Kalian telah tahu bahwa negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Dalam dunia usaha, kegiatan negosiasi lazim dilakukan. Pada skala besar, negosiasi dapat dilakukan antara negara satu dan negara lain. Pada skala kecil, negosiasi hanya berlangsung antara pelaku usaha satu dan pelaku usaha yang lain.
Berikut ini, kalian dihadapkan pada teks yang berjudul “Negosiasi antara Penjual dan Pembeli di Pasar Seni Sukawati”. Percakapan itu tergolong ke dalam negosiasi yang terjadi pada skala kecil. Teks lain yang akan kalian pelajari adalah teks tentang ekspor kain sarung ke Negeri Yaman. Teks ini bukan teks negosiasi, tetapi akan kalian gunakan untuk menelusuri lebih jauh tentang negosiasi.
Setelah membaca teks-teks tersebut, kerjakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan perintah pada setiap tugas. Setiap perintah mengandung kekhususan, maka kalian harus betul-betul cermat.
Tugas 1 Memahami Dialog Negosiasi antara Penjual dan Pembeli
Bacalah dialog berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan!
NEGOSIASI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR SENI SUKAWATI
Dialog ini berlangsung di kawasan Pasar Seni Sukawati, Denpasar, Bali. Penjual barang-barang seni adalah seorang gadis Bali asli, sedangkan pembeli adalah seorang ibu muda dari Eropa yang bisa berbahasa Indonesia.
Di pasar itu dijual barang-barang seni khas Bali. Pembeli bisa membeli barang-barang tersebut dengan harga terjangkau, seperti perhiasan, tas, pakaian khas Bali, batik, lukisan, dan patung.
Salah satu patung yang dijual di pasar itu adalah Patung Garuda Wisnu Kencana. Seperti terlihat pada gambar di atas, itu adalah patung Dewa Wisnu yang sedang menaiki kendaraannya, burung garuda.
Dalam dunia pewayangan Jawa, Dewa Wisnu adalah dewa pemelihara perdamaian dan keadilan. Tahukah kalian bahwa Dewa Wisnu adalah anak Bathara Guru dan Dewi Uma?
1.
Penjual
:
Good morning, Mam. Selamat pagi.
2.
Pembeli
:
Selamat pagi.
3.
Penjual
:
Mari, mau beli apa?
4.
Pembeli
:
Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?
5.
Penjual
:
Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?
(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)
6.
Pembeli
:
Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?
7.
Penjual
:
Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.
8.
Pembeli
:
Ya, dari kayu tidak apa-apa.
(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
9.
Penjual
:
Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.
10.
Pembeli
:
Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
11.
Penjual
:
Tiga ratus ribu.
12.
Pembeli
:
Wah, mahal. Dua ratus ribu ya?
13.
Penjual
:
Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.
14.
Pembeli
:
Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.
15.
Penjual
:
Belum boleh. Naik sedikit, Mam.
16.
Pembeli
:
Dua ratus tujuh puluh lima ribu.
17.
Penjual
:
Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?
18.
Pembeli
:
Tidak. Itu saja. Ini uangnya.
(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
19.
Penjual
:
Ya, terima kasih.
20.
Pembeli
:
Terima kasih. Bye, bye.
21.
Penjual
:
Have a nice day.
(Pembeli pergi meninggalkan kios itu)
(1) Siapa yang terlibat dalam negosiasi pada peristiwa jual beli di Pasar Seni Sukawati itu? Jelaskan latar belakang masing-masing.
(2) Apakah menjual karya seni lokal kepada orang asing sudah merupakan bentuk promosi ke negara asal orang asing tersebut?
(3) Orang asing itu sudah bisa berbahasa Indonesia. Dari cara ia berbicara, menurut perkiraan kalian, apakah orang asing itu sudah pernah berkunjung ke Bali atau pulau lain di Indonesia?
(4) Apakah orang asing itu sudah mengerti tokoh yang dijadikan patung tersebut? Seandainya ya, dari mana kalian tahu? Seandainya tidak, mengapa mengatakan tidak?
(5) Apa perbedaan yang ada antara penjual dan pembeli? Kalian dapat menjelaskan hal itu dari segi budaya barat dan timur, budaya jual beli di pasar, dan budaya jual beli di pasar modern atau mal.
(6) Kesepakatan apa yang dicapai dalam negosiasi itu? Dalam hal harga, siapa yang lebih mengalah?
(7) Pada tuturan ke berapa penjual menawarkan barang lain?
(8) Menurut kalian, haruskah pembeli selalu menuruti keinginan penjual dalam hal harga barang? Sebaliknya, haruskah penjual selalu memaksa pembeli untuk membeli?
(9) Pada waktu kalian membeli barang di pasar, haruskah kalian menawar harganya terlebih dahulu? Mengapa demikian? Bagaimana jika kalian membeli barang di mal?
(10) Pada waktu membeli barang apa kalian dapat memilih atau tidak dapat memilih barang yang kalian kehendaki?
Sumber: BSE bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X
No comments:
Post a Comment