RPP BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS XII BAB 5 KD 3.2. 4.2. TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan       : SMK ... .

Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester             : XII/2

Materi Pokok               : Teks Cerita Fiksi dalam Novel

Jumlah Pertemuan       : 1 X pertemuan                      

Alokasi Waktu             : 4 X 45 menit 

A.       Kompetensi Inti

1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama  yang dianutnya

2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3.    Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

 

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator

1.3.    Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan  informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel

     Indikator

1.3.1.        Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia

2.5. Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memahami dan menyajikan cerita fiksi dalam novel Indikator

2.4.1. Menunjukkan perilaku peduli dalam mengerjakan tugas pembelajaran

3.2.   Membandingkan teks cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan

      Indikator

3.2.1.         Mengungkapkan kembali langkah-langkah membandingkan teks cerita fiksi dalam novel

3.2.2.         Membandingkan struktur isi  dan bahasa teks cerita fiksi dalam novel dengan cermat.

4.2.      Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun  tulisan

     Indikator

4.2.1.Mengungkapkan kembali langkah-langkah memproduksi teks cerita fiksi dalam novel

4.2.2.Memproduksi teks cerita fiksi dalam novel yang koheren

 

 

 

C.       Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dengan materi pokok teks cerita fiksi dalam novel ini siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:

1.                           Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia

2.                           Menunjukkan perilaku peduli dalam pembelajaran

3.    Mengungkapkan kembali langkah-langkah membandingkan teks cerita fiksi dalam novel

4.    Membandingkan struktur  isi dan bahasa teks cerita fiksi dalam novel

5.                            Mengungkapkan kembali langkah-langkah memproduksi teks cerita fiksi dalam novel

6.                            Memproduksi teks cerita fiksi dalam novel yang koheren

 

D.       Materi Pembelajaran    

SEGALA HAL TENTANG NOVEL


 

Pengertian Novel

Sebutan novel dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Itali novella, dalam bahasa Jerman novelle berarti sebuah barang baru yang kecil, dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet ( Inggris : novelette ) yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek.

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu sastra serius dan sastra hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut menjadi karya yang indah, menarik  dan juga memberikan hiburan kepada pembacanya, tetapi lebih dari itu. Syarat utama novel adalah harus menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang selesai membacanya.

Novel yang baik adalah novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai saja, yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk  menyelesaikannya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedangkan novel hiburan hanya berfungsi personal. Novel berfungsi sosial karena novel yang baik ikut membina orang tua, masyarakat menjadi manusia. Sedangkan novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang dihidangkan tidak membina manusia yang terpenting bahwa novel tersebut memikat orang untuk segera membacanya.

Banyak sastrawan yang memberi batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda – beda. Definisi – definisi itu antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Novel adalah bentuk sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs)
  2. Novel adalah bentuk karya sastra yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral, dan pendidikan ( Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M.Pd )
  3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dan keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra ( Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd )
  4. Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik ( Paulus Tukam, S.Pd )

Unsur – Unsur Novel

Novel mempunyai unsur-unsur yang turut membangun novel menjadi cerita yang menarik, unsur tersebut dibagi menjadi 2 ( dua ) yaitu (1) unsur intrinsik dan (2) unsur ekstrinsik.

A. Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik dalam sebuah novel terdiri dari :

1. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks. Sebagai unsur semantris dan yang menyangkut persamaan – persamaan dan perbedaan – perbedaan ( Hartoko dan Rahmanto, 1986 : 142 ). Tema disaring dari motif – motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa – peristiwa, konflik dan situasi tertentu. Tema dalam banyak hal bersifat mengikat kehadiran dan ketidakhadiran peristiwa, konflik, situasi tertentu, termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena hal – hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun  bersifat menjiwai selurh bagian cerita itu.  Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.

2. Setting / latar

Latar / setting yang disebut juga sebagai landas tumpu menyarankan pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan ( Abrams, 1981 : 175 ).

Senada dengan pendapat diatas menyatakan bahwa setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita. Setting ini meliputi waktu, tempat, sosial budaya, ( Drs. Rustamaji, M.Pd., Agus Priantoro, S.Pd ). Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca. Menciptakan suasana tertentu yang seolah – olah sungguh – sungguh ada dan terjadi.

Latar dapat dibedakan tiga unsur pokok yaitu :

(1)      Latar tempat

Latar tempat menyusun pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

(2)      Latar waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa – peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

(3)      Latar sosial

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat disuatu tempat yang diceritakan dalam karya sastra.

3. Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang diotampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran  yang jelas kepada pembaca.

Berdasarkan perbedaan sulit pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat dikategorikanm ke dalam beberapa jenis, yaitu:

(1)      Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan.

(2)      Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita.

(3)      Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis merupakan tokoh penyebab terjadinya konflik dalam sebuah cerita.

(4)      Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas peribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja.

(5)      Tokoh bulat ( kompleks )

Tokoh bulat ( kompleks ) adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya.

(6)      Tokoh Statis

Tokoh Statis memiliki sikap dan watak yang relatif tetap , tak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita.

(7)      Tokoh Berkembang

Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan berkembang perwatakan sejalan dengan perkembangan serta perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan.

(8)      Tokoh Tipikal

Tokoh Tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya dan lebih banyak ditonjolkan kualitas  pekerjaan atau kebangsaan. Tokoh ini merupakan penggambaran pencerminan atau penunjukkan terhadap orang atau sekelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga, atau seorang individu sebagai bagian dari lembaga yang ada di dunia nyata.

(9)      Tokoh Netral

Tokoh Netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar – benar merupakan tokoh imajiner, yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi, Ia hadir semata – mata demi cerita, atau bahkan dialah yang empunya cerita, pelaku cerita  dan diceritakan.

(10)  Tokoh Tambahan

Tokoh lain dalam cerita selain tokoh utama.

4. Alur / Plot

Alur / Plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu pertama alur maju ( progesif ) yaitu apabila peristiwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan yang kedua alur mundur ( flash back progesif ) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung. Plot / alur menampilkan kejadian – kejadian yang mengandung konflik maupun menarik bahkan mencekam pembaca.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang ( point of view ) merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :

1)      Sudut Pandang orang pertama : “ Aku “

Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata – katanya sendiri.

2)      Sudut Pandang orang ketiga : “ Dia “

Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlibat di dalam cerita, pengarang biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.

3)      Sudut pandang campuran

Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, Ia serba melihat, serba mendengar dan serba tahu. Ia melihat sampai ke dalam pikiran tokoh  dan mampu mengisahkan  rahasia batin yang paling dalam dari tokoh.

 

B. Unsur Ekstrinsik

Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang dan lain – lain diluar unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik yaitu unsur – unsur yang ada di luar tubuh karya sastra. Perhatian terhadap unsur-unsur ini  akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra.

2.      Langkah-langkah membandingkan teks cerita fiksi dalam novel

Membaca/ mengamati dua teks secara saksama

Memahami kaidah struktur dan isi dua teks

Mengenali bahasa yang digunakan

Menganalisis perbedaan struktur isi dan bahasa

3.      Langkah-langkah memproduksi teks cerita fiksi dalam novel

Menetapkan tema teks

Menetapkan tujuan teks

Menuliskan isi teks secara urut sesuai struktur isi teks dan kaidah bahasa

Mengamati dan meneliti kesesuaian bahasa dan isi teks dengan kaidah bahasa dan struktur isi

Memperbaiki bila ada ketidaksesuaian bahasa dan isi

E.     Model/Metode Pembelajaran

1.    Pendekatan Pembelajaran Scientific

2.    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

3.    Metode Diskusi, Penugasan

F.      Media Pembelajaran

1.                                                                              Laptop dan LCD

2.                                                                              Tayangan teks cerita fiksi dalam novel (lisan maupun tulis)

G.    Sumber Belajar

ü Buku Bahasa Indonesia kelas XII SMA/ SMK/ MA/ MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013

ü KBBI

ü    Internet

H.       Langkah-langkah Pembelajaran

     
Kegiatan
 
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan
 
 
 
 
 
 
 
 
Kegiatan Inti   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kegiatan Penutup
 
1.         Guru mempersilakan seorang peserta didik untuk memimpin doa bersama ( bila pada jam pertama)
2.         Guru memberi salam dan memberi pertanyaan yang berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
3.         Guru memberikan informasi kompetensi materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan kepada peserta didik.
 
 
1.        Pengetahuan dan kemampuan peserta didik tentang perbandingan teks cerita fiksi dalam novel yang beredar di masyarakat dikaitkan dengan pertemuan yang lalu dipancing oleh guru dengan memperlihatkan contoh teks cerita fiksi dalam novel
2.      Peserta didik diberikan basic concept (konsep dasar) dengan cara mengamati serta membaca referensi contoh teks cerita fiksi dalam novel pada buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas XII SMA/ SMK/ MA/ MAK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013
3.      Peserta didik yang telah duduk sesuai kelompoknya diarahkan untuk melakukan defining the problem (pendefinisian masalah) berkaitan dengan teks cerita fiksi dalam novel yang telah diamati yang disesuaikan dengan topik perbandingan dan produksi teks cerita fiksi dalam novel yang disampaikan guru.
4.      Peserta didik diberi kesempatan untuk mengemukakan ide, pendapat, dan gagasan sehubungan dengan topik di atas.
5.      Peserta didik dipersilakan melakukan self learning (pembelajaran mandiri) dengan cara membaca literatur lain, mencari informasi dari berbagai sumber untuk memperjelas yang berkaitan dengan perbandingan dan produksi teks cerita fiksi dalam novel.
6.      Masing-masing kelompok melakukan exchange knowledge (pertukaran pengetahuan) dengan cara mendiskusikan seluruh bahan sesuai topik bersama kelompoknya.
7.      Masing-masing kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi kelompok sedangkan kelompok lain merespon/ menanggapi dengan santun
8.      Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik pada kesimpulan awal mengenai topik/ masalah yang berkaitan dengan perbandingan dan produksi teks cerita fiksi dalam novel dan pemecahannya.
9.      Peserta didik melanjutkan pembelajaran aspek keterampilan dengan cara merencanakan tindakan untuk memproduksi sebuah cerita fiksi dalam novel dengan tema tertentu.
10.  Peserta didik bersama guru membahas hasil produksi  teks cerita fiksi dalam novel.
11.  Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat sebagai tahap pembuktian atas pemecahan masalah oleh peserta didik dan melakukan evaluasi
 
1.      Guru mengarahkan peserta didik untuk menulis rangkuman hasil pembelajaran mengenai perbandingan  teks cerita fiksi dalam novel dan hasil produksi teks cerita fiksi dalam novel sesuai dengan hasil presentasi dan pembahasan bersama.
2.      Guru memberikan kuis berkenaan dengan aspek pengetahuan dan keterampilan.
3.      Guru memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
4.      Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan agar peserta didik selalu belajar.
20 menit
 
 
 
 
 
 
 
 
115 menit
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
45 menit

I.     Penilaian

1.                     Teknik penilaian: pengamatan dan tes tertulis

2.                     Prosedur penilaian:

1.                                                                            Penilaian Proses

1.1.   Pengamatan (sikap)

No.
Aspek yang Dinilai
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
Ket.
1.
Spiritual (Religius)
Pengamatan
Selama pembelajaran dan saat diskusi
Lembar Pengamatan
 
2.
Disiplin

Kisi-kisi penilaian

No.
Aspek
Indikator pencapaian
Skor (TIDAK PERNAH)
1
Skor
(KADANG-KADANG)
2
Skor
(SERING)
 
3
Skor
(SELALU)
 
4
1.
Spiritual (Religius)
Mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan
a.    Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
b.   Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
c.    Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
d.   Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
e.    Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
 
 
 
 
2.
Peduli
Menunjukkan sikap peduli dalam mengerjakan tugas secara kelompok
a. Membantu bila ada teman yang kesulitan
b.      Membantu bila guru membutuhkan bantuan dalam kegiatan pembelajaran
c.       Membuang sampah yang ada di kelas
d.      Memperhatikan presentasi teman dengan saksama
Menjenguk teman yang sakit
 
 
 
 

Petunjuk Penskoran tiap aspek sikap :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan modus.

2. Penilaian Hasil

2.1.Tes Tertulis (kuis) (pengetahuan)

Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
1.   Mengungkapkan kembali langkah-langkah membandingkan teks cerita fiksi dalam novel
Tes tertulis (kuis)
Isian
1. Langkah membandingkan cerita fiksi dalam novel  yang pertama adalah…
2. Secara umum, perbandingan cerita fiksi dalam novel  dapat diarahkan pada perbandingan…dan… .
3. Cerita fiksi dalam novel  harus bersifat…
4. Sebelum membandingkan cerita fiksi dalam novel  hendaknya harus memahami dulu teori mengenai …dan…
5. Menganalisis perbedaan isi adalah langkah perbandingan yang … .
2.      Mengungkapkan kembali langkah-langkah memproduksi teks cerita fiksi dalam novel
Tes tertulis (kuis)
Isian
6.Langkah pertama saat memproduksi cerita fiksi dalam novel  adalah… .
7.      Menetapkan tujuan cerita fiksi dalam novel  adalah langkah produksi nomor… .
8.      Langkah terpenting dalam produksi cerita fiksi dalam novel  adalah… .
9.      Langkah yang tidak harus dilaksanakan adalah langkah … .
10.  Cerita fiksi dalam novel sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang… .

Jawaban

1.                                                      Membaca/ mengamati dua teks secara saksama

2.                                                      Isi dan bahasa

3.                                                      Faktual

4.                                                      Struktur isi dan kaidah bahasa

5.                                                      Terakhir

6.                                                      Menetapkan tema teks

7.                                                      Dua

8.                                                      Menuliskan isi teks secara urut sesuai struktur isi teks dan kaidah bahasa

9.                                                      Memperbaiki bila ada ketidaksesuaian bahasa dan isi

10.baku/ ilmiah dan komunikatif

      Pedoman Penskoran

Soal nomor 1 - 10

Aspek
Skor
Peserta didik menjawab benar
10
Peserta didik menjawab tidak lengkap
7
Peserta didik menjawab salah
3
Peserta didik tidak menjawab
0

 

2.2.Tes praktik-proyek ( keterampilan )

Produksilah teks cerita fiksi dalam novel yang koheren!

Rubrik Penilaian Keterampilan menulis (produksi) Teks cerita fiksi dalam novel

No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan pemilihan tema (topik) sesuai struktur isi teks cerita fiksi dalam novel
Sudah tepatkah pemilihan tema (topik)  teks sesuai struktur  isi teks cerita fiksi dalam novel?
 
 
2.
Ketepatan penulisan sesuai struktur isi dan bahasa teks cerita fiksi dalam novel
Sudah tepatkah penulisan teks sesuai struktur  isi dan bahasa teks cerita fiksi dalam novel?
 
 
3.
Ketepatan penggunaan bahasa dan ejaan
Apakah penggunaan bahasa dalam menulis teks cerita fiksi dalam novel sesuai kaidah dan EYD?
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1 Lembar Pengamatan

PENGAMATAN SIKAP

Mata Pelajaran             : ...............................................................

Kelas/ Semester                       : ...............................................................

Tahun Ajaran               : ...............................................................

Waktu pengamatan                  : ...............................................................

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No.
Nama Siswa
Spiritual (Religius)
Peduli
TP
K
SR
SL
TP
K
SR
SL
1.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
2.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
4.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5.
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment