Zaman dahulu kala di Jawa Timur, hiduplah seorang Raja dan Permaisuri yang saling mencintai. Dan permaisurinya yang cantik itu sangat setia pada suaminya (Raja).
Pada suatu hari, Raja berniat pergi ke hutan untuk berburu rusa. Berangkatlah Raja disertai para pengawalnya.
Setelah lama berada dihutan, pulanglah Raja ke istana. Permaisuri sangat bahagia ketika melihat Raja pulang ke istana.
Permaisuri mengabarkan bahwa istana kedatangan tamu dari kerajaan tetangga. Tapi di saat Raja ingin menemui tamu itu, tiba-tiba Raja mendengar bahwa tamu tersebut sangat akrab pada Permaisuri. Sehingga Raja marah dan cemburu dan menuduh Permaisuri selingkuh dengan tamu itu. Permaisuri berusaha meyakinkan Raja bahwa itu tidak benar.
Namun Raja tetap tidak percaya pada kata-kata Permaisuri. Dengan berurai air mata Permaisuri berkata: “Kanda, Dinda ingin membuktikan bahwa Dinda tidak bersalah, Dinda akan menghanyutkan diri ke sungai. Jika nanti air sungai itu berbau busuk, berarti tuduhan Kanda benar. Namun, jika air sungai itu harum, berarti Dinda tidak bersalah, “SELAMAT TINGGAL KANDA”.
Tidak lama setelah itu, Permaisuri menghanyutkan diri ke sungai, tercium bau yang harum sekali dari sungai itu. Betapa menyesalnya Raja akan hal itu, namun penyesalan beliau sudah terlambat, Permaisuri telah meninggal dunia. Semenjak peristiwa tersebut, sungai tempat meninggalnya Permaisuri itu diberi nama “BANYUWANGI”.
dikutip dr: http://sejarah.kompasiana.com/2010/06/01/legenda-asal-mula-nama-banyuwangi/
Pada suatu hari, Raja berniat pergi ke hutan untuk berburu rusa. Berangkatlah Raja disertai para pengawalnya.
Setelah lama berada dihutan, pulanglah Raja ke istana. Permaisuri sangat bahagia ketika melihat Raja pulang ke istana.
Permaisuri mengabarkan bahwa istana kedatangan tamu dari kerajaan tetangga. Tapi di saat Raja ingin menemui tamu itu, tiba-tiba Raja mendengar bahwa tamu tersebut sangat akrab pada Permaisuri. Sehingga Raja marah dan cemburu dan menuduh Permaisuri selingkuh dengan tamu itu. Permaisuri berusaha meyakinkan Raja bahwa itu tidak benar.
Namun Raja tetap tidak percaya pada kata-kata Permaisuri. Dengan berurai air mata Permaisuri berkata: “Kanda, Dinda ingin membuktikan bahwa Dinda tidak bersalah, Dinda akan menghanyutkan diri ke sungai. Jika nanti air sungai itu berbau busuk, berarti tuduhan Kanda benar. Namun, jika air sungai itu harum, berarti Dinda tidak bersalah, “SELAMAT TINGGAL KANDA”.
Tidak lama setelah itu, Permaisuri menghanyutkan diri ke sungai, tercium bau yang harum sekali dari sungai itu. Betapa menyesalnya Raja akan hal itu, namun penyesalan beliau sudah terlambat, Permaisuri telah meninggal dunia. Semenjak peristiwa tersebut, sungai tempat meninggalnya Permaisuri itu diberi nama “BANYUWANGI”.
dikutip dr: http://sejarah.kompasiana.com/2010/06/01/legenda-asal-mula-nama-banyuwangi/
No comments:
Post a Comment