Pidato adalah penyampaian dan penanaman pikiran, informasi,
atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Pidato biasanya
disampaikan secara lisan dalam acara-acara resmi, seperti peringatan
hari bersejarah, perayaan hari besar, atau pembukaan suatu kegiatan.
Untuk dapat berpidato dengan baik harus mempersiapkan materi
pidato yang akan disampaikan. Materi pidato tersebut dapat disusun
secara lengkap atau hanya pokok-pokoknya saja.
Ada tiga langkah utama yang perlu diperhatikan dalam
menyusun naskah pidato, yakni meneliti masalah, menyusun uraian,
dan melakukan latihan.
1. Meneliti Masalah
a. Menentukan Topik dan Tujuan Pidato
Topik pembicaraan merupakan persoalan yang dikemukakan.
Topik yang akan disampaikankan hendaknya menarik perhatian
pembicara dan pendengar. Adapun tujuan pembicaraan berhubungan
dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar.
b. Menganalisis Pendengar dan Situasi
Menganalisis pendengar dan situasi dilakukan untuk mengetahui
siapa pendengarnya dan dalam situasi apa pidato
itu akan disampaikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis pendengar adalah sebagai berikut.
1) Maksud pengunjung mendengarkan uraian pidato.
2) Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar.
3) Tempat acara berlangsung.
c. Memilih dan Menyempitkan Topik
Topik yang terlalu luas dapat kita batasi agar lebih fokus
dan pembahasan lebih terarah.
2. Menyusun Uraian
a. Mengumpulkan Bahan
Untuk dapat menyusun pidato, kita harus mengumpulkan
bahan yang diperlukan sesuai dengan topik pembicaran. Banyak
sumber yang dapat dijadikan bahan pidato, seperti bahan bacaan,
hasil mendengarkan, atau pengalaman yang berkesan.
b. Membuat Kerangka Uraian
Membuat kerangka uraian (sama halnya dengan kerangka
karangan) akan memudahkan kita untuk menyusun naskah
pidato. Bahan-bahan yang telah kita peroleh disusun sesuai
dengan kerangka uraian.
c. Menguraikan secara Mendetail
Naskah pidato dapat diuraikan secara lengkap sesuai
dengan kerangka yang telah dibuat. Dalam penyusunan naskah
hendaknya kita menggunakan kata-kata yang tepat dan efektif
sehingga memperjelas uraian.
3. Berlatih Berpidato
Jika kita belum terbiasa tampil di depan umum, latihan
berbicara sangatlah perlu. Kita dapat melatih intonasi, pengucapan,
ataupun gaya saat berpidato. Kita juga dapat menentukan metode
berpidato yang akan digunakan.
Berikut metode pidato yang dapat digunakan setelah kita mempersiapkan
naskah pidato.
a. Metode Menghafal
Berpidato dengan metode menghafal dilakukan dengan cara menghafalkan naskah pidato yang telah disusun. Metode
ini memang sedikit merepotkan karena kita harus menghafalkan
kata demi kata. Pidato dengan metode ini dapat digunakan untuk
pidato pendek dalam situasi yang resmi.
b. Metode Naskah
Metode ini sering dipakai dalam pidato resmi. Kita tampil
berpidato dengan cara membacakan naskah yang telah disusun.
Metode dengan membaca naskah agak kaku. Apalagi jika belum
terbiasa, pandangan mata kita hanya difokuskan pada naskah,
sedangkan pendengar terabaikan.
c. Metode Ekstemporan
Metode ini dianggap paling ideal. Dalam metode ini,
pembicara menyiapkan sebuah naskah yang lengkap untuk
disampaikan dalam pidato, akan tetapi pada pelaksanaannya
naskah tersebut tidak dibaca seperti pada metode naskah. Naskah
pidato berfungsi sebagai catatan materi yang akan disampaikan.
Pembicara akan berbicara secara bebas tanpa membaca naskah
itu.
Adapun struktur penulisan naskah pidato terdiri atas bagian
pembuka, isi, dan penutup.
sumber: BSE
No comments:
Post a Comment