Puisi merupakan salah satu bentuk karya
sastra yang banyak disukai orang. Di dalam puisi,
seorang penyair mencoba mengekspresikan dan
mencurahkan segala perasaan, pendapat, dan
pengalaman mereka kepada pembacanya. Oleh
karena itu, setiap puisi pasti memiliki isi dan
makna yang berbeda-beda, meskipun ditulis
oleh orang atau penyair yang sama.
Puisi sebagai sebuah karya sastra memiliki
susunan bahasa yang lebih padat dan terikat
irama, jika dibandingkan dengan prosa. Dalam
memahami isi sebuah puisi, kalian akan
menemukan makna yang tersurat atau tertulis dan
makna yang tersirat, yaitu makna yang terkandung
atau tersembunyi di dalam tulisan. Makna tersurat, dapat dipahami
dengan mudah karena sudah tertulis dengan jelas. Makna tersirat dapat kalian
tentukan melalui kearifan, ketajaman rasa, dan kreativitas penafsiran kata
sehingga penafsiran pembaca yang satu dengan yang lain belum tentu sama.
1. Mengungkapkan Isi Puisi
Makna dalam puisi dapat disimpulkan dari pengungkapan isi puisi
dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama, dan pilihan kata yang
tepat. Makna yang tersirat dari puisi "Kepada Koruptor" tersebut adalah
harapan penyair agar para koruptor (orang yang suka korupsi) tidak memakan
harta rakyat. Nada dan suasana puisi tersebut menggambarkan kekecewaan
penyair terhadap para koruptor.
2. Menangkap Isi Puisi
Isi puisi dapat disimpulkan dari gambaran pengindraan, perasaan, dan
pendapat penyairnya.
Puisi "Kepada Koruptor" dapat kalian tangkap isinya dari gambaran:
a. pengindraan (khususnya penglihatan dan pendengaran)
Contoh: - penglihatan : "lihatlah air mata para bocah"
"telah bapak saksikan ...."
"matahari jadi enggan berpijar"
- pendengaran : "dengarlah jerit lapar mereka ..."
b. perasaan
Contoh: "Tolong, Pak ..."
c. pendapat
Contoh: - "tidaklah menggetarkan bapak?"
- "jangan makan uang kami"
3. Refleksi (Gambaran) Isi Puisi
Melalui puisi "Kepada Koruptor", tersebut penyair ingin mengungkapkan
keprihatinannya terhadap kondisi rakyat Indonesia yang menderita akibat
ulah para koruptor yang memakan uang rakyat. Penderitaan tersebut dapat
dilihat dari air mata para bocah di lampu merah, jeritan kelaparan mereka,
keinginan untuk melanjutkan sekolah, dan orang-orang miskin yang
memenuhi negeri ini. Penyair juga memohon pada koruptor agar jangan
memakan uang rakyat.
sumber: BSE
No comments:
Post a Comment