Kegiatan 1 Pemodelan Teks Anekdot Tugas 1


Di bawah ini teks anekdot yang akan kita jadikan pembicaraan berkenaan dengan layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan. Kalian diharapkan dapat memahami teks anekdot dan dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk menyampaikan kritik terhadap persoalan-persoalan pada bidang layanan tersebut. Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan petunjuk.
Tugas 1 Membaca Teks "KUHP dalam Anekdot"
Bacalah teks yang berjudul “KUHP dalam Anekdot” berikut ini. Sebelum membacanya, kerjakanlah beberapa tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk. Apabila ada pertanyaan yang belum terjawab, tinggalkan terlebih dahulu, lalu kembalilah ke pertanyaan tersebut setelah kalian membaca teksnya!
(1) Teks anekdot mengandung unsur lucu. Betulkah setiap cerita lucu dapat digolongkan ke dalam anekdot?
(2) Lawak juga mengandung unsur lucu. Apakah teks anekdot sama dengan teks lawak?
(3) Siapakah yang biasanya menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot? Apakah tokoh atau partisipan yang dimaksud harus selalu orang yang terkenal?
(4) Di media apa sajakah teks anekdot ditemukan? Sebutkan jenis medianya dan contoh anekdot yang dimaksud!
(5) Contoh anekdot berikut ini terjadi di bidang hukum. Di bidang apa sajakah kalian dapat menemukan teks anekdot?
KUHP DALAM ANEKDOT
1 Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
2 Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
3 Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
4 Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
(Diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)





Sumber: BSE buku pegangan siswa bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X 

No comments:

Post a Comment