Bab 2 Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa
Membangun Konteks
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan
inspirator bangsa? Jika berbicara tentang inspirator
bangsa, ingatan kita akan terbawa kepada orang
yang telah berjasa pada bangsa dan negaranya. Bung
Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh yang
dipandang sebagai inspirator bangsa. Meskipun kedua
tokoh proklamasi itu sudah tiada, semangat dan jasa
mereka masih tetap dikenang hingga sekarang. Mari
cermati apa yang disampaikan Bung Karno tentang
Negara gotong royong dalam teks pada Gambar 2.1.
Dapatkah kamu menangkap makna pesan tokoh
proklamotor itu? Negara gotong royong yang menjadi
ciri bangsa Indonesia begitu hebatnya. Masyarakat kita
yang beraneka ragam suku sudah lama hidup tolongmenolong
dan bantu-membantu, misalnya mereka
bekerja sama membuat jembatan atau membangun
jalan desa. Mereka bersatu dalam keberagaman. Satu
untuk semua dan semua untuk semua. Kamu pun
harus hidup saling membantu, baik dengan teman
di sekolah maupun dengan teman atau orang lain di
sekitar tempat tinggalmu. Kamu harus tetap menjaga
dan menerapkan sifat gotong royong yang menjadi
ciri bangsa kita yang belum tentu dimiliki bangsa lain.
Sumber:
mediakompasiana.com
Gambar 2.2 Bung
Hatta
Ingat pula apa yang pernah disampaikan Bung
Hatta pada tahun 1950-an
tentang bahasa Indonesia.
Sebagai tokoh proklamasi, Bung Hatta sangat bangga
dengan bahasa Indonesia. Ia
tidak hanya menyadari
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi juga
menganggap bahasa Indonesia mampu sebagai menyampai
informasi dan pikiran cendekia. Oleh karena itu, kita harus
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan yang telah mempersatukan bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku. Selain itu, kita juga mensyukuri keberadaan
bahasa Indonesia sebagai penyampai informasi dan pikiran cendekia. Rasa syukur itu dapat
kamu perlihatkan dengan tetap menggunakan dan menjaga bahasa Indonesia.
Bangsa dan negara yang kita cintai ini tidak akan pernah ada tanpa perjuangan para
pahlawan bangsa. Mereka telah menyerahkan jiwa dan raga untuk mencapai kemerdekaan
bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya dikenang sebagai pahlawan bangsa, tetapi juga
sebagai inspirator bangsa bagi generasi berikutnya. Semangat dan perjuangan yang mereka
berikan selayaknya dapat menginspirasi anak bangsa untuk lebih berprestasi. Pantaskah
kita melupakan jasa mereka? Kita tentu tidak akan pernah melupakan jasa mereka yang
telah yang berjuang untuk bangsa tercinta.
Agar tidak melupakan jasa dan semangat para inspirator bangsa, kita perlu mengetahui
biografinya. Biografi merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh
orang lain. Akan tetapi, jika riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut,
hasilnya disebut autobiografi. Biografi memuat
identitas dan peristiwa yang dialami seseorang,
termasuk karya dan penghargaan yang diterima
dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian
tentang identitas berisi antara lain nama, tempat
dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat
pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian tentang peristiwa berisi
kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan
karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian tentang masalah memuat
hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan
cita-citanya. Pernahkah kamu membaca biografi tentang tokoh yang dapat menjadi
inspirator bangsa? Kapan dan di manakah dia lahir? Mengapa dia dapat dijadikan
sebagai inspirator bangsa?
Pelajaran pada Bab II akan mengajak kamu memahami dan mencermati teks biografi
melalui tema “Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa”. Melalui pembelajaran teks biografi
pada bab ini, kamu diharapkan tidak melupakan sejarah dan jasa mereka yang telah
berjuang untuk bangsa dan tanah air tercinta.
Setelah memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab II, kamu diharapkan mengetahui ciri, struktur, dan unsur
kebahasaan yang ada di dalam teks biografi. Setelah itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks biografi yang
panjangnya sekitar 16—25 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang dimilikinya. Selain itu, kamu
juga diharapkan dapat menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercermin di dalam pembelajaran ini.
buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas VIII SMP
Membangun Konteks
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan
inspirator bangsa? Jika berbicara tentang inspirator
bangsa, ingatan kita akan terbawa kepada orang
yang telah berjasa pada bangsa dan negaranya. Bung
Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh yang
dipandang sebagai inspirator bangsa. Meskipun kedua
tokoh proklamasi itu sudah tiada, semangat dan jasa
mereka masih tetap dikenang hingga sekarang. Mari
cermati apa yang disampaikan Bung Karno tentang
Negara gotong royong dalam teks pada Gambar 2.1.
Dapatkah kamu menangkap makna pesan tokoh
proklamotor itu? Negara gotong royong yang menjadi
ciri bangsa Indonesia begitu hebatnya. Masyarakat kita
yang beraneka ragam suku sudah lama hidup tolongmenolong
dan bantu-membantu, misalnya mereka
bekerja sama membuat jembatan atau membangun
jalan desa. Mereka bersatu dalam keberagaman. Satu
untuk semua dan semua untuk semua. Kamu pun
harus hidup saling membantu, baik dengan teman
di sekolah maupun dengan teman atau orang lain di
sekitar tempat tinggalmu. Kamu harus tetap menjaga
dan menerapkan sifat gotong royong yang menjadi
ciri bangsa kita yang belum tentu dimiliki bangsa lain.
Sumber:
mediakompasiana.com
Gambar 2.2 Bung
Hatta
Ingat pula apa yang pernah disampaikan Bung
Hatta pada tahun 1950-an
tentang bahasa Indonesia.
Sebagai tokoh proklamasi, Bung Hatta sangat bangga
dengan bahasa Indonesia. Ia
tidak hanya menyadari
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi juga
menganggap bahasa Indonesia mampu sebagai menyampai
informasi dan pikiran cendekia. Oleh karena itu, kita harus
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan yang telah mempersatukan bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku. Selain itu, kita juga mensyukuri keberadaan
bahasa Indonesia sebagai penyampai informasi dan pikiran cendekia. Rasa syukur itu dapat
kamu perlihatkan dengan tetap menggunakan dan menjaga bahasa Indonesia.
Bangsa dan negara yang kita cintai ini tidak akan pernah ada tanpa perjuangan para
pahlawan bangsa. Mereka telah menyerahkan jiwa dan raga untuk mencapai kemerdekaan
bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya dikenang sebagai pahlawan bangsa, tetapi juga
sebagai inspirator bangsa bagi generasi berikutnya. Semangat dan perjuangan yang mereka
berikan selayaknya dapat menginspirasi anak bangsa untuk lebih berprestasi. Pantaskah
kita melupakan jasa mereka? Kita tentu tidak akan pernah melupakan jasa mereka yang
telah yang berjuang untuk bangsa tercinta.
Agar tidak melupakan jasa dan semangat para inspirator bangsa, kita perlu mengetahui
biografinya. Biografi merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh
orang lain. Akan tetapi, jika riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut,
hasilnya disebut autobiografi. Biografi memuat
identitas dan peristiwa yang dialami seseorang,
termasuk karya dan penghargaan yang diterima
dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian
tentang identitas berisi antara lain nama, tempat
dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat
pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian tentang peristiwa berisi
kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan
karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian tentang masalah memuat
hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan
cita-citanya. Pernahkah kamu membaca biografi tentang tokoh yang dapat menjadi
inspirator bangsa? Kapan dan di manakah dia lahir? Mengapa dia dapat dijadikan
sebagai inspirator bangsa?
Pelajaran pada Bab II akan mengajak kamu memahami dan mencermati teks biografi
melalui tema “Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa”. Melalui pembelajaran teks biografi
pada bab ini, kamu diharapkan tidak melupakan sejarah dan jasa mereka yang telah
berjuang untuk bangsa dan tanah air tercinta.
Setelah memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab II, kamu diharapkan mengetahui ciri, struktur, dan unsur
kebahasaan yang ada di dalam teks biografi. Setelah itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks biografi yang
panjangnya sekitar 16—25 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang dimilikinya. Selain itu, kamu
juga diharapkan dapat menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercermin di dalam pembelajaran ini.
buku pegangan siswa bahasa Indonesia kelas VIII SMP
No comments:
Post a Comment