Apresiasi secara harfiah berarti suatu penghargaan. Apresiasi film adalah
sebuah cara dalam menilai sebuah film melalui proses melihat, menganalisis dan
mengevaluasi. Ada juga yang mengatakan apresiasi adalah sebuah proses memahami,
menikmati dan menghargai sebuah karya. Puncak dari apresiasi atau proses lanjut
darinya adalah kritik film. Seorang kritikus film harus mempunyai kemampuan
kritis, yaitu kemampuan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tentang seni.
Pentingnya menganalisa film
Melakukan kegiatan analisa terhadap sebuah film tidak akan menghancurkan
keindahan dan kemenarikan dari film tersebut. Walaupun pada masa awal film
terdapat penolakan untuk menganalisa film oleh pihak tertentu, dengan alasan
akan mengurangi rasa cinta terhadap objek yang dianalisa. Analisa yang
dilakukan tidak perlu merusak rasa cinta kita kepada film, namun justru akan
menguatkan dan bertahan. Oleh karenanya kegiatan menganalisa sebuah film kita
sebut sebagai apresiasi film. Berasal dari kata “apreciate” yang artinya
memberikan penghargaan atau menghargai.
Salah satu keuntungan dari menganalisa film adalah kita dapat mengawetkan
pengalaman yang diberikan sebuah film dalam fikiran kita sehingga dapat kita
simpan lebih lama dalam ingatan. Selain itu kita juga mendapatkan kesimpulan
yang jelas tentang film tersebut. Jika kita sering melihat film dan
menganalisanya maka kita akan lebih selektif dalam memilih film yang akan kita
tonton dan kagumi. Kemampuan kita dalam menganalisa pun akan semakin meningkat
dan tajam.
Menonton dua kali
Dalam kegiatan apresiasi film, ketika kita menonton film maka akan terjadi
dua peristiwa pada diri kita. Pertama kita akan hanyut dalam cerita dan alur
film dan pada saat yang sama kita harus mempertahankan tingkat obyektifitas dan
daya kritis kita.
Begitu banyak dan cepatnya perkembangan cerita dalam sebuah film, sedangkan
kita menginginkan sebuah analisa yang lengkap. Maka untuk sebuah film kita
setidaknya berusaha menonton minimal dua kali. Saat menonton yang pertama
kita dapat menonton dengan cara biasa, kita tumpahkan semua perhatian pada
unsur-unsur plot, pengaruh emosional secara menyeluruh dan ide atau tema pokok.
Dan saat menonton yang kedua, biasanya kita tidak lagi terpukau kepada “apa
yang terjadi” dalam cerita film, maka kita dapat pusatkan perhatian pada
“cara bagaimana” atau “mengapa” dari seni seorang pembuat film.
Pedoman dalam mengapresiasi sebuah film (sekedar contoh dan referensi
dalam menganalisis sebuah film)
1. mempertanyakan tema dan apa yang ingin sutradara katakan kepada kita?
2. bagaimana peran masing-masing unsur film di dalamnya?
3. apa tujuan dari film tersebut?
4. apakah film tersebut berhasil atau gagal? Bila gagal apa sebabnya?
5. apa reaksi personal kita terhadap film tersebut? Dan alasan personal kita menyukai sebuah film atau tidak?
1. mempertanyakan tema dan apa yang ingin sutradara katakan kepada kita?
2. bagaimana peran masing-masing unsur film di dalamnya?
3. apa tujuan dari film tersebut?
4. apakah film tersebut berhasil atau gagal? Bila gagal apa sebabnya?
5. apa reaksi personal kita terhadap film tersebut? Dan alasan personal kita menyukai sebuah film atau tidak?
Hambatan-hambatan dalam mengapresiasi sebuah film
1. penolakan pada jenis film tertentu
2. terlalu merespon bagian film daripada keseluruhannya
3. faktor subyektif yang melahirkan harapan terlalu besar terhadap sebuah film yang belum dilihat.
4. gangguan internal ex: mood dan kondisi fisik
5. gangguan eksternal ex: suara yang nggak jelas, gambar yang jelek, keributan disekitar kita.
6. sensor film dan pengurangan drastis tayangan gambar karena diselingi dengan iklan. (untuk tv)
1. penolakan pada jenis film tertentu
2. terlalu merespon bagian film daripada keseluruhannya
3. faktor subyektif yang melahirkan harapan terlalu besar terhadap sebuah film yang belum dilihat.
4. gangguan internal ex: mood dan kondisi fisik
5. gangguan eksternal ex: suara yang nggak jelas, gambar yang jelek, keributan disekitar kita.
6. sensor film dan pengurangan drastis tayangan gambar karena diselingi dengan iklan. (untuk tv)
Tahapan apresiasi
1. Pemahaman
1. Pemahaman
Tahap ini apresiasi berkaitan dengan keterlibatan emosional dan pikiran.
Penonton perlahan-lahan akan memahami ide, masalah, gagasan-gagasan, serta
merasakan perasaan-perasaan yang dihadapi oleh tokoh utama melalui kemampuan
empati yang kita miliki.
2. Penikmatan
Tahap ini penonton akan tertarik kepada bagaimana cara sutradara dan tenaga
kreatif yang lain menerapkan masalah dramatisasi, pengembangan konflik, klimak
dan keutuhan film secara keseluruhan. Jadi, sifat kagum ini membawa penonton
kepada kenikmatan dibanding pada tahapan pertama.
3. Penghargaan
Tahap ini terjadi ketika penonton memasalahkan dan menemukan hubungan
pengalaman yang ia dapat dari karya film dengan pengalamannya di kehidupan
nyata. Inilah yang biasanya disebut pertemuan jiwa dan roh film. Pada tingkat
ini, penonton memahami, walaupun karya film bukan kenyataan, tetapi justru itu
diciptakan untuk membantu melihat hal-hal di dunia ini dengan pemahaman baru.
Kondisi inilah yang membuat kita merasa lega dan secara tak sadar kita langsung
mengacungkan dua jempol buat sang sutradara.
dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment