Tugas 3
Menyunting Teks Pantun
Setelah kalian membuat abstraksi beberapa sajak di atas, kalian bisa menuangkan
ide masing-masing sajak, yaitu “Syair Nyanyian Anak”, “Syair Burung Nuri”, “Gurindam
Dua Belas”, dan puisi “Hujan Bulan Juni”, menjadi bait-bait pantun yang indah.
Ketika membuat pantun, pertama kali yang harus kalian lakukan adalah
menentukan isinya, yang nantinya akan menjadi baris ketiga dan keempat dalam bait
pantun. Isi merupakan maksud yang hendak kalian sampaikan. Setelah itu, sampiran
yang akan kalian buat disesuaikan dengan isi tersebut. Pilihlah kata yang memiliki
suku kata berpola a-b-a-b untuk tiap barisnya, sehingga terbentuk rima dan ritme yang
indah. Kaitan rima sangat penting dalam sebuah pantun. Agar pantun menjadi lebih
indah dan bermakna, ada baiknya kalimat pada tiap barisnya memiliki hubungan satu
sama lainnya, sehingga terlihat keterkaitan antara sampiran dan isi. Kalian pasti bisa
melakukannya.
Sekarang, cobalah buat sebait pantun untuk tiap sajak yang telah kalian
abstraksikan.
(1) Untuk syair “Nyanyian Anak”, kalian bisa membuat pantun nasihat.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
(2) Dari “Syair Burung Nuri”, kalian bisa membuat pantun berkasih-kasihan atau
pantun perpisahan, sebab syair ini berisi kisah kasih yang disamarkan. Akan tetapi,
syair tersebut ditutup dengan /lupakan nuri dengan warnanya/. Hal ini bermakna
bahwa kisah kasih tersebut kandas di tengah jalan.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
(3) Pada “Gurindam Dua Belas”, kalian bisa membuat sebuah pantun agama, sebab
gurindam ini berisi wejangan atau nasihat agama yang berguna bagi masyarakat.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
(4) Pada puisi “Hujan Bulan Juni”, Sapardi Djoko Damono ingin menyampaikan pesan
rindu yang tertahan dengan bahasanya yang sederhana, tetapi sarat akan makna.
Pantun beriba hati dapat kalian buat dengan ide puisi ini. Hal ini disebabkan dalam
puisi itu terlihat sebuah kemustahilan untuk menyampaikan rindu yang terpendam,
sama mustahilnya dengan adanya hujan di bulan Juni.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
buku pegangan siswa bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik kelas XI
Menyunting Teks Pantun
Setelah kalian membuat abstraksi beberapa sajak di atas, kalian bisa menuangkan
ide masing-masing sajak, yaitu “Syair Nyanyian Anak”, “Syair Burung Nuri”, “Gurindam
Dua Belas”, dan puisi “Hujan Bulan Juni”, menjadi bait-bait pantun yang indah.
Ketika membuat pantun, pertama kali yang harus kalian lakukan adalah
menentukan isinya, yang nantinya akan menjadi baris ketiga dan keempat dalam bait
pantun. Isi merupakan maksud yang hendak kalian sampaikan. Setelah itu, sampiran
yang akan kalian buat disesuaikan dengan isi tersebut. Pilihlah kata yang memiliki
suku kata berpola a-b-a-b untuk tiap barisnya, sehingga terbentuk rima dan ritme yang
indah. Kaitan rima sangat penting dalam sebuah pantun. Agar pantun menjadi lebih
indah dan bermakna, ada baiknya kalimat pada tiap barisnya memiliki hubungan satu
sama lainnya, sehingga terlihat keterkaitan antara sampiran dan isi. Kalian pasti bisa
melakukannya.
Sekarang, cobalah buat sebait pantun untuk tiap sajak yang telah kalian
abstraksikan.
(1) Untuk syair “Nyanyian Anak”, kalian bisa membuat pantun nasihat.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
(2) Dari “Syair Burung Nuri”, kalian bisa membuat pantun berkasih-kasihan atau
pantun perpisahan, sebab syair ini berisi kisah kasih yang disamarkan. Akan tetapi,
syair tersebut ditutup dengan /lupakan nuri dengan warnanya/. Hal ini bermakna
bahwa kisah kasih tersebut kandas di tengah jalan.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
(3) Pada “Gurindam Dua Belas”, kalian bisa membuat sebuah pantun agama, sebab
gurindam ini berisi wejangan atau nasihat agama yang berguna bagi masyarakat.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
(4) Pada puisi “Hujan Bulan Juni”, Sapardi Djoko Damono ingin menyampaikan pesan
rindu yang tertahan dengan bahasanya yang sederhana, tetapi sarat akan makna.
Pantun beriba hati dapat kalian buat dengan ide puisi ini. Hal ini disebabkan dalam
puisi itu terlihat sebuah kemustahilan untuk menyampaikan rindu yang terpendam,
sama mustahilnya dengan adanya hujan di bulan Juni.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_________________________________________________________
buku pegangan siswa bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik kelas XI
No comments:
Post a Comment