BERNEGOSIASI YANG MENGHASILKAN DALAM KONTEKS BEKERJA


A. Pengertian Negosiasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah: Proses
tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak dan pihak lainnya; penyelesaian sengketa secara
damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa negosiasi
adalah proses yang ditimbulkan oleh adanya unsur dua pihak, perbedaan,
dan keinginan untuk berunding. Negosiasi dapat diartikan pula kegiatan
yang ditimbulkan oleh keinginan untuk memenangkan kemauan atau
kepentingan sendiri karena terhambat oleh kepentingan pihak lain atau
adanya pemikiran yang bertolak belakang. Pihak yang satu merasa konsep,
gagasan,  program, atau sesuatu yang diingini dianggap sudah benar,
sementara pihak lain berpikiran sebaliknya. Dengan adanya perbedaan
prinsip tapi berada dalam kepentingan dan tujuan yang sama, terjadilah
negosiasi. Untuk mencapai negosiasi yang menghasilkan, perlu adanya
penyampaian argumentasi yang kuat dan tak terbantahkan dengan
kalimat yang menarik dan santun. Melalui kalimat yang menarik dan
santun, diharapkan pihak lain, selain mengakui kebenaran pendapat yang dikemukakan juga tertarik pada penjelasan yang disampaikan sehingga
bersepakat.
Kita harus memiliki kemampuan bernegosiasi untuk berbagai hal yang
mungkin perlu dinegosiasikan. Kemampuan bernegosiasi juga diperlukan
jika suatu saat kita terlibat dalam kegiatan bernegosiasi, seperti untuk
kepentingan organisasipekerjaan, atau yang berhubungan dengan hajat
orang banyak. Untuk dapat bernegosiasi dengan baik dan berhasil, beberapa
hal berikut yang perlu kita perhatikan.
1. Memahami persoalan yang akan dinegosiasikan.
2. Memiliki informasi dan data tentang persoalan yang akan dinegosiasikan sebagai bahan argumentasi
3. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan alasan yang rasional
4. Menyampaikan penjelasan dengan kalimat yang menarik, efektif, dan
santun
5. Bersikap sabar dan terbuka menerima pendapat orang lain
6. Berupaya meyakinkan mitra bicara tentang penting dan bergunanya
hal yang kita negosiasikan secara santun
7. Menghindari sikap menjatuhkan pendapat orang lain
8. Memiliki beberapa alternatif konsep lain yang tak jauh beda bila konsep
pertama tak bisa diperjuangkan
Di samping itu, kita harus banyak berlatih mengungkapkan pendapat
melalui diskusi atau dialog. Dengan seringnya berlatih menyampaikan
kalimat yang menarik dan santun, kita akan mudah serta terampil
bernegosiasi. Salah satu pelatihan untuk belajar bernegosiasi ialah seringnya
mengikuti rapat-rapat dalam organisasi sekolah seperti OSIS.
B. Bernegosiasi dalam Menyusun Program Kerja
Sebuah organisasi pasti memiliki program kerja sebagai acuan kegiatan
selama kurun waktu tertentu. Program kerja berisi rencana-rencana kegiatan
yang rutin dan insidental disertai jadwal atau waktu pelaksanaannya.
Semua kegiatan biasanya dirancang berdasarkan tujuan serta visi dan misi
organisasi tersebut.
Di sekolah ada Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang merupakan
wadah seluruh kegiatan siswa terutama kegiatan ekstrakulikuler (ekskul).
OSIS juga mempunyai program kerja yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang diindukinya, seperti paskibra, pramuka, keagamaan, PMR,
kesenian, atau olahraga. Setiap bidang kegiatan pada awal tahun membuat
program kegiatan yang selanjutnya akan menjadi agenda/program kerja
tahunan OSIS. Sebuah program kerja tidak serta merta dibuat dan dapat
dilaksanakan, tetapi harus melalui perundingan dan permufakatan di
kalangan pengurus OSIS lainnya. Hal itu perlu sebab sebuah program kegiatan
harus dipahami dulu latar belakang, tujuan, sasaran, tempat pelaksanaan,
orang-orang yang melaksanakan, serta biaya yang dikeluarkan. Tak jarang
sebuah program atau rencana kerja sebelum pembentukan panitia untuk
dilaksanakan,  perlu dirundingkan dulu. Singkatnya, sebuah program harus
dipelajari dengan cermat apakah rencana kerja atau kegiatan tersebut layak
dilaksanakan dan tujuannya sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain
itu, program kerja juga harus realistis, logis, dan ekonomis.
Dalam perundingan mengenai program kerja, ada program yang
diterima ada juga yang tertolak atau perlu direvisi bergantung pada
argumentasi pihak pembuat program. Tentunya melalui tawar-menawar
antara pengusul program dan pihak yang menolak. Tawar-menawar dalam
merumuskan sesuatu itu wajar terjadi. Inilah yang disebut negosiasi.
C.  Bernegosiasi dengan Santun
Seperti juga dalam diskusi ada yang menyanggah suatu usulan dan
ada yang mendukung, semua itu harus berakhir pada satu titik pertemuan
pandangan yang melahirkan suatu simpulan. Demikian juga dengan
negosiasi. Pada sebuah musyawarah atau perundingan, pada akhirnya harus
menuju suatu keputusan yang damai dan dapat diterima semua pihak. Oleh
sebab itu, proses bernegosasi harus dilakukan dengan bahasa yang santun,
menggunakan ungkapan yang tidak bernuansa konflik. Sanggahan yang
diutarakan juga dengan alasan yang tepat dan dapat menyakinkan orang
lain. Jika butuh sebuah perincian, kemukakan dengan lugas, dan tidak
berputar-putar sehingga tidak membuat orang salah pengertian

No comments:

Post a Comment