1. Mengidentifikasi Ciri-ciri Gurindam
Gurindam termasuk sastra lama. Gurindam ditulis dalam bentuk bait-bait.
Setiap bait berisi dua baris. Baris-baris itu mempunyai persamaan bunyi (sering
dirumuskan a-a). Dua baris dalam satu bait gurindam umumnya dipahami
sebagai satu kalimat yang sempurna. Kalimat itu terdiri atas dua anak klausa
(sering disebut induk dan anak kalimat).
Isi gurindam berupa nasihat. Kalimat dalam gurindam (baris pertama dan
kedua) umumnya menunjukkan hubungan persyaratan dan konsekuensi.
Berdasarkan bentuk/isi gurindam ciri-cirinya sebagai berikut.
a. Tiap-tiap suku (bait) terdiri atas dua baris.
b. Banyaknya suku kata pada tiap-tiap baris tidak tetap, (biasanya 10-12
suku kata).
c. Sajaknya a-a. Gurindam yang baik bersajak penuh, tetapi ada juga yang
bersajak paruh.
d. Baris kedua adalah akibat atau balasan yang tersebut dalam baris pertama.
e. Gurindam berisi nasihat.
Contoh:
a. Barang siapa tidak sembahyang
Ibarat rumah tidak bertiang.
Dengan bapa jangan durhaka
Supaya ayah tidak murka
b. Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Perhatikan cuplikan gurindam di atas, lalu jawablah pertanyaan di bawah ini
secara lisan!
a. Bagaimana persajakan pada akhir baris gurindam?
b. Apakah isi gurindam itu?
c. Kepada siapa nasihat itu cocok diberikan?
d. Coba terangkan hubungan baris pertama dan kedua gurindam itu!
e. Apakah isi nasihat masih cocok digunakan sekarang?
sumber: BSE
No comments:
Post a Comment