Tugas 4 Menginterpretasi Makna Teks “Khalil Gibran”

Tugas 4
Menginterpretasi Makna Teks “Khalil Gibran”

Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menginterpretasikan makna teks cerita
ulang biografi yang bertajuk “Khalil Gibran”. Nah, kalian bebas memberikan pendapat
atau penafsiran tentang teks tersebut. Tentu kalian tidak akan kesulitan karena sudah
memahami struktur teks cerita, seperti aspek kebahasaan yang kerap digunakan pada
teks serta informasi yang dibutuhkan untuk membangun teks cerita ulang biografi.
Oleh karena itu, bacalah secara saksama teks berikut.
Khalil Gibran
1 Khalil Gibran adalah penyair ternama yang karya-karyanya mencerminkan
ranah budaya Timur dan Barat. Karya-karyanya yang penuh perlambangan
digemari pelbagai kalangan, termasuk di Indonesia. Kisah hidupnya sendiri
penuh kesulitan: dari soal ekonomi, ditinggal mati orang yang dicintai, sampai
kisah cintanya yang platonis dengan May Ziadah.
2 Khalil Gibran dilahirkan dalam lingkungan sebuah keluarga miskin pada 6
Desember 1883 di Bisharri, sebuah kota kecil di Lebanon Utara yang terletak
di kaki pegunungan yang dianggap suci, Pegunungan Cedar (Jabal ar-Arz).
Keluarga Gibran adalah penganut agama Kristen Maronit, suatu mazhab yang
bernaung dalam lingkungan gereja Katolik Roma. Ayahnya seorang yang
gagah dan tegar, tetapi pecandu arak dan judi sehingga membuat keluarganya
hidup dalam kesempitan. Ibunya, Kamila Rahmi, anak seorang pendeta gereja
Maronit, Istifan Rahmi. Dari suaminya terdahulu, ibu Gibran memeroleh satu
anak, yaitu Boutros, sementara dari ayah Gibran ia memeroleh tiga anak, yaitu
Gibran, Mariana, dan Sultana.
3 Karena kesulitan ekonomi di Lebanon, keluarga ini akhirnya pindah ke
Amerika. Mereka tiba di Boston pada 1894 meskipun dalam kenyataannya
kehidupan ekonomi mereka tidak begitu membaik. Bakat kesusastraan dan
melukis Gibran mulai menonjol sejak ia bersekolah di Boston (1895—1897).
Pada 1896—1901 Gibran kembali ke Lebanon dan bersekolah di Madrasah
al-Hikmah, Beirut. Setelah lulus dengan pujian tinggi dari al-Hikmah, Gibran
mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol, dan akhirnya menetap di Paris untuk
belajar seni. Di sinilah ia belajar dan mendapat pengaruh kuat dari pematung
ternama Auguste Rodin.
4 Gibran kembali ke Boston pada 1902 karena mendapat kabar bahwa ibunya sakit
keras. Ibu yang sangat memengaruhi Gibran ini akhirnya meninggal pada 28
Juni 1903 setelah didahului oleh adiknya, Sultana (4 April 1902) dan kakaknya
Boutros (12 Maret 1903). Kematian orang-orang yang sangat disayanginya
ini sangat membekas pada diri Gibran yang sangat jelas terekspresikan dalam
karya-karya yang ditulisnya.
5 Hidup dalam dua kutub ranah budaya, Timur dan Barat, Gibran menjelma
menjadi manusia kosmopolit yang tidak terikat pada kebangsaan dan
kebudayaan tertentu. Ia telah megalami “transendensi yang melampaui batasbatas
kebangsaan dan kebudayaan menuju kemanusiaan sejagad,” begitu tulis
Fuad Hassan dalam buku Menapak Jejak Khalil Gibran (Pustaka Jaya, 2000). Ia
hanya terikat pada perjuangan hak dan martabat manusia tanpa memandang
batas bangsa dan budaya. “Jagad adalah negeriku dan keluarga manusia sukuku,”
katanya dalam Suara Penyair (Pustaka Jaya, 1988).
6 Hal yang barangkali tidak banyak diketahui orang adalah bahwa Gibran adalah
seorang pelopor reformasi sosial. Dampaknya tampak nyata pada perubahan
yang terjadi di negerinya, Lebanon. Menurut Fuad Hassan, “Kiranya tidak keliru
untuk menyimpulkan bahwa meluncurnya proses perubahan sosial yang terjadi
di Lebanon banyak sekali dipengaruhi oleh kritik sosial yang secara tajam dan
gencar dilancarkan Gibran melalui tulisan-tulisannya.”
7 Bukti kritiknya yang tajam terhadap kalangan gereja adalah dibakarnya
karya Gibran, Spirits Rebellious, di muka khalayak ramai di pasar Beirut dan
jatuhnya hukuman ekskomunikasi dari pimpinan gereja Maronit terhadap
Gibran. Peristiwa ini juga membuktikan sisi lain sosok Gibran sebagai seorang
pemberontak terhadap ketidakadilan dan kemunafikan. Ia mencecar habis
kaum agamawan dan pihak gereja. Untuk apa dibangun gereja yang megah
jika para penganutnya berada dalam kemiskinan yang berkepanjangan?
Mengapa para pendeta hidup mewah, makan roti segar, dan minum anggur
lezat sementara para penganutnya memeras keringat untuk sekadar hidup?
Dengan perumpamaan yang tepat dan menohok, Gibran melalui cerita “Khalil
si Murtad” (dalam Spirits Rebellious) bertanya kepada para biarawan, “Jesus
telah mengutuk kalian sebagai domba di tengah serigala; lantas, apa yang
menjadikan kalian ibarat serigala di antara domba-domba.”
8 Bagian paling “tragis” dalam kehidupan Gibran adalah kisah cintanya dengan
dua wanita, yaitu Mary Haskell dan May Zidah. Mary Haskell adalah wanita
Amerika yang sepuluh tahun lebih tua daripada Gibran dan diketahui sangat
berpengaruh terhadap perkembangan Gibran sebagai penyair dan pelukis. Ia
pula satu-satunya wanita yang pernah secara resmi dipinang oleh Gibran, tetapi
ditolak karena berbagai macam pertimbangan. May Zidah adalah sastrawati
Arab kelahiran Nazareth (1908) yang menjalin hubungan cinta melaluii suratmenyurat
sampai ke akhir hayat Gibran. 9 Hubungan cinta yang tampak jelas dalam surat-surat mereka yang sudah
dipublikasikan sering dijadikan contoh cinta platonis sejati (lihat Surat Cinta
Khalil Gibran, Pustaka Jaya, Cetakan ke-9, 2003). Hal ini merupakan kisah yang
sesungguhnya tidak terbayangkan karena Gibran tidak pernah mengetahui
wajah May, bahkan melalui sehelai foto pun.
(Diadaptasi dari Ready Susanto, 2008, 100 Tokoh Abad Ke-20 Paling Berpengaruh,
Cetakan II, Bandung: Penerbit Nuansa, hlm. 126—128)
(1) Setelah kalian membaca teks cerita ulang biografi “Khalil Gibran” tersebut, cobalah
kalian diskusikan beberapa hal berikut.
(a) Pernahkah sebelumnya kalian mendengar nama Khalil Gibran?
(b) Apa yang kalian ketahui tentang Khalil Gibran sebelum kalian membaca teks
cerita ulang biografinya ini?
(c) Adakah informasi yang baru kalian ketahui setelah membaca teks tersebut?
(d) Tahukah kalian apa saja karya yang telah dihasilkannya?
(e) Pernahkah kalian membaca karya Khalil Gibran dan bagaimana pendapat
kalian tentang karya tersebut?
(2) Setelah membaca teks “Khalil Gibran”, dapatkah kalian menguraikan struktur yang
membangun teks tersebut? Apakah terlihat orientasi, urutan peristiwa kehidupan
tokoh, dan reorientasi dalam teks cerita ulang biografi itu? Silakan kalian diskusikan
dalam kelompok kecil yang telah kalian bentuk sebelumnya. Setelah itu, tulislah
hasil diskusi kalian tentang struktur yang membangun teks “Khalil Gibran” itu.
(3) Struktur yang membangun teks “Khalil Gibran” telah kalian diskusikan dan telah
pula kalian paparkan bersama. Lantas bagaimana dengan isi teks itu sendiri?
Sudahkah kalian puas dengan informasi yang diberikan? Apakah dalam teks “Khalil
Gibran tersebut telah tergambar dengan jelas informasi dasar tentang tokoh yang
digambarkan maupun tentang riwayat hidup dengan segala momentum bersejarah
yang membuat ia ternama?
Untuk mengetahui apakah telah terdapat informasi yang lengkap dalam teks
tersebut, cobalah kalian lengkapi kolom kosong berikut ini!
(4) Berdasarkan isi teks itu, tentukanlah apakah pernyataan berikut ini benar (B), salah
(S), atau tidak terbukti benar salahnya (TT) dengan membubuhkan tanda centang
(ѵ) pada jawaban pilihan kalian. Untuk menentukan jawaban, kalian tidak perlu
berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang telah kalian miliki,
tetapi cukup melalui informasi yang terdapat dalam teks tersebut.
(5) Setelah kalian menginterpretasikan teks “Khalil Gibran” dari berbagai sudut
pandang, tugas kalian berikutnya adalah membuat teks cerita ulang biografi
tentang pengarang ternama ini. Kalian bisa mengadaptasi berbagai informasi yang
tersedia pada teks. Jika informasi yang di dalam teks itu belum memadai, kalian
bisa mencari data tambahan dari sumber lain, seperti perpustakaan, media massa,
internet, observasi di lapangan, dan/atau wawancara dengan narasumber. Catatlah
semua data yang diperoleh, baik catatan kepustakaan, catatan lapangan, dan/atau
hasil wawancara, lalu rangkailah demikian rupa hingga menjadi sebuah cerita ulang
yang utuh.


buku pegangan siswa bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik kelas XI

No comments:

Post a Comment