Tugas 2 Mengidentifikasi Pelaku dalam Teks Anekdot
Kerjakan tugas-tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1) Bacalah teks anekdot yang berjudul “Puntung Rokok” berikut ini. Sambil membaca, identifikasilah siapa Azam itu dan apa yang dilakukannya di Singapura.
1 Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.
3 Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
“Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”
“Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?” Jawab Azam.
“Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.”
Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.4 Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
(Diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)
(2) Apakah teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah?
(3) Betulkah Azam mengelabui petugas? Tahukah petugas akan hal itu? Jelaskan!
(4) Reaksi apa yang ditunjukkan oleh petugas?
(5) Seandainya kalian menjadi petugas seperti itu, apa yang akan kalian lakukan terhadap perbuatan Azam tersebut?
(6) Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang akan kalian lakukan pada saat petugas menegur kalian?
(7) Kalimat-kalimat yang menggambarkan cerita puntung rokok berikut ini tersusun secara acak. Urutkanlah kalimat-kalimat tersebut untuk membentuk cerita. Kalian tinggal membubuhkan nomor pada setiap kalimat. Nomor (1) telah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.
... ...
Dengan santai Azam merokok dan membuang puntung rokoknya begitu saja di sampingnya.
... ...
Dengan spontan Azam mengambil puntung rokoknya kembali, lalu diisap lagi sambil mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
... ...
Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
... ...
Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
...1...
Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
... ...
Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, ia pergi meninggalkan Azam.
... ...
Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.
(8) Tulis ulanglah anekdot “Puntung Rokok” tersebut dalam bentuk uraian monolog. Caranya, ubahlah semua kalimat tidak langsung pada dialog menjadi kalimat-kalimat langsung. Dalam menulis ulang, gunakanlah kalimat-kalimat sendiri tanpa mengutip satu kalimat pun dari teks. Pikirkan, pada teks anekdot yang kalian buat itu, semua tahap yang ada tidak terlewatkan.
Sumber: BSE buku pegangan siswa bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X
Kerjakan tugas-tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada setiap nomor!
(1) Bacalah teks anekdot yang berjudul “Puntung Rokok” berikut ini. Sambil membaca, identifikasilah siapa Azam itu dan apa yang dilakukannya di Singapura.
1 Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.
3 Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
“Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”
“Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?” Jawab Azam.
“Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.”
Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.4 Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
(Diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)
(2) Apakah teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah?
(3) Betulkah Azam mengelabui petugas? Tahukah petugas akan hal itu? Jelaskan!
(4) Reaksi apa yang ditunjukkan oleh petugas?
(5) Seandainya kalian menjadi petugas seperti itu, apa yang akan kalian lakukan terhadap perbuatan Azam tersebut?
(6) Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang akan kalian lakukan pada saat petugas menegur kalian?
(7) Kalimat-kalimat yang menggambarkan cerita puntung rokok berikut ini tersusun secara acak. Urutkanlah kalimat-kalimat tersebut untuk membentuk cerita. Kalian tinggal membubuhkan nomor pada setiap kalimat. Nomor (1) telah dikerjakan untuk kalian sebagai contoh.
... ...
Dengan santai Azam merokok dan membuang puntung rokoknya begitu saja di sampingnya.
... ...
Dengan spontan Azam mengambil puntung rokoknya kembali, lalu diisap lagi sambil mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
... ...
Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
... ...
Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
...1...
Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
... ...
Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, ia pergi meninggalkan Azam.
... ...
Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.
(8) Tulis ulanglah anekdot “Puntung Rokok” tersebut dalam bentuk uraian monolog. Caranya, ubahlah semua kalimat tidak langsung pada dialog menjadi kalimat-kalimat langsung. Dalam menulis ulang, gunakanlah kalimat-kalimat sendiri tanpa mengutip satu kalimat pun dari teks. Pikirkan, pada teks anekdot yang kalian buat itu, semua tahap yang ada tidak terlewatkan.
Sumber: BSE buku pegangan siswa bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X
No comments:
Post a Comment