Pada kegiatan belajar ini, kalian diharapkan dapat mengenali pengungkapan pendapat dalam bentuk teks eksposisi serta dapat menerapkannya pada konteks kebebasan berpendapat di forum ekonomi dan politik. Kalian akan menggunakan beberapa teks tentang ekonomi dan politik untuk media pembelajaran. Sebagai pembuka, bacalah terlebih dahulu puisi atau sajak “Seonggok Jagung” pada Tugas 1 untuk mendapatkan gambaran bahwa apabila orang tidak dapat mengemukakan pendapat pada forum yang tepat, pada dasarnya ia tidak dapat mengaktualisasikan dirinya. Pada Tugas 2, 3, dan 4, kalian akan mengeksplorasi cara-cara mengajukan pendapat lebih lanjut.
Tugas 1 Menghayati Pesan Puisi "Seonggok Jagung"
Bacalah puisi berikut ini dengan penuh penghayatan berdasarkan puisi yang telah kamu pelajari! Lalu, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan di bawahnya!
SEONGGOK JAGUNG
Karya W.S. Rendra
Seonggok jagung di kamar,
takkan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya hanya berasal dari buku,
dan tidak dari kehidupan…
Yang tidak terlatih dalam metode,
dan hanya penuh hafalan kesimpulan,
yang hanya terlatih sebagai pemakai,
tetapi kurang latihan bebas berkarya,
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupannya!
Aku bertanya
Apakah gunanya pendidikan,
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya?
Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibu kota,
menjadi sekrup-sekrup di Schlumberger, Freeport, dan sebagainya,
kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang
belajar teknik, kedokteran, filsafat, sastra,
atau apa saja,
ketika ia pulang ke rumahnya, lalu berkata:
“Di sini aku merasa asing dan sepi!!”
(1) Puisi karya W.S. Rendra di atas menggambarkan seorang pemuda yang hanya tinggal berdiam; terkungkung di dalam rumah sehingga ia tidak hidup bebas bergerak dan berekspresi di luar rumah. Setelah membaca puisi tersebut, bandingkan isinya dengan kesempatan kalian untuk berpendapat dalam kehidupan sehari-hari!
(2) Bagaimanakah kesempatan kalian untuk berpendapat di rumah?
(3) Bagaimanakah kesempatan kalian untuk berpendapat di masyarakat?
(4) Setujukah kalian bahwa pendidikan sekolah yang sekarang diselenggarakan di negara tercinta ini secara terus-menerus sedang mengembangkan kesempatan untuk berpendapat bagi siswa?
(5) Sebagai siswa, apakah kalian merasa bebas atau tidak untuk berpendapat di sekolah?
(6) Dengan cara apakah biasanya kalian mengajukan pendapat di sekolah? Siapa yang biasanya mendengarkan pendapat kalian di sekolah?
(7) Saat mengikuti pelajaran di kelas, kapan kalian diberi kesempatan untuk berpendapat?
(8) Apakah pendapat kalian sering disetujui atau ditolak? Tahukah kalian mengapa disetujui atau ditolak?
sumber: BSE buku pegangan siswa bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas X
No comments:
Post a Comment