Pada Kegiatan 2 ini kamu diajak untuk menyusun teks eksposisi yang telah kamu baca secara berkelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri atas 3—5 siswa. Tiap kelompok diharapkan menggunakan kata-kata sendiri tanpa mengurangi isi teks tersebut. Pada Tugas 1 dan Tugas 2 ini tiap kelompok diharapkan menyusun teks tulis antara 12—15 kalimat. Dalam menyusun teks itu, tiap kelompok dapat menggunakan alat kohesi leksikal maupun kohesi gramatikal.
Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kosakata. Kohesi leksikal itu dapat terbentuk, antara lain, dengan pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim.
Contoh:
a) Teknologi tepat guna di masyarakat mendesak dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Teknologi tepat guna memiliki potensi serta kemudahan dalam menerapkannya.
b) ... pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara, seperti lele, mujair, kakap. Di samping sebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.
Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan penggunaan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal, antara lain, dapat terbentuk melalui pengacuan, substitusi, dan elipsis.
Contoh:
a) Penerapan teknologi daur ulang (land fill) dapat dilakukan dengan memungut dan mengumpulkan, misalnya, kertas, kardus, pecahan kaca, botol bekas, logam-logam, plastik. Barang-barang bekas ini bisa dikirim ke pabrik yang melakukan daur ulang. ….
b) Dengan teknologi intensifikasi sederhana, pekarangan dapat memberikan berbagai sumber bahan pokok makanan seperti karbohidrat, sayur-mayur, dan ikan. Dengan kegiatan ini, kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi diharapkan dapat terpenuhi.
Berdasarkan contoh (a) tersebut, barang-barang bekas mengacu pada kertas,kardus, pecahan kaca, botol bekas, logam-logam, plastik. Sementara itu, berdasarkan contoh (b) kebutuhan masyarakat akan makanan pokok yang bernilai gizi tinggi mengacu pada karbohidrat, sayur-mayur, dan ikan.
Di samping itu, kamu juga dapat memanfaatkan konjungsi, antara lain, penambahan, pertentangan, perbandingan, waktu, sebab akibat, dalam susunan kalimat simpleks maupun kompleks. Konjungsi penambahan meliputi dan, serta, lagi pula; konjungsi pertentangan meliputi tetapi, melainkan, sedangkan; konjungsi perbandingan meliputi daripada; konjungsi waktu meliputi waktu, ketika, sebelum, sesudah, selagi, selama; konjungsi sebab-akibat meliputi karena.
Contoh:
a) Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling), sedangkan sampah organik dapat dimanfaatkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan.
b) Adanya terapan teknologi tepat guna akan meningkatkan nilai tambah dengan tenaga kerja yang tetap, tetapi penghasilan bisa bertambah.
c) Program tersebut perlu dikembangkan karena terbukti dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
sumber: BSE buku pegangan siswa kelas VII SMP
No comments:
Post a Comment