya yang luar biasa bagi kehidupan umat
manusia? Untuk mengetahui riwayat hidup para tokoh tersebut, kalian bisa membaca
biografi mereka.
Salah satu di antaranya adalah sosok Nelson Mandela, yang memberi contoh
tentang integritas moral dalam suatu perjuangan yang begitu melelahkan. Puluhan tahun
lamanya ia mendekam dalam tahanan rezim yang berkuasa. Mandela melawan sikap
politik pemerintah yang memperlakukan kedudukan warga kulit hitam sebagai warga
kelas rendahan. Setelah Mandela dibebaskan, ia dielu-elukan oleh para pendukungnya
hingga terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama di negerinya, Afrika Selatan. Selain
Bapak Pemersatu Bangsa, Mandela adalah seorang humanis, pencinta kemanusiaan,
dan memiliki jiwa pemaaf yang luar biasa.

Nelson Mandela: Sang Pemaaf Peruntuh Apartheid
Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Umtata, Afrika Selatan. Dia anak
dari seorang kepala suku. Nama Rolihlala kadang diartikan sebagai ‘pembuat
onar’, sementara nama Nelson baru kemudian ditambahkan oleh guru sekolah
dasarnya yang membayangkan suatu kemegahan kerajaan pada nama itu. Masa
kecil Mandela cukup damai, dia banyak menghabiskan waktu menggembala
atau melakukan kesibukan pedesaan yang lain. Ketika ayahnya meninggal, dia diurus oleh seorang sanak keluarganya yang menjadi bupati. Wanita yang
pernah mendampingi hidupnya ada beberapa orang, yaitu Evelyn Mase (cerai
1957), Nkosikazi Nomzamo Madikizela atau Winnie Mandela (cerai 1996),
dan Graca Machel-Mandela (menikah 1998).
2. Nelson Mandela pernah mengenyam pendidikan di College of Fort Hare,
University of South Africa, dan University of Witwaterrand, Johannesburg.
Keterlibatannya dalam politik dimulai saat dia keluar dari sekolah College of
Fort Hare. Dia mulai melibatkan diri dalam aksi protes mahasiswa menentang
tatanan politik yang menempatkan orang kulit putih lebih tinggi dari orang
kulit hitam. Keterlibatan inilah yang kemudian menentukan jalan panjang yang
harus ditempuhnya dalam memperjuangkan persamaan hak bagi mayoritas
orang kulit hitam di Afrika Selatan.
3. Mandela kemudian magang pada sebuah biro hukum. Kariernya dalam bidang
hukum berlanjut hingga dia bisa menjadi pengacara yang cukup sukses.
Namun, selama bertahun-tahun kemudian, dia menyaksikan bagaimana politik
apartheid (politik diskriminasi warna kulit) sangat tidak manusiawi. Hanya
karena berkulit hitam orang bisa kehilangan status sebagai manusia. Mandela
meneguhkan hatinya untuk melawan semua ini. Dia rela meninggalkan
kehidupan desa yang damai, bahkan kariernya sebagai pengacara, untuk
memasuki masa depan yang penuh pengorbanan dan penderitaan.
4. Harapan Mandela untuk berhasil sangatlah kecil karena selama berabad-abad
pemerintah kolonial telah mengonsentrasikan semua kekuasaan politik dan
militer, akses pendidikan, dan sebagian besar kekayaan di tangan minoritas
kulit putih. Kondisi yang mendukung keberhasilan revolusi hampir tidak ada
sama sekali. Rakyat banyak telah dijinakkan dalam kepatuhan, wilayah geografis
yang luas merintangi komunikasi dan mobilitas, sementara perang antarras bukan suatu pilihan yang realistis, bahkan bisa menghebohkan.
5. Dalam situasi semacam itu, Mandela memilih jalan tanpa kekerasan sebagai
strategi. Dia bergabung dengan Liga Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres
Nasional Afrika (ANC) pada 1944. Dia mengambil bagian dalam program
perlawanan pasif untuk menentang aturan agar orang kulit hitam membawa
pas jalan dan membuat mereka tetap dalam posisi budak terus-menerus.
6. Pemerintah kemudian menggelar peradilan besar-besaran terhadap para
“pengkhianat”, Mandela termasuk di antaranya. Namun, pada 1961 semua
itu berakhir dengan pembebasan ke-156 tertuduh. Kemudian, Afrika Selatan
“bergolak” karena pembantaian para demonstran kulit hitam di Sharpeville pada
Maret 1960. Akan tetapi, Pemerintah tetap konsisten menghantam oposisi: sebagian
besar gerakan pembebasan, termasuk ANC, dilarang. Mandela, yang telah meraih
reputasi sebagai pemimpin orang kulit hitam, berjuang di bawah tanah selama lebih
dari setahun dan bepergian ke luar negeri untuk mencari dukungan bagi ANC. Ketika Mandela kembali, dia ditahan dan dikirim ke penjara Robben Island
selama lima tahun. Namun, dia tetap kukuh, “Sepanjang hidup saya, saya
mendedikasikan diri pada perjuangan rakyat Afrika. Saya telah berjuang
menentang dominasi kulit putih dan telah berjuang melawan dominasi kulit
hitam. Saya mengharapkan demokrasi dan masyarakat bebas yang ideal,
memperlihatkan bahwa setiap orang hidup bersama dalam harmoni dan
mendapat kesempatan yang sama. Hal itulah yang ingin saya hidupkan dan
saya capai. Jika perlu, untuk itu saya siap mati.”
8. Mandela memikul seluruh tanggung jawab perjuangannya. Di penjara, dia
menerapkan sistem mendidik diri sendiri sehingga penjara ini dijuluki
“Universitas Pulau”. Saat para napi meninggalkan sel mereka di pagi hari
untuk bekerja keras, setiap tim mengangkat seorang instruktur—dalam bidang
sejarah, ekonomi, politik, filsafat, atau bidang apa pun. Jam-jam istirahat
yang sebelumnya menjemukan diisi dengan aktivitas budaya, dan Mandela
mengingat dengan bangga aktingnya sebagai Creon dalam drama Sophocles,
“Antigone”.
9. Lebih dari dua dekade berada dalam penjara, Mandela menjadi simbol perlawanan
terhadap apartheid. Para pemimpin dunia terus meminta Pemerintah Afrika
Selatan membebaskannya. Sebagai tanggapan atas tekanan dari dalam dan luar
negeri, Presiden F.W. de Klerk pada 2 Februari 1990 mencabut pemberangusan
ANC dan mengumumkan pembebasan segera Mandela. Pada 1993 Mandela
mendapat hadiah Nobel Perdamaian bersama F.W. de Klerk untuk jasanya
menghentikan sistem apartheid. Ia pun pernah menulis buku berjudul yang
berjudul Long Walk to Freedom pada 1994.
10. Ketika pemilihan umum demokrasi berlangsung, Mandela terpilih sebagai
Presiden Afrika Selatan (1994). Sebagai presiden, pelbagai hal berat harus dihadapinya. Hal yang paling berat dihadapinya adalah menghilangkan rasa
takut terhadap kaum minoritas kulit putih. Namun, Mandela terbukti mampu
mengatasi persoalan ini karena integritas moral dan fokus perjuangannya untuk
menyatukan satu negara dengan dua warna kulit yang berbeda itu. Mandela
membuktikan integritas kepemimpinannya dengan menolak untuk dipilih
kembali pada pemilu 1999.
11. Nelson Mandela wafat usia 95 tahun (5 Desembaer 2013) setelah lama dirawat
karena menderita infeksi paru-paru. Jutaan pelayat mengunjungi tempattempat
ibadah dan balai desa untuk berdoa. Pada acara pemakamannya juga
hadir para kepala negara serta para tokoh dunia. Di ibu kota Cape Town, Uskup
Agung Thabo Makgoba mengatakan Mandela adalah sebuah bukti nyata bahwa
setiap individu memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Sehari setelah dimakamkan (16 Desember 2013), Presiden Jacob Zuma
meresmikan patung besar dengan sosok Mandela yang tersenyum dan
mengenakan hem ciri khasnya yang disebut “hem Madiba” di ibu kota Afrika
Selatan, Pretoria. Patung perunggu setinggi sembilan meter dengan berat 4,5 ton
ini diresmikan di pekarangan gedung pemerintah Union untuk menghormati
pahlawan antiapartheid tersebut. Di gedung inilah kepala negara di zaman
apartheid menandatangani banyak undang-undang rasial yang ditentang
Mandela. Namun, di tempat ini pula Mandela diangkat menjadi kepala negara
kulit hitam pertama untuk Afrika Selatan. Patung itu menggambarkan Mandela
dengan lengan terbuka yang melambangkan kesatuan dan rekonsiliasi.
13. Nelson Mandela memiliki sifat pemaaf yang luar biasa. Sudah sepantasnya
sosok yang bersahaja ini dihormati dan dikenang banyak orang di penjuru
dunia. Perjuangan yang mendobrak kekuasaan apartheid di Afrika Selatan itu
meninggalkan pelajaran berharga bagi dunia.
(Diadaptasi dari Ready Susanto, 2008, 100 Tokoh Abad Ke-20 Paling
Berpengaruh, Cetakan II, Bandung: Penerbit Nuansa, hlm. 217—219)
Setelah kalian membaca teks cerita ulang biografi “Nelson Mandela: Sang Pemaaf
Peruntuh Apartheid” tersebut, cobalah kalian diskusikan beberapa hal berikut.
(1) Dapatkah kalian membayangkan seperti apa sosok Nelson Mandela itu? Coba
kalian ceritakan.
(2) Layakkah ia disebut sebagai seorang tokoh dunia? Berikan alasan kalian.
(3) Setujukah kalian dengan sifat pemaaf Nelson Mandela itu? Mengapa? (4) Apakah kalian mengenal tokoh dunia lainnya? Siapa saja?
(5) Mengapa mereka disebut sebagai tokoh dunia? Apa yang telah mereka lakukan?



BUKU PEGANGAN SISWA BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK KELAS XI

No comments:

Post a Comment